Gerakan Konsumen Indonesia
The only thing necessary for the triumph of evil is for good men to do nothing. (Kejahatan hanya bisa terjadi ketika orang baik tidak berbuat apa-apa). ---Edmund Burke

Listrik Mati, Konsumen Dapat Kompensasi

8:36:00 PM
September 28, 2009 - 19:14

GAMBIR (Pos Kota) – Pelanggan listrik di wilayah Jakarta Barat dan Tangerang akan mendapatkan kompensasi 10 persen dari biaya beban, jika terkena pemadaman melebihi tingkat mutu pelayanan (TMP) yang ditargetkan PLN setempat.

“Jika PLN setempat mematok TMP 8 jam sebulan, sedangkan pelanggan kena pemadaman lebih dari itu akan langsung mendapat pengurangan biaya beban secara otomotis,” ungkap Purnomo Willy, General Manajer PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang (Disjaya, Senin (28/9).

Ia berharap pemadaman bergilir di wilayah Jakarta Barat dan Tangerang tidak berlangsung lama, meski perbaikan terhadap alat pengubah tegangan (interbus transformer/IBT) 500 kV ke 150 kV Kembangan berlangsung cukup lama.

“Mudah-mudahan pemadaman bergilir ini hanya berlangsung dua minggu. Kita sedang menunggu pasokan tambahan dari PLTGU Muara Karang dan Balaraja,” jelasnya.

Sementara itu, banyak industri besar di wilayah Tangerang yang ‘cuek’ terhadap seruan PLN Disjaya untuk mengurangi konsumsi listrik.

“Mungkin hari pertama, sehingga mereka belum mengurangi pemakaian listrik,” kata M Ikhsan, Manajer Area Pengatur Distribusi Listrik PLN Disjaya.

Karenanya, ia kembali meminta partisipasi kalangan industri untuk mengurangi konsumsi listrik atau memakai genset sendiri. Sebab kalau tidak, dipastikan banyak pelanggan rumahtangga yang bakal terkena pemadaman.

Akibat industri belum mengurangi konsumsi listrik, pihaknya sepanjang Senin hari ini terpaksa mengurangi daya hingga 240 mega watt (MW). “Dengan berkurangnya daya 240 MW ini, ada 100 ribu pelanggan di wilayah Jakarta Barat dan Tangerang yang terkena pemadaman bergilir,” ujarnya. (setiawan/B)

http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2009/09/28/listrik-mati-konsumen-dapat-kompensasi
Read On 0 comments

Penuhi Nutrisi dengan Kombinasi Makanan

8:35:00 PM
Minggu, 27 September 2009 11:00 WIB

Penulis : Ikarowina Tarigan

NUTRISI tubuh bisa dipenuhi dengan makanan. Tapi bukan hanya sembarang bahan makanan. Penting untuk Anda juga memenuhi kebutuhan nustrisi tubuh dengan kombinasi makanan. Kombinasi makanan yang tepat akan memaksimalkan proses pencernaan, penyatuan dan penyerapan nutrisi dari diet yang Anda konsumsi. Bagaimana prinsipnya? Kombinasi makanan disesuaikan dengan zat kimia pencernaan. Makanan sumber protein misalnya, memerlukan lingkungan asam dalam proses pencernaan sedangkan karbohidrat (seperti tepung, buah dan sayuran) dan lemak lebih memerlukan lingkungan yang bersifat alkali. Karena itu, mengonsumsi dua makanan yang memerlukan kondisi medium pencernaan berbeda sekaligus akan membuatpenyerapan kurang maksimal. Berikut beberapa prinsip kombinasi makanan yang bisa menjadi panduan Anda.

Tepung dan asam
Asam akan menetralkan medium alkali yang diperlukan untuk pencernaan tepung. Hal ini akan memicu gangguan pencernaan dan fermentasi.

Karbohidrat dan protein
Makanan penghasil protein memerlukan medium asam untuk pencernaan.

Protein
Hampir semua makanan mengandung protein. Akan tetapi, makanan yang dinyatakan kaya protein memerlukan waktu pencernaan yang lebih lama. Makanan ini akan ditahan selama beberapa jam di dalam lambung hingga gastric juice melakukan sekresi. Lamanya bervariasi antara 2-6 jam, bergantung pada kompleksitas protein yang dikandung makanan. Jika makanan sumber protein dicampurkan dengan makanan yang kaya tepung atau gula, maka biasanya akan memicu terjadinya fermentasi. Hal ini memicu gangguan pencernaan dan pembentukan gas di lambung.

Protein dan asam
Asam dari makanan penghasil asam (seperti jeruk, nenas, stroberi) akan menghambat sekresi asam-asam pencernaan yang diperlukan untuk pencernaan protein. Protein-protein yang tidak dicerna akan membusuk di tempat penguraian bakteri dan menghasilkan racun-racun yang membahayakan tubuh.

