Gerakan Konsumen Indonesia
The only thing necessary for the triumph of evil is for good men to do nothing. (Kejahatan hanya bisa terjadi ketika orang baik tidak berbuat apa-apa). ---Edmund Burke

Mainan Anak Harus Cantumkan Infromasi Bahaya Yang Ada

4:17:00 PM
Minggu, 19 September 2010 - 11:07 WIB

JAKARTA (Pos Kota) – Direktorat Pengawasan Barang Beredar dan Jasa (B2J) Kementerian Perdagangan (Kemendag) meminta produsen dan importir mainan anak-anak agar mencantumkan informasi seputar bahaya pemakaian terhadap barang dagangannya.

“Saya akan mengeluarkan surat pemberitahuan ke asosasi dan importir dalam waktu dekat ini,” terang Inayat Iman, Direktur Pengawasan B2J Kemendag, Minggu (19/9).

Bahkan, pihaknya juga minta pedagang untuk menjelaskan informasi kepada konsumen tentang pemakaian mainan anak-anak yang berbahaya seperti pistol-pistolan. Ia mengaku produk mainan anak-anak selama ini tidak diatur spesifik, tapi secara umum.

Pengawasan lebih diutamakan apakah produk mainan anak-anak memakai bahan baku berbahaya atau tidak. “Ini yang diawasi. Sementara dampak penggunaan produk mainan tersebut tidak diatur,” katanya.

“Meski demikian saya mengimbau orang tua untuk lebih cermat dan berhati-hati membelikan mainan anak, apakah berbahaya atau tidak,” ucapnya. (setiawan/B)

http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2010/09/19/mainan-anak-harus-cantumkan-infromasi-bahaya-yang-ada
Read On 0 comments

Hujan Turun Sebentar, Banjir di Mana-mana

9:09:00 PM
Rabu, 15 September 2010 - 17:58 WIB

KEBON JERUK (Pos Kota) – Program refungsi saluran air yang digencarkan Pemkot Jakarta Barat ternyata hasilnya kurang maksimal. Hujan turun beberapa jam saja pada Rabu (15/9) membuat sejumlah kawasan di Jakbar kembali tergenang air hingga 30 Cm lebih. Untung saja masih dalam suasana Lebaran, sehingga maraknya genangan air di seantero Jakbar tidak sampai menyebabkan kemacetan lalu lintas.

Pantauan Pos Kota, genangan air akibat buruknya saluran air yang ada misalnya di sepanjang kedua sisi di Jalan Arteri Kedoya, Kecamatan Kebon Jeruk. Saluran tampak mampet ditambah lagi banyak sampah.

“Salurannya memang belum pernah dikeruk jadi setiap hujan tak heran kawasan ini rawan genangan air,” kata Syamsulbahri, warga Kedoya.

Kondisi serupa juga terlihat di sepanjang Jalan Tubagus Angke, Kel. Wijayakusuma. Bahkan genangan air juga menimpa ratusan rumah warga di komplek Duta Mas, mulai dari depan pintu masuk sudah disambut genangan setinggi 20an Cm.

“Baru beberapa jam, lagi-lagi jalanan di komplek ini tergenang air,” keluh Shanti, warga setempat.

Walikota Jakbar Burhanudin menjelaskan, penanganan banjir di Jakbar tetap menjadi prioritas. Salah satunya melalui refungsi saluran dan untuk itu ia berharap Sudin PU Tata Air dapat menuntaskannya secara maksimal. (Rachmi/B)

http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2010/09/15/hujan-turun-sebentar-banjir-di-mana-mana
Read On 0 comments

Stop Merokok, Negara Lebih Untung

9:07:00 PM
Rabu, 15 September 2010 | 15:19 WIB

CHICAGO, KOMPAS.com - Menerapkan terapi berhenti merokok bukan hanya akan menyelamatkan jutaan nyawa manusia. Tetapi mungkin juga bisa menjadi kebijakan fiskal yang baik bagi suatu negara, demikian kata para peneliti Amerika Serikat.

