Rabu, 20 Januari 2010 | 01:49 WITA
Diduga Konsumsi Obat Berefek Halusinasi
Sinjai, Tribun - Madrasah Aliah Negeri (MAN) 2 Sinjai mengeluarkan 10 siswa dari sekolahnya, karena diduga menyalahgunakan salah satu merek obat batuk.
Wakil Kepala Sekolah MAN 2 Sinjai Bidang Kesiswaan, Solihin Razak, kemarin, mengatakan walau obat tersebut bukan jenis narkoba, namun berdasarkan tata tertib (tatib) di sekolah itu, sudah layak dikeluarkan.
Diduga obat tersebut dikonsumsi oleh para siswa lebih dari satu butir dalam waktu yang bersamaan. "Itu bisa menimbulkan efek halusinasi dan penyimpangan perilaku," katanya.
Ke-10 siswa tersebut, menurutnya, telah mengaku mengonsumsi obat itu lebih dari satu butir. Semuanya siswa kelas satu.
"Keputusan sekolah juga telah dilakukan setelah meminta keterangan dari 10 orang siswa oleh dewan guru. Kasusnya berawal saat ada pihak keluarga dari salah satu siswa ini meminta kami untuk mengusut perilaku adiknya yang berubah drastis," lanjut Solihin.
Pihak sekolah telah menyita sekitar 70 butir obat jenis tablet itu.
Mereka yang dikeluarkan terdiri atas lima siswa dan lima siswi. Namun demikian meskipun telah resmi dikeluarkan, pihaknya tetap akan memberikan surat pindah, jika ada siswa yang ingin mengajukan pindah sekolah.
Salah seorang orangtua siswa, Am, mengatakan, anaknya dikeluarkan tanpa ada peringatan apapun. Bahkan jika dikatakan karena obat itu, anaknya sama sekali tidak menyentuh obat tersebut.
"Saya juga telah tanyakan ke dokter soal penggunaan obat ini, namun obat ini legal," katanya.
Ia juga bahkan menyesalkan sikap sekolah yang dianggap terlalu berlebihan, sebab menurutnya sebuah lembaga pendidikan harusnya mendidik dan membina, bukan justru langsung memecat siswa jika ada kesalahan.
Dia juga mengaku telah menyurat ke DPRD Sinjai dan Disdik Sinjai terkait persoalan itu. (ans)
Siswa Membantah
SALAH seorang siswa yang ikut dikeluarkan, Na, membantah tuduhan yang dilayangkan pihak sekolah kepadanya. Menurutnya, ia sama sekali tidak pernah mengonsumsi obat itu. "Pernah ada teman yang memberikan lima butir, namun saya lupa membuangnya," katanya.
Na dikeluarkan oleh sekolah karena ada temannya yang lebih dahulu dimintai keterangan oleh pihak sekolah, menyebut namanya.
"Setelah diperiksa langsung dikirimkan surat ke orangtua, dan keputusannya saya dan teman lainnya dikeluarkan," katanya. (ans)
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/71350
Post a Comment