Protein dan lemak
Beberapa makanan, khususnya kacang-kacangan, tersusun atas lemak (50%) dan memerlukan waktu berjam-jam dalam proses pencernaan. Lemak dalam makanan akan menghambat sekresi gastric juices melalui dinding kecil. Karena itu, saat makanan kaya lemak dikonsumsi bersamaan dengan makanan sumber protein, katabolisme gastric akan menurun. Lemak akan tetap berada di lambung tanpa dicerna hingga gastric juice selesai mengolah molekul-molekul protein kompleks.

Konsumsi protein dan gula secara terpisah.
Saat dicerna, semua makanan akan menghasilkan asam atau alkali. Makanan penghasil asam biasanya kaya protein. Sedang buah-buahan dan sayuran mengandung komponen penghasil alkali. Dan konsumsi protein dengan buah secara bersamaan bisa mengganggu proses pencernaan salah satu aau malah keduanya.

Melon
Melon tidak bisa dipadukan hampir dengan semua makanan.

Lupakan makanan pencuci mulut
Karena dikonsumsi di penghujung makan, maka dessert hanya akan memperberat lambung. Makanan penutup ini hanya berada di atas tanpa dicerna, dan akan mengalami fermentasi. Bakteri akan mengubahnya menjadi alkohol, asam asetat dan cuka. (OL-08)

http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2009/09/27/1668/3/Penuhi-Nutrisi-dengan-Kombinasi-Makanan
Read On 0 comments

Anak Korban Kebakaran Rawa Bebek Terancam Putus Sekolah

8:32:00 PM
Selasa, 29 September 2009 11:42 WIB

Metrotvnews.com, Jakarta: Kebakaran yang menghanguskan ribuan rumah warga di Rawa Bebek, Penjaringan, Jakarta Utara, Ahad lalu, menyisakan banyak persoalan. Salah satunya, anak-anak usia sekolah yang kini harus menghabiskan hari di pengungsian. Mereka terancam gagal melanjutkan sekolah.

Api yang melalap habis ribuan rumah warga juga menghanguskan bangunan sekolah dan semua peralatan sekolah mereka. Bila biasanya di pagi hari mereka sudah bersiap berangkat ke sekolah, kini anak-anak ini hanya duduk diam. Sebagian karena masih trauma dengan musibah yang dialami.

Seperti Endah, gadis berusia 10 tahun ini mendadak menjadi pendiam. Siswi kelas empat sekolah dasar ini berharap bisa kembali bersekolah.

Seperti para korban kebakaran lain, putri dari pasangan yang bekerja sebagai buruh ini hanya bisa menunggu uluran tangan orang-orang yang mau membantunya mewujudkan impian.(DOR)

http://www.metrotvnews.com/index.php/metromain/newscatvideo/metropolitan/2009/09/29/91245/Anak-Korban-Kebakaran-Rawa-Bebek-Terancam-Putus-Sekolah
Read On 0 comments

Awas, Virus Flu Babi Kebal Obat!

8:30:00 PM
26/09/2009 08:38

Liputan6.com, Jenewa: Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan akan kemungkinan kebal obat terhadap pasien flu babi yang menggunakan antivirus H1N1 secara dini. Di situs resminya, Jumat (25/9), WHO mengatakan virus flu yang kebal obat telah jarang ditemukan dan tak ada bukti bahwa virus itu menyebar, tapi untuk kasus lebih lanjut hal itu mungkin terjadi.

"Pengalaman ini lebih menegaskan perlunya melindungi keefektifan semua obat ini dengan memperkecil kemunculan dampak kebal obat," kata Badan PBB yang berpusat di Jenewa, Swiss, tersebut seperti dilansir ANTARA.

Menurut WHO, pengalaman di dunia internasional memperlihatkan pentingnya penggunaan tepat waktu oseltamivir, yang dibuat dengan nama Tamiflu oleh Roche Holding dan Gilead Sciences, atau zanamivir, obat hirup yang dibuat dengan nama Relenza oleh GlaxoSmithKline dalam kasus flu babi.

"Pengalaman para staf klinik, termasuk mereka yang telah menangani kasus parah wabah influenza dan pemerintah nasional menyatakan bahwa pemberian tepat waktu semua obat ini menyusul munculnya gejala mengurangi risiko komplikasi dan juga dapat meningkatkan hasil klinis pada pasien dengan penyakit parah," demikian keterangan WHO.

Sebagian besar orang yang terinfeksi wabah influenza hanya menderita gejala ringan sebelum pulih tanpa perawatan. Tetapi anak-anak, perempuan hamil dan mereka yang sudah menghadapi gangguan kesehatan rentan terhadap serangan yang lebih parah dan bahkan dapat menyebabkan kematian.

WHO, yang mengumumkan wabah global H1N1 pada Juni silam, menyatakan sepertiga penduduk dunia atau hampir tujuh miliar orang dapat terinfeksi virus flu tersebut.