Para ilmuwan mengatakan, untuk setiap satu dollar AS yang dihabiskan untuk mengikuti terapi berhenti merokok, negara mendapatkan kembali sekitar 1,26 dollar atau sekitar 26 persen dari investasi negara untuk terapi itu.

Riset para peneliti di Penn State University membandingkan biaya yang dihabiskan untuk terapi dan program konseling guna membantu warga masyarakat berhenti merokok dengan biaya kematian dini, kehilangan produktivitas, dan biaya kesehatan akibat rokok yang meningkatkan risiko kanker dan penyakit jantung.

Penelitian itu didanai oleh bantuan Pfizer Inc, produsen obat penghenti kebiasan merokok, Chantix -- obat dengan nama generik "varenicline".

"Merokok membebani Amerika lebih dari 300 miliar dollar AS per tahun," kata Paul Billings dari American Lung Association.

Ongkos yang harus ditanggung AS per tahunnya itu meliputi 67,7 miliar dollar AS untuk nilai produktivitas di tempat kerja yang hilang; 117 miliar dollar AS untuk biaya kematian dini; dan 116 miliar AS untuk biaya pengobatan.

"Sayangnya, rokok terus membunuh 393.000 orang di AS setiap tahun," kata Billings.

Meskipun rata-rata harga satu bungkus rokok di AS hanya 5,61 dollar, biaya sebenarnya karena kehilangan kehidupan dan produktivitas adalah 18,05 dollar per kotak. "Biaya yang ditanggung masyarakat tiga kali lebih besar dari rata-rata harga eceran satu pak rokok," katanya.

Penelitian ini sejalan dengan usaha pemerintah negara bagian dan federal mengimplemntasikan peraturan penghentian kebiasaan merokok sebagai bagian reformasi Undang-undang (UU) Kesehatan.

American Lung Association mendesak pemerintah negara bagian untuk menambah cakupan penghentian rokok bagi mereka yang terdaftar di Medicaid, program gabungan pemerintah federal dan negara bagian bagi masyarakat berpendapatan rendah.

Hanya enam negara bagian yang memberikan tanggungan komprehensif bagi para penerima Medicaid, yakni Indiana, Massachusetts, Minnesota, Nevada, Oregon, dan Pennsylvania.

"Penelitian ini memberi argumentasi kuat dari sisi ekonomi untuk membantu para perokok berhenti dan menyimpan uang mereka," kata Jenifer Singleterry dari American Lung Association.

Rokok adalah penyebab penyakit dan kematian nomor satu yang paling bisa dicegah di AS. Rokok menyebabkan 90 persen kasus kanker paru-paru yang membunuh 1,2 juta orang tiap tahun di dunia.

Editor: Asep Candra
Sumber : RTR,ANT

http://health.kompas.com/index.php/read/2010/09/15/15195832/Stop.Merokok..Negara.Lebih.Untung-12
Read On 0 comments

Indonesia Butuh 4 Ribu Dokter Gigi

9:06:00 PM
Rabu, 15/09/2010 14:25 WIB

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth

Padang, Banyaknya masalah gigi yang tak tertangani merupakan akibat dari kurangnya tenaga dokter gigi di Indonesia. Idealnya tiap 100 ribu pasien dilayani oleh 11 dokter gigi, sementara yang tersedia hanya 8 untuk jumlah pasien yang sama.

Menurut catatan Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih, hingga Agustus 2010 baru tersedia 21.691 dokter gigi yang terdaftar. Rinciannya 20.158 dokter gigi dan 1.533 dokter gigi spesialis.

Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk sekitar 200 juta jiwa, maka tiap 100 ribu orang baru dilayani oleh 8 dokter gigi. Proporsi ini belum ideal sehingga pemerintah menargetkan 11 dokter gigi untuk setiap 100 ribu orang.

Menkes memperkirakan kebutuhan dokter gigi saat ini masih kurang 4.064 dokter gigi. Dengan rata-rata kelulusan 1.500 dokter gigi tiap tahun, diperkirakan target itu akan tercapai dalam 3 tahun ke depan.