Risiko kebal obat lebih tinggi pada pasien yang menderita sistem kekebalan tubuh yang lemah dan sudah dirawat dengan menggunakan oseltamivir. Risiko itu juga tinggi pada orang yang dirawat dengan antivirus seperti prophylactic sebagai pencegahan setelah terekspos terhadap virus influenza namun tidak menderita penyakit tersebut.

Dalam kasus semacam itu, WHO memperingatkan staf medis untuk melakukan tindakan pencegahan guna mencegah penyebaran virus yang kebal obat. Dinas kesehatan juga diminta menyelidiki apakah virus yang kebal obat menyebar di kalangan masyarakat dari orang ke orang.

Pemantauan global sejauh ini telah mendeteksi 28 virus yang menunjukkan perlawanan terhadap obat. Pada masing-masing kasus, virus itu kebal terhadap oseltamivir tapi tidak terhadap zanamivir.(LUC)

http://kesehatan.liputan6.com/berita/200909/245382/Awas.Virus.Flu.Babi.Kebal.Obat!
Read On 0 comments

Pemanis Buatan yang Boleh dan Dilarang untuk Ibu Hamil

8:27:00 PM
Selasa, 29/09/2009 14:19 WIB

Vera Farah Bararah - detikHealth

Jakarta, Saat perempuan sedang hamil, banyak makanan dan minuman yang ragu untuk dikonsumsi. Karena ditakutkan makanan atau minuman tersebut berbahaya bagi janin yang sedang dikandung. Lalu bagaimana dengan minuman soda? Bolehkah dikonsumsi saat hamil?

Mengkonsumsi minuman diet soda saat hamil masih menjadi perdebatan yang belum dapat dipastikan apakah boleh atau tidak. Karena minuman tersebut mengandung pemanis buatan yang berbeda-beda, ada yang menggunakan pemanis buatan yang aman untuk ibu hamil tapi ada juga yang berbahaya bagi ibu hamil.

Beberapa pemanis buatan tersebut masih baru dan belum dilakukan penelitian yang cukup panjang untuk mengetahui keamanan pemanis tersebut bagi ibu hamil. Selain itu minuman diet soda juga mengandung kafein yang dalam jumlah besar bisa berbahaya bagi kehamilan itu sendiri.

Pemanis buatan yang biasa digunakan ada 3 jenis yaitu aspartam, sakarin dan sucralose. Dari ketiga jenis tersebut yang aman dan dilarang untuk ibu hamil seperti dikutip dari Babymed, Selasa (29/9/2009) yaitu:
1. Aspartam
Pemanis buatan ini juga dikenal dengan nama NutraSweet dan merupakan pemanis buatan yang sudah lama beredar serta sudah dilakukan banyak penelitian. Peneliti mengatakan bahwa mengonsumsi pemanis buatan ini dalam jumlah yang kecil masih relatif aman bagi ibu hamil, tapi tidak boleh lebih dari satu sampai dua ounce per harinya, dan itu merupakan batas maksimum konsumsi pemanis buatan.

2. Sakarin
Pemanis buatan ini sudah jelas dilarang dikonsumsi oleh ibu hamil pada usia kehamilan berapapun. Berdasarkan penelitian didapatkan bahwa konsumsi sakarin pada saat hamil bisa menyebabkan bayi lahir cacat. Jadi sebaiknya hindari minuman diet soda yang mengandung sakarin.

3. Sucralose
Pemanis buatan ini masih baru dan belum ada penelitian yang menyatakan bahwa pemanis ini aman dikonsumsi oleh ibu hamil. Jadi sebaiknya menghindari minuman yang mengandung pemanis buatan ini sampai ada penelitian yang menunjukkan bahwa pemanis ini aman untuk ibu hamil.

Sebaiknya ibu hamil menghindari minuman berkarbonasi, karena kadar sodium yang tinggi bisa menyebabkan bayi memiliki berat badan yang berlebih. Lebih baik mengonsumsi jus buah dibandingkan minuman diet soda dan jika memang sangat menginginkan pilihlah minuman yang mengandung pemanis buatan yang aman untuk ibu hamil.

http://health.detik.com/read/2009/09/29/141911/1211073/764/pemanis-buatan-yang-boleh-dan-dilarang-untuk-ibu-hamil
Read On 0 comments

Realisasi Pembangunan Pasar Tradisional Baru 9,41 Persen

8:23:00 PM
Selasa, 29 September 2009 18:06 WIB

Penulis : Jajang Sumantri

JAKARTA--MI: Hingga menjelang akhir September 2009 ini, realisasi pembangunan pasar tradisional melalui anggaran stimulus 2009 baru mencapai 9,41% dari alokasi dana stimulus sebesar Rp215 miliar.

Sementara realisasi pembangunan gudang pangan di daerah baru menyerap 7,89% dari alokasi dana Rp120 miliar. Padahal pemerintah daerah sebagai penerima stimulus sudah berkomitmen bisa merealisasikan proyek pada Oktober 2009. Proses birokrasi yang masih berbelit di daerah dituding menjadi penghambat realisasi kedua stimulus ini.

"Dari awal sudah kami tekankan kepada pemerintah daerah sebagai penerima stimulus untuk menyelesaikan pada Oktober. Kesepakatan hitam dan putih sudah ada," ujar Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Departemen Perdagangan, Subagyo, di sela-sela rapat dengar pendapat dengan Komisi VI yang membidangi Perdagangan dan Perindustrian DPR RI, di Jakarta, Senin (28/9) lalu.

Namun karena alasan proses birokrasi, komimen tersebut tidak bisa dipenuhi. Peristiwa di daerah seperti adanya mutasi pejabat, digabungnya proses tender dalam satu atap dengan proyek-proyek lain, dan ada beberapa daerah yang kepala daerahnya terlambat menunjuk komite pelaksana anggaran (KPA) dan bendaharawan.

Karena itu, imbuh Subagyo, pemda memintah perpanjangan waktu untuk menyelesaikan semua tahapan penyerapan dana stimulus tersebut. "Melalui kesepakatan baru pemerintah daerah menyatakan sanggup menyelesaikan pada akhir tahun ini. Mereka sudah berkomitmen bisa menyelesaikan hingga akhir tahun," ujar Subagyo.

Hingga saat ini, menurut data Departemen Perdagangan, realisasi pembangunan pasar tradisional menunjukkan sudah ada 15 daerah yang melakukan pembangunan fisik, 4 daerah telah menetapkan pemenang, dan 4 daerah sedang dalam proses tender. (Jaz/OL-02)

http://www.mediaindonesia.com/read/2009/09/09/97746/4/2/Realisasi-Pembangunan-Pasar-Tradisional-Baru-941-Persen
Read On 0 comments

Jangan ke Jambi, Bandaranya Ditutup

8:20:00 PM
Selasa, 29 September 2009 | 13:05 WIB

Jambi, Warta Kota
Kabut asap tebal yang menyelimuti Kota Jambi dan sekitarnya memaksa Bandara Sultan Thaha Jambi tutup untuk sementara mulai Selasa (29/9) pukul 10.30.

Kepala Bandara Sultan Thaha Jambi, Basuki Mardianto, belum bisa memastikan hingga kapan bandara ditutup. Ia berharap secepatnya ketebalan kabut asap bisa berkurang agar bandara bisa beroperasi kembali.

Pagi harinya kabut asap tidak begitu tebal sehingga pesawat masih bisa terbang. Tetapi sekitar pukul 10.30, kabut mulai tebal dan jarak pandang sudah mulai pendek dan kita putuskan ditutup sementara.

Ketika ditutup, jarak pandang hanya sekitar 500 meter. Jarak pandang minimal agar pesawat bisa terbang adalah 1.600 meter.

Pagi harinya jarak pandang masih sekitar 7 kilometer dan pesawat masih bisa terbang. Pada pukul 10.30 itu, pesawat yang akan terbang ke Jakarta adalah Mandala. Ketika penumpang sudah naik di pesawat, pihak Bandara mengintruksikan untuk menunda penerbangan.

"Terpaksa kita turun," keluh salah seorang penumpang Mandala yang akan menuju Jakarta. Selain Mandala, pesawat yang tertunda penerbangannya adalah Lion yang akan mendarat ke Jambi dari Jakarta dan Sriwijaya Air yang akan terbang dari Batam ke Jambi.

Sementara itu Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Jambi, Budidaya, mengatakan pada Senin (28/9) di Jambi tidak ada titik apinya. Namun Provinsi tetangga yang terdapat titik api seperti Sumsel 32 titik, Riau 17, Babel 12 titik, Lampung 11 titik, Sumut 2 titik dan Sumbar 1 titik api.

Ia tidak bisa memastikan dari mana datangnya titik api tersebut, yang menyebabkan kabut tebal menyelimuti Kota Jambi dan sekitarnya. "Lihat saja dari titik apinya," ujarnya.

Di pihak lain, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Jambi, Arpan, mengatakan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) pada Selasa (29/9) masih dalam kategori sedang. Pada jam 06.00, ISPU 61 PPM, pukul 07.00-08.00 ISPU mencapai 62 PPM, pada pukul 09.00 63 dan pada pukul 10.00 64 PPM.