"Masalah lain yang kita hadapi saat ini adalah kurang meratanya penyebaran dokter gigi, terutama di wilayah Indonesia timur," ungkap Menkes dalam seminar nasional 'Tingkatkan Kualitas Profesi Menuju Dokter Gigi yang Handal', di Hotel Pangeran, Padang, Rabu (15/9/2010).

Menkes mengatakan, untuk meratakan penyebarannya pemerintah akan menyediakan insentif bagi tenaga medis termasuk dokter gigi yang bersedia ditugaskan di daerah terpencil. Selain itu, pada tahun 2010 akan disediakan beasiswa untuk 7.000 mahasiswa.

Beasiswa itu dieruntukkan bagi calon dokter gigi atau dokter gigi spesialis dari daerah. Syaratnya, yang bersangkutan bersedia kembali ke daerahnya untuk bertugas di sana.

Fasilitas ditingkatkan

Untuk pendidikan dokter gigi, saat ini Menkes mencatat ada 13 fakultas kedokteran gigi dan 12 program studi kedokteran gigi. Jumlah itu relatif sudah mencukupi, namun perlu ditunjang fasilitas rumah sakit gigi dan mulut pendidikan (RSGMP).

Fasilitas semacam itu baru ada di 13 perguruan tinggi, di antaranya Unpad, UI, UGM dan Unair. Selebihnya masih mengandalkan poliklinik gigi untuk belajar.

Dalam kesempatan itu Menkes juga berkesempatan melakukan peletakan batu pertama pembangunan RSGMP milik Universitas Baiturrrahman, Padang. Lokasi pembangunan RSGMP tersebut berada di samping RS Islam Siti Rahmah, Jl Bypass Kota Padang.

(up/ir)

http://health.detik.com/read/2010/09/15/142524/1441012/763/indonesia-butuh-4-ribu-dokter-gigi?l991101755
Read On 0 comments

Menkes Resmikan Vaksin Meningitis Halal untuk Jamaah Haji

9:05:00 PM
Rabu, 15 September 2010, 19:32 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Kesehatan (Menkes) Endang Rahayu Sedyaningsih, meresmikan pemberian vaksin meningitis halal secara nasional, kepada jemaah calon haji Indonesia tahun 1431 H/2010 M, di Puskesmas Lubuk Buaya, Padang, Sumatra Barat, Rabu (15/9).

Dalam sambutannya Menkes mengatakan, pertimbangan yang digunakan pemerintah dalam proses pengadaan vaksin meningitis yaitu faktor efektivitas vaksin (berkhasiat), mutunya terjamin yang ditunjukkan adanya izin edar dari Badan POM (registrasi), dan sesuai fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

“Kriteria-kriteria tersebut yang menjadi dasar sehingga vaksin yang dinyatakan halal oleh MUI menjadi pilihan untuk diberikan kepada calon jamaah haji Indonesia,” kata Menkes dalam keterangan Puskom Publik Kemenkes, di Jakarta, Rabu (15/9).

Menurut Menkes, pemberian vaksinasi meningitis kepada calon jamaah haji merupakan upaya perlindungan terhadap bahaya penyakit meningitis meningokokus yang menular dan membahayakan jamaah haji Indonesia dan keluarganya.

Hal ini sesuai dengan Undang-Undang No 13/2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji yang mengamanatkan kepada pemerintah untuk senantiasa melakukan pembinaan, pelayanan dan perlindungan terhadap jamaah haji Indonesia.

Selain itu, pemberian vaksin meningitis merupakan syarat mutlak bagi jamaah haji yang akan memasuki wilayah Kerajaan Arab Saudi. “Bagi mereka yang belum atau tidak diimunisasi meningitis meningokokus, maka Kerajaan Arab Saudi tidak akan memberikan visa/izin untuk memasuki negaranya,” kata Menkes.

Di 2010 ini, jumlah jamaah haji Indonesia sebanyak 221 ribu orang dan petugas haji sebanyak 3.250 orang. Jumlah tersebut merupakan jumlah yang terbanyak jika dibandingkan dengan negara Muslim lainnya di dunia.