Kabut asap hingga pukul 12.30 masih cukup tebal. Kendaraan roda dua dan empat sudah menggunakan lampu penerang karena jarak pandang yang sudah terganggu. "Mata juga sudah kerasa pedih, padahal pagi tadi tidak terlalu tebal kabut asapnya," kata Yuli Pratiwi, salah seorang Mahasiswa Unja. (Ant/tig)

http://www.wartakota.co.id/read/warta/13252
Read On 0 comments

Berdaulat dengan Ternak Lokal

8:15:00 PM
Selasa, 29-09-09 | 23:35

Oleh: Sri Rachma AB (Dosen Peternakan Unhas)

Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2025 diperkirakan mencapai 273,7 juta jiwa. Dengan meningkatnya jumlah penduduk sebesar itu dan adanya perubahan pola konsumsi serta selera masyarakat, menyebabkan kebutuhan bahan pangan hewani sebagai kebutuhan primer yang harus dipenuhi untuk hidup cerdas, sehat, kreatif dan produktif, menjadikan Indonesia sebagai pangsa pasar yang luar biasa besar dalam konsumsi pangan hewani masa depan.

Beberapa penelitian melaporkan adanya kaitan positif antara tingkat konsumsi protein hewani dengan umur harapan hidup (UHH) dan pendapatan perkapita. Semakin tinggi konsumsi protein hewani penduduk, semakin tinggi umur harapan hidup dan pendapatan domestik bruto (PDB) suatu negara.

Negara-negara berkembang seperti Korea, Brasil, China, Filipina dan Afrika Selatan memiliki konsumsi protein hewani 20-40 gram/kapita/hari, UHH penduduknya berkisar 65-75 tahun. Negara-negara maju seperti AS, Prancis, Jepang, Kanada dan Inggris konsumsi protein hewani masyarakatnya 50-80 gram/kapita/hari, UHH penduduknya 75-85 tahun. Sementara itu, negara-negara yang konsumsi protein hewani di bawah 10 gram/kapita/hari seperti Banglades, India dan Indonesia, UHH penduduknya hanya berkisar 55-65 tahun (Rusfidra, 2005).

Selain memiliki jumlah penduduk yang besar, negeri ini memiliki anekaragam sumberdaya hayati (plasma nutfah) terkaya nomor dua di dunia setelah Brasil. Namun sayangnya, tanpa kita sadari bangsa kita telah tumbuh sebagai bangsa yang kurang percaya diri dan tidak mandiri di sektor pertanian dan peternakan karena sebagian besar produk pangan dan pakan ternak masih harus dipenuhi dari impor.

Setiap tahun Indonesia mengimpor sapi hidup sebanyak 450 ribu ekor dari Australia. Setiap tahun negara agraris ini mengimpor 1 juta ton bungkil kedele, 1,5 juta ton jagung, dan 140 ribu ton susu bubuk. Importasi bahan pangan tersebut tentunya menguras devisa negara cukup besar.

Padahal impor daging selain membutuhkan biaya besar, juga harus sangat mempertimbangkan standar kesehatan hewan dengan merujuk pada Badan Kesehatan Hewan Dunia (Organization International des Epizooties/OIE).

Produksi dalam negeri belum mampu memenuhi kebutuhan konsumsi produk peternakan. Hal ini merupakan tantangan besar dalam penyediaan bahan pangan hewani sebagai sumber protein yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk pertumbuhan, kecerdasan dan kesehatan tubuh manusia.

Ternak lokal merupakan sumberdaya ternak yang sudah lama dipelihara peternak pedesaan dan berperan dalam mendukung ekonomi rumah tangga peternak. Oleh karena itu usaha peternakan rakyat seharusnya menjadi basis pengembangan peternakan nasional.

Berbagai langkah kebijakan perlu ditempuh oleh pemerintah, antara lain melalui fasilitasi dalam pengembangan potensi wilayah berdasarkan komoditas ternak unggulan, peningkatan populasi ternak unggulan dan peningkatan pemilikan pada skala usaha dengan pemeliharaan pola intensif, pemanfaatan teknologi yang mendukung peningkatan produktivitas, serta kebijakan lainnya yang menunjang. Integrasi langkah-langkah tersebut,diharapkan dapat mendorong perkembangan dan peningkatan populasi ternak lokal.

Potensi Agribisnis Peternakan

Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, Indonesia termasuk pangsa pasar potensial bagi negara-negara lain. Dalam bidang peternakan, dengan diberlakukannya perdagangan bebas, di satu sisi merupakan peluang dan di sisi lain sekaligus juga merupakan sebuah tantangan bagi peternak-peternak Indonesia. Dari aspek produksi hal tersebut sangat tergantung kepada harga sarana produksi, seperti pakan dan harga komoditas peternakan dan efisiensi produksi.

Pengembangan sektor agribisnis peternakan merupakan sektor yang cukup potensial yang mencakup semua kegiatan yang dimulai dengan pengadaan dan pengaturan sarana produksi, produksi usaha dan pemasaran, serta produk usaha atau hasil olahannya. Pengembangan agribisnis memerlukan penanganan subsistem yang ada di dalamnya seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.

Agribisnis peternakan harus dipandang sebagai suatu sistem penyeluruh yang meliputi lahan, pembibitan, budidaya, industri pengolahan hasil peternakan dan berbagai usaha pendukung peternakan yang memang sudah saatnya tumbuh dan berkembang.

Sebenarnya dengan mengandalkan lahan yang cukup subur dan luas serta memiliki kekayaan ternak local, seharusnya bangsa ini dapat memenuhi kebutuhan pangan nabati dan hewani dari hasil kerja petani dan peternaknya. Negeri ini memiliki banyak spesies ternak lokal yang potensial dikembangkan sebagai sumber bahan pangan.

Ternak-ternak lokal tersebut telah beradaptasi dengan kehidupan masyarakat sejak lama dan terbukti berperan besar sebagai penyumbang bahan pangan hewani bagi masyarakat di pedesaan, sebagai sumber pendapatan, berperan dalam ritual keagamaan, sebagai sumber tenaga, penghasil pupuk organik dan biogas.

Agaknya, berbagai jenis ternak lokal seperti sapi pesisir, sapi Bali, kerbau, domba Garut, domba Kisar, ayam Pelung, ayam kokok Balenggek, kambing kacang, kerbau, lebah madu, ayam kampung, itik dan burung berkicau sudah waktunya dilirik untuk dikembangkan secara serius sehingga negeri yang besar ini tidak bergantung pada ternak impor.

Kedaulatan Pangan

Sebenarnya kedaulatan pangan dapat kita capai bila kita tidak lagi didikte oleh fluktuasi produksi dan harga pangan internasional selain tidak bergantung pada benih (transgenik, hibrida, dan benih/bibit unggul) yang sebagian besar dikuasai perusahaan multinasional. Dari bidang peternakan perlu ditetapkan beberapa areal tertentu sebagai pusat pembibitan seperti ternak sapi lokal (sapi Bali) yang menjadi bank ternak Indonesia, perbaikan sistem dan regulasi recording, pembibitan, pemeliharaan, pemotongan, sampai pemasaran ternak.

Pengoptimalan sapi Bali untuk memenuhi kebutuhan daging dalam negeri bukanlah mimpi yang tidak mungkin tercapai. Namun dibutuhkan kerja keras dan penyatuan ide serta semangat agar pemanfaatan sapi Bali sebagai ternak lokal dapat membawa Indonesia ke kondisi swasembada daging.

Pemerintah harus secepatnya menemukan solusi yang tepat baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang sebagai langkah awal pemenuhan hak atas pangan di masa datang agar target pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium atau Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015 di Indonesia bukanlah mimpi atau isapan jempol belaka.

Akhirnya, penting kita renungkan sebuah Surah dalam Alquran yang berbunyi "Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu terdapat pelajaran yang penting bagi kamu. Kami memberi minum kamu dari air susu yang ada di dalam perutnya, dan (juga) pada binatang itu terdapat manfaat yang banyak untuk kamu, dan sebagian dari padanya kamu makan". (QS Al Mukminun <23>: 21) (**)

http://www.fajar.co.id/index.php?option=news&id=70077
Read On 0 comments

Rabies Ancam Cina

8:10:00 PM
Selasa, 29 September 2009 pukul 17:56:00

BEIJING -- Rabies menjadi salah satu ancaman terbesar kesehatan masyarakat yang dihadapi Cina. Menurut laporan kantor berita Xinhua, lebih dari 2.400 orang tewas setiap tahun akibat penyakit itu.

Menurut Kementerian Kesehatan Cina, kasus rabies ini menyebabkan menurunnya peringkatan kesehatan negara ini. Cina kini menjadi negara kedua setelah India yang menghadapi angka infeksi tertinggi, kata kementerian itu dalam satu laporan mengenai pemantauan dan pencegahan rabies yang dikeluarkan baru-baru ini.

Rabies, salah satu penyakit mematikan yang mempengaruhi sistem syaraf, biasanya menular melalui gigitan hewan. Di dunia, rabies menyebabkan 55 ribu kematian setahun, kebanyakan di Asia dan Afrika, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Di Cina, kebanyakan infeksi disebabkan oleh gigitan anjing. Rata-rata lebih dari 40 juta orang di China Daratan digigit oleh hewan, terutama canine --hewan mirip anjing.

Cina memiliki 75 juta anjing tapi kurang dari 20 persen telah divaksinasi rabies, demikian data statistik resmi.
Berbagai studi selama lima tahun belakangan memperlihatkan rabies paling sering muncul di daerah yang berpenduduk padat. Lebih dari 60 persen kasus dilaporkan di berbagai daerah termasuk wilayah otonomi Guangxi Zhuang dan provinsi Guizhou, Guangdong, Hunan dan Sichuan. n ap/tri

http://www.republika.co.id/berita/78710/Rabies_Ancam_Cina
Read On 0 comments

Empat "Flyover" dan Tujuh Jembatan Baru di Jakarta

8:03:00 PM
Selasa, 29 September 2009 | 18:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun dua fly over (FO) dan tujuh jembatan baru tahun 2009 ini. Sementara dua fly over lainnya dibangun tahun 2010.