Dalam kesempatan tersebut, Menkes juga menjelaskan, bahwa efektivitas vaksin mulai terbentuk 10-14 hari setelah pemberian, karena itu seluruh jemaah haji Indonesia, disarankan harus sudah divaksinasi meningitis paling lambat 30 September.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan pengadaan vaksin meningitis yang telah memperoleh sertifikat halal dari MUI dan izin edar dari Badan POM yaitu Menveo ACW135Y sebanyak 211.415 dosis untuk 211 ribu calon jemaah haji dan 3.250 dosis untuk petugas haji.

Sementara berkaitan dengan penambahan kuota calon jamaah haji sebanyak 10 ribu orang yang disampaikan Kementerian Agama, Kemenkes melakukan penambahan penyediaan vaksin meningitis sebanyak 10 ribu dosis. Vaksin meningitis Menveo telah didistribusikan ke seluruh provinsi sejak 28 Agustus dan siap didistribusikan ke seluruh kabupaten/kota.

Sebagai tindakan antisipatif dalam penggunaan vaksin meningitis yang baru, Kemenkes telah melakukan sosialisasi kepada pengelola program kesehatan haji seluruh Indonesia dan 15 Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Embarkasi dan Debarkasi pada tanggal 4 dan 11 Agustus di Batam dan Cikarang, Jawa Barat.

Red: Endro Yuwanto
Sumber: kominfo-newsroom

http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/umroh-haji/10/09/15/134866-menkes-resmikan-vaksin-meningitis-halal-untuk-jamaah-haji
Read On 0 comments

148 anak alami gangguan mata

9:03:00 PM
Wednesday, 15 September 2010 16:08

MEDAN - Kesehatan merupakan jamin kehidupan seseorang. Namun kondisi kesehatan di Sumut sangat memprihatinkan. Seperti halnya kesehatan mata anak, mengalami permasalahan.

"Sebanyak seribu anak, seratus empat puluh delapan diantaranya mengalami gangguan mata," kata ketua Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (Persi) Sumatera Utara, Sjahrial R Anas, sore ini.

Disebutkan, berdasarkan hasil penelitian Persi, jumlah anak yang menderita kerusakan mata diperkirakan terus meningkat. Kerusakan mata yang diderita anak juga berpengaruh terhadap kualitas pendidikan mereka.

"Justru kemampuan mereka menangkap pelajaran menjadi berkurang. Sehingga kondisi mereka sangat memprihatinkan. Hal ini menjadi perhatian pemerintah, supaya jaminan kesehatan mata anak tetap terjaga,” ujarnya.

Dalam waktu dekat, menurutnya, Persi akan menggelar Bulan Peduli Mata dengan memberikan bantuan kacamata kepada anak-anak SD. Persi membutuhkan 16.000 kacamata dan berharap dukungan dari donator untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial ini.

Editor : SASTROY BANGUN
(dat01/wol-mdn)

http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=143214:148-anak-alami-gangguan-mata&catid=15:sumut&Itemid=28
Read On 0 comments

PLN tidak transparan !

9:01:00 PM
Rabu, 30 Desember 2009 07:57 WIB

Saya berniat untuk memasang listrik di Rumah yang baru saya bangun di Daerah Kota Cimahi , setelah di survey karena rumah yang dibangun agak berjauhan dengan rumah lain jadi harus memasang Tiang 1 gawang. Dan di kenakan biaya sebesar 6 Juta Rupiah. Yang saya pertanyakan mengapa PLN Kota Cimahi tidak bisa memberikan RAB DETAIL nya kepada Calon Konsumen ? yang diberikan hanya Rekapitulasinya saja. Padahal untuk menambah tiang dan kabel yang digunakan adalah Uang Konsumen, jadi konsumen BERHAK untuk mengetahui RAB DETAIL tersebut, kemana saja uang tersebut digunakan.

Setelah konfirmasi ke PLN Kota Cimahi bahwa menurut PLN Kota Cimahi prosedur tersebut mengikuti SOP yang berlaku.

Yang jadi pertanyaan saya adalah :

1. Apakah sudah BENAR cara yang dilakukan oleh PLN Kota Cimahi dalam melayani Masyarakat ?. Bagaimana bila terjadi Markup Harga atau Barang dan Jasa yang diterima tidak sesuai ?. Konsumen tidak Bukti cukup kuat untuk menuntut PLN karena tidak memiliki bukti secara Otentik. Atau mungkin SOP sengaja dibuat demikian untuk melindungi oknum-oknum PLN ?

2. Apakah sudah BENAR cara yang dilakukan oleh PLN Kota Cimahi, bahwa apabila untuk mendapat kan Detailnya Konsumen harus menyalinnya setelah pembayaran dilakukan. Karena RAB DETAIL nya tidak boleh di bawa atau di Fotocopy, karena di khawatirkan akan disalah gunakan.

Kalau alasan tersebut yang menjadi dasar oleh PLN Kota Cimahi , Bahwa sekarang ini kan Jaman sudah cukup maju , RAB Bisa di buat Water Mark atau dibuat pernyataan. Toh dengan berlakunya SOP tersebut tetap saja Calo Listrik banyak beroperasi di Daerah Cimahi.

Gimana PLN mau maju kalau pelayanan ke Calon pelanggan saja seperti ini. Pantas saja kalau PLN rugi terus.

Oleh : Dede Sukarman

http://www.mediaindonesia.com/pln_read/86
Read On 0 comments

Perlakuan Pramugari Sriwijaya Air Tidak Memuaskan

8:56:00 PM
Rabu, 15/09/2010 17:19 WIB

Nia Kurnia M - suaraPembaca

Jakarta - Pada tanggal 12 September 2010 saya beserta suami dan dua putri saya pulang dari Malang menuju Jakarta menggunakan Sriwijaya Air. Pada awalnya saya sangat senang karena tidak ada delay penerbangan. Kira-kira lima belas menit setelah take off putri pertama saya menangis meminta susu.

Saya karena tidak bisa berdiri dikarenakan menggendong putri saya tersebut lantas suami saya mencoba untuk memanggil pramugari untuk meminta tolong mengambilkan tas yang berada di kabin. Namun, dengan santainya pramugari tersebut meminta suami saya sendiri yang mengambil sendiri. Padahal, saat itu suami saya sedang menggendong putri kedua kami yang berumur 3 bulan.

Melihat kondisi kami yang sama-sama tidak bisa mengambil tas tersebut pramugari tersebut tidak memberi solusi. Beruntung ada Bapak-bapak di sebelah suami saya mau mengambilkan.

Setelah diambilkan pramugari tersebut malah memarahi kami bahwa kalau air tidak boleh disimpan di kabin. Saat itu saya tidak membaca ada larangan ataupun diberitahukan kalau di kabin tidak boleh ada air.

Pada pimpinan Sriwijaya Air saya mohon untuk semua kru diberikan saran supaya bersikap lebih sopan. Saya sangat kecewa dengan perlakuan yang tidak memuaskan tersebut. Terima kasih.

Nia Kurnia M
Jl Raya Hankam Gang Rambutan No 72 Bekasi
mystar.abcd@gmail.com
08125209842

(msh/msh)

http://suarapembaca.detik.com/read/2010/09/15/171947/1441216/283/perlakuan-pramugari-sriwijaya-air-tidak-memuaskan?992205470
Read On 0 comments

Google Merusak Otak Pengguna?

9:01:00 PM
13/09/2010 15:13

Liputan6.com, Jakarta: Pernah menggunakan fasilitas dari Google? Bila Anda pengguna internet, mustahil tak mengetahui situs pencari yang belakangan makin "pintar" tersebut. Namun belakangan ini, kemudahan yang diberikan Google justru dikecam, seperti yang dilansir The Telegraph, Senin (13/9) ini.

Menurut seorang penulis asal Amerika Serikat, Nicholas G. Carr, kerusakan otak pengguna yang disubsidi Google adalah karena terlalu banyak memberikan bantuan dalam penyelesaian masalah. "Fungsi search engine yang hampir seketika membuat orang-orang kehilangan kapasitas intelektual untuk menyimpan informasi," kata Carr.