Kepala Bidang Jembatan Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, Novizal hari Selasa (29/9) mengatakan, seharusnya tahun 2009 ini Dinas PU DKI akan membangun tiga FO, yakni FO Bintara, FO Bandengan, dan FO Tubagus Angke. Namun FO Bintara tidak jadi dibangun karena masih menunggu desain Terminal Pulogebang yang hingga kini belum juga selesai.

"FO Bintara ditunda sementara. Desain Terminal Pulogebang belum jadi. Sedang dicarikan desain FO mana yang lebih pas dibangun, apakah dari pintu tol Bintara, atau sejajar dengan Banjir Kanal Timur. Kami masih mencari yang lebih efisien," ujarnya. Belum jelas apakah FO Bintara dibangun tahun 2010 karena tergantung penyelesaian desain terminal itu.

FO yang segera dibangun adalah FO Bandengan dan FO Tubagus Angke di Jakarta Barat. Pengerjaan fisik kedua FO itu hingga saat ini masih dalam proses lelang, dan direncanakan dimulai September 2009. Dinas PU harus menunggu izin proyek pembangunan multiyears disetujui DPRD DKI. Pertengahan Oktober 2009 diharapkan pemenang lelang sudah diketahui sehingga pengerjaan fisik dapat dimulai hingga 17 bulan ke depan.

Pagu anggaran yang dialokasikan dalam APBD DKI 2009 untuk pembangunan FO Bandengan Rp 105 miliar. Anggaran ini cukup besar karena digunakan untuk membangun dua konstruksi FO yaitu FO Bandengan sisi utara (arah barat ke timur) di Jl Bandengan Utara dan FO Bandengan sisi selatan (arah timur ke barat) di Jl Bandengan Selatan. Dua konstruksi ini perlu dibangun karena di tengah dua jalan itu terdapat kali. Dengan dua konstruksi secara terpisah, ada dua jalur yang bisa dilewati kendaraan dari arah barat ke timur dan sebaliknya dari timur ke barat.

Sementara itu pembangunan FO Tubagus-Angke dianggarkan Rp 58 miliar, lebih kecil dari pembangunan FO Bandengan. Karena di Tubagus Angke hanya dibangun satu konstruksi untuk dua jalur.

FO Satrio dan FO Antasari

Tahun 2010, Dinas PU DKI mempersiapkan pembangunan FO Jl Satrio tahap pertama. FO ini bagian dari rencana pengembangan kawasan Mega Kuningan sebagai kawasan bisnis dan wisata belanja bagi warga Jakarta. FO Jl Satrio akan membentang dari Kampung Melayu-Tanah Abang. Pada tahap pertama akan dibangun antara Jl Casablanca dan Jl KH Mas Mansyur sepanjang 3,5 kilometer dengan anggaran Rp 778 miliar.

Selain itu, juga akan dibangun FO di Jl Pangeran Antasari hingga Blok M sepanjang 6 kilometer dengan anggaran Rp 1,4 triliun.

Saat ini, untuk kedua FO itu telah dilakukan proses lelang untuk pembuatan basic design engineering (BDE) atau desain dasar konstruksi jembatan layang. Pemenang lelang akan diumumkan pada pertengahan Oktober, disusul dengan penandatanganan kontrak pembuatan BDE selama tujuh bulan ke depan. Ini berarti desain dasar konstruksi harus selesai Mei 2010. Seiring pembuatan BDE, proses lelang untuk pembangunan fisik akan dilakukan pada tahun 2010. Sehingga saat BDE selesai,pengerjaan fisik sudah bisa dimulai dan ditargetkan selesai selama dua tahun anggaran.

"Keduanya merupakan proyek multiyears. Jadi diharapkan dalam tiga tahun anggaran pengerjaan fisik sudah bisa selesai. Tapi kalau bisa lebih cepat, itu lebih baik," ungkap Novizal. Karena membutuhkan anggaran yang cukup besar, dana yang dikucurkan tidak langsung semuanya, tapi akan dibagi dalam tiga tahun anggaran.

Misalnya, untuk FO Pangeran Antasari-Blok M pada tahun anggaran pertama akan dikucurkan Rp 200 miliar, sedangkan untuk tahun anggaran kedua dan ketiga masing-masing Rp 600 miliar. Begitu juga dengan FO Jl Satrio (Casablanca)-Jl Mas Mansyur juga akan dibagi tiga tahun anggaran. "Bukan berarti kita kucurkan semua. Dananya Dinas PU kan tidak besar," ucapnya.