Carr menekankan bahwa fasilitas internet seperti sekarang membuat orang semakin kesulitan untuk berkonsentrasi. Misalnya, ketika orang mencoba untuk membaca buku. Solusinya, menurut dia, Google justru harus membuat program yang meningkatkan konsentrasi pengguna, dengan cara mempersulit penggunaan program yang ditawarkan. Ironisnya, itulah teori yang amat bertentangan dengan para desainer perangkat lunak yang saling bersaing berlomba-lomba membuat program sederhana yang users friendly.

Komentar Carr hadir tak lama setelah Google meluncurkan Google Instan, yang memberikan pilihan pencarian, sebelum Anda selesai mengetik kata pencarian. "Dalam banyak hal, saya mengagumi Google. Tapi, saya pikir Google punya pandangan sempit tentang manusia yang juga harus menggunakan pikirannya," cetus Carr.(EPN)

http://tekno.liputan6.com/berita/201009/296042/Google.Merusak.Otak.Pengguna.
Read On 0 comments

Mengobati Depresi di Pertanian

8:57:00 PM
Sabtu, 11 September 2010 14:45 WIB

London (ANTARA News) - Para dokter di Inggris memiliki resep pengobatan baru bagi pasien yang menderita depresi, yaitu menghabiskan waktu sehari di pertanian.

Satu tempat di Suffolk, Inggris mendorong pasien bekerja di luar ruangan, merawat ternak, menanam sayuran dan bermain-main dengan traktor.

Dikenal dengan nama pertanian peduli, inisiatif ini dirancang untuk menawarkan bantuan pengobatan bagi orang yang memiliki berbagai macam masalah kesehatan mental dan autis untuk memulihkan korban stroke.

Para dokter yang mendukung ikatan program pertanian, yang sudah berhasil berjalan di Norwegia dan Belanda, sekarang bisa mengacu pada pasien "Clink Care Farm" di Tofts Monk, dekat Beccles, Suffolk.

Pertanian yang berdiri di atas lahan seluas 143 akre itu, dijalankan oleh Doeke Dobma yang berasal dari Belanda.

"Ini proyek yang sangat menarik dan kami harap akan menginspirasi yang lain. Kami memiliki banyak umpan balik dari dokter yang lebih memilih melihat pasien mereka bekerja di pertanian daripada hanya duduk di rumah untuk menjalani pengobatan dan terperangkap oleh empat dinding," kata Dobma, seperti dikutip Daily Mail.

"Kami harap memiliki hingga delapan orang sehari membantu di sini dan itu akan meningkatkan tubuh mereka begitu juga pikiran mereka. Kami yakin itu akan menginspirasi dan memotivasi orang-orang."

Di Belanda satu jaringan pertanian perawatan, yang didukung dana pemerintah, saat ini memiliki lebih dari 10.000 orang setiap minggu.

Rencana juga didukung oleh Suffolk County Council dan pemimpin komunitas layanan dewasa Colin Noble mengatakan, "Kami selalu melihat cara inovatif untuk membantu orang mengatasi kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi setiap hari dengan mendorong kegiatan baru."

"Ada tradisi pertanian kuat di Suffolk dan manfaat yang jelas dalam menggambarkan warisan itu dan mengombinasikan kepedulian pada orang-orang dengan kepedulian pada orang-orang," katanya.

"Itu merupakan alternatif bagi hari biasa dan perawatan perumahan sehingga masyarakat yang kurang beruntung bisa melakukan pekerjaan yang bermakna, belajar keahlian baru, mengembangkan rasa berprestasi dan merasa dihargai," katanya.(ENY/A024)

http://www.antaranews.com/berita/1284191103/mengobati-depresi-di-pertanian
Read On 0 comments

Parade Kemiskinan

8:54:00 PM
Senin, 13 September 2010 00:01 WIB

KEMISKINAN menjadi penyakit yang telah diterima sebagai kewajaran permanen. Sama seperti korupsi, kemiskinan di Indonesia bermutasi sehingga memperoleh kekebalan. Dalam setiap kesempatan, baik sakral maupun formal, kemiskinan mempromosikan dirinya dalam derajat yang ekspansif.

Dalam suasana demokrasi yang mendewakan akuntabilitas dan transparansi, kemiskinan diekspos dan terekspos oleh media sebagai good news. Kematian seorang tunanetra bernama Johni Malela di depan pagar Istana Presiden karena berdesakan untuk bersilaturahim Idul Fitri, dengan harapan mendapat saweran, menjelaskan dengan gamblang bahwa kemiskinan telah memamerkan diri ke pusat-pusat kekuasaan.

Itu disebabkan semakin ke pusat kemiskinan memperoleh penghargaan yang lebih mahal dan lebih patut. Karena itu, tidak mengherankan ketika orang miskin berebut kesempatan mempromosikan diri di Jakarta sebagai ibu kota dan pusat pemerintahan. Setiap musim Lebaran tiba, orang-orang miskin memperoleh momentum untuk berparade memperebutkan saweran.

Kematian Johni tidak perlu diperdebatkan dari sisi pertarungan interes politik dan karena itu dibawa ke aroma politis. Tetapi, itu menegaskan dengan jelas tentang sebuah hal, kemiskinan di Indonesia telah kehilangan batas-batas kepatutan. Tidak saja orang miskin memamerkan diri secara tidak patut, tetapi menyapa orang miskin dan kemiskinan pun telah kehilangan kepatutan.

Setiap menjelang Lebaran setiap kali itu pula kita menyaksikan tragedi kemiskinan. Tragedi karena orang miskin kehilangan akal sehat dan kepatutan untuk rela mati hanya memperebutkan secangkir beras dan setitik minyak goreng. Dan, tragedi juga ketika orang-orang kaya yang memiliki kerelaan memberi, tetapi dengan gaya menyawer yang haus ekspose.

Kemiskinan akhirnya terlembaga menjadi rezeki di balik malapetaka kemanusiaan. Mereka yang memiliki naluri bisnis mengorganisasi orang miskin dari perdesaan untuk disebar di pusat-pusat keramaian di kota-kota untuk kemudian menerima setoran.

Celakanya, negara pun menganut gaya saweran untuk mengatasi kemiskinan. Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) adalah contoh paling sederhana, tetapi sangat jelas tentang gaya ini. Setiap tanggal pembayaran BLT, setiap kali itu pula orang-orang yang mengaku miskin berparade di depan kantor lurah maupun camat atau kantor pos berebut rezeki.

Tetapi, kita masih saja bertengkar tentang pahala dan mudarat BLT. Tidak ada kesepakatan sampai sekarang tentang kepatutan atau ketidakpatutan kebijakan yang beraroma saweran ini.
Karena terhibur oleh saweran, negara sampai sekarang kehilangan akal mengatasi kemiskinan secara substansial. Saweran juga menyebabkan kemiskinan menjadi proyek yang menggiurkan. Karena proyek, muncullah orang-orang yang berpura-pura miskin.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan gampang menjadi sasaran kritik karena politik citra. Tidak semuanya buruk pilihan politik ini. Kita ingin mendorong agar dalam sisa kepemimpinan yang tinggal empat tahun, bisakah SBY menancapkan citranya dengan tekad menghapus parade orang miskin di jalan-jalan di seluruh Indonesia? Kalau mau, pasti bisa.

http://www.mediaindonesia.com/read/2010/09/13/168162/70/13/Parade-Kemiskinan-
Read On 0 comments

Urgensi Makanan Halal

8:52:00 PM
Senin, 13/09/2010 12:08 WIB

Laily Dwi Arsyianti

Jakarta - Sebagaimana telah diketahui bahwa penduduk Muslim memenuhi lebih dari 80 persen populasi Indonesia. Produk-produk halal seharusnya dapat dengan mudah diperoleh dibandingkan dengan produk-produk haram. QS Al Baqarah ayat ke 172 dan 173 telah mengecualikan 4 jenis produk yang haram untuk dikonsumsi. Sedangkan selebihnya adalah halal.

"Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah. Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barang siapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (al Quran dan terjemahnya: Kompleks Percetakan Al Quran Raja Fahad, Madinah).

Mungkin mayoritas dari kita sering mendengar dalil-dalil tersebut di atas. Sepatutnya yang menjadi exemption adalah makanan-makanan haram yang disebutkan secara eksplisit dalam ayat di atas. Akan tetapi dalam masyarakat kita sekarang justru makanan-makanan halallah yang sulit diperoleh. Sehingga, kemudian saat ini kita telah memasuki kondisi seperti yang disebutkan dalam hadits berikut.

"Abu Hurairah ra pula bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Ditutupilah neraka dengan berbagai kesyahwatan - keinginan - dan ditutupilah syurga itu dengan berbagai hal yang tidak disenangi" (Muttafaq'alaih).

Label halal merupakan salah satu upaya perlindungan bagi konsumen Muslim. Namun, bagaimana halnya dengan bahan-bahan makanan di pasar tradisional, warteg-warteg, atau pun warung tenda-warung tenda yang kebanyakannya tidak memiliki label halal dari pihak berwenang?

Sebagai perbandingan di Malaysia telah didirikan Persatuan Pengguna Islam Malaysia (PPIM) yang berdiri dan di bawah pengawasan langsung Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JaKIM) yang merupakan lembaga pemerintahan resmi. Jabatan ini (setingkat direktorat jenderal di Indonesia) telah berhasil menekan produk seperti pasta gigi dan produk perawatan tubuh yang diimpor dan tidak berlebel halal untuk memenuhi persyaratan kehalalan agar dapat dikonsumsi rakyat di Malaysia. Kemudian PPIM didirikan untuk menjawab pertanyaan di atas.

Inspeksi-inspeksi mendadak ke pasar tradisional dan modern pun secara aktif dilakukan sehingga konsumen Muslim dapat merasa aman dan tidak ragu dengan kehalalan produk-produk yang dikonsumsi. Kegiatan ini didukung dengan merekrut sukarelawan yang memiliki komitmen terhadap makanan halal.

Di atas kertas prosentase penduduk muslim Indonesia jauh lebih besar dibanding prosentase penduduk Muslim Malaysia. Sepatutnya, pemerintah dan, jika tidak perlu mengandalkan pemerintah, kita sendiri aware terhadap apa-apa yang kita konsumsi. Apa-apa yang kita makan dan minum, apa-apa yang masuk ke dalam perut kita. Karena, sebagaimana hadits berikut, Rasulullah SAW bersabda: "Setiap daging yang tumbuh dari yang haram maka neraka lebih baik baginya".

Salah satu penjabaran dari hadits ini adalah apa yang kita makan akan mempengaruhi peri laku kita. Jadi, jika makanan dan minuman yang masuk dalam tubuh ini bersumber dari yang haram-haram maka peri laku kita cenderung negatif dan cenderung mengarah pada kemaksiatan dan keburukan.

Mungkin ada baiknya kita muhasabah atau evaluasi diri kita sendiri. Halalkah makanan dan minuman yang kita konsumsi hari ini? Jika tidak ada pengetahuan padanya maka carilah pengetahuan itu karena setiap sesuatu akan diminta pertanggungjawabannya.

Laily Dwi Arsyianti
Konsultan Keuangan Keluarga Majalah ALIA, tinggal di Kuala Lumpur
Jalan Gombak Batu 6 KL, Malaysia
Email: arsyianti@gmail.com

(msh/msh)

http://suarapembaca.detik.com/read/2010/09/13/120852/1439746/283/urgensi-makanan-halal?992205470
Read On 0 comments

Selamat Datang

Blog ini diproyeksikan untuk menjadi media informasi dan database gerakan konsumen Indonesia. Feed-back dari para pengunjung blog sangat diharapkan. Terima kasih.

Followers


Labels

Visitors

You Say...

Recent Posts