FO Jl Satrio bertujuan memisahkan arus kendaraan jarak jauh dan jarak dekat serta membagi dua beban jalan di kawasan Jl Satrio agar tidak terlalu penuh yang menimbulkan kemacetan cukup parah.

Sama halnya juga dengan FO Pangeran Antasari-Blok M, yakni untuk memisahkan pelintas jarak dekat dan jauh. Kendaraan bermotor yang ingin langsung ke Blok M atau menuju ke Jl Pangeran Antasari bisa melewai jalan layang, namun yang ingin menuju Kemang atau TB Simatupang bisa melewati jalan bawah.

Tujuh jembatan

Tahun ini Dinas PU DKI akan membangun tujuh jembatan di jalan arteri dan jalan kolektor. Semua proses lelang pembangunan fisik sudah selesai, pengerjaan fisik sudah dimulai. Tujuh jembatan itu adalah Jembatan Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur senilai Rp 3 miliar, Jembatan Taman Malaka Selatan (Rp 2,9 miliar), Jembatan Teluk Gong (Rp 7 miliar), jembatan Kalibata, Jakarta Selatan (Rp 58 miliar).

Di Marunda, Jakarta Utara, akan dibangun dua jembatan yaitu Jembatan Kali Cakung dan Jembatan Kali Blencong, masing-masing senilai Rp 28 miliar. Untuk menghindari hunian liar di kolong jembatan, Dinas PU mengalokasikan anggaran tambahan Rp 1,8 miliar untuk semua jembatan tersebut.

Sementara itu, yang masih pada tahap tanda tangan kontrak adalah Jembatan Tanjung Duren, Jakarta Barat (Rp 9,7 miliar). Direncanakan pembangunan dimulai awal Oktober tahun ini.

"Hampir semua jembatan sudah dimulai pembangunan fisik Juli dan Agustus. Target tahun ini harus selesai semuanya. Tetapi ada satu yang belum bisa diselesaikan tahun ini yaitu pembangunan Jembatan Kali Blencong. Karena masih proses pembebasan tanah dengan Lantamal, TNI Angkatan Laut. Akan dilakukan pengukuran ulang oleh BPN terhadap tanah yang di atas kertas dinyatakan luasnya 3 ribu meter persegi. Kita akan bahas hal ini dengan TN AL," ungkapnya.

KSP
Sumber : Berita Jakarta

http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/09/29/18234872/Empat.Flyover.dan.Tujuh.Jembatan.Baru.di.Jakarta.
Read On 0 comments

Sulbar Akan Bangun Depot Pertamina

7:58:00 PM
Selasa, 29 September 2009 04:24 WIB

Mamuju (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) berencana mencari lahan kosong untuk pembangunan Depot Pertamina guna mengatasi kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM).

Kepala Biro Pemerintahan Pemprov Sulbar Khaeruddin Anas, di Mamuju, Senin, mengungkapkan, sebagai provinsi yang otonom sudah sepantasnya daerah ini memiliki depot Pertamina sendiri guna memberikan pelayanan terhadap konsumen yang membutuhkan BBM.

"Pembagunan Depot Pertamina adalah sebuah keharusan sebagai provinsi yang otonom," kata dia.

Karena itu, kata dia, dirinya akan mengusulkan agar depot Pertamina di Sulbar segera dibangun untuk mengatasi kelangkaan BBM yang akhir-akhir ini sering terjadi di beberapa SPBU di Sulbar.

"Banyak SPBU yang ada di Sulbar mulai dari Kabupaten Polewali Mandar, Majene, Mamasa, Mamuju Utara dan Mamuju mengalami kelangkaan BBM. Hal ini diakibatkan karena terlambatnya pasokan BBM dari depot Pertamina Pare-Pare, Sulawesi Selatan," ungkapnya.

Selain lambatnya pasokan dari depot Pertamina Pare-Pare, beberapa SPBU di Sulbar juga dikurangi jumlah pasokannya.

"Akhir-akhir ini jatah untuk SPBU di seluruh wilayah Sulbar rata-rata dikurangi," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, program pembangunan depot Pertamina yang memiliki fasilitas dan kapasitas lebih besar akan menjadi prioritas utama agar perusahaan minyak negara itu tidak mengalami krisis penyediaan bahan bakar minyak (BBM) akibat masalah pengiriman.

"Pembangunan depot Pertamina di Sulbar akan menjadi prioritas untuk mengatasi kekurangan minyak," tuturnya.

Menurut dia, lahan yang cocok untuk pembangunan depot Pertamina harus lokasi yang jalur transportasi airnya tidak akan mengalami pendangkalan bila memasuki musim kemarau. "Lokasi pembangunan depot Pertamina harus mengacu dengan aturan, tidak asal mencari lahan," kata Kaheruddin. (*)

http://www.antaranews.com/berita/1254173095/sulbar-akan-bangun-depot-pertamina
Read On 0 comments

Sampah di DKI adalah "Bom Waktu"

7:51:00 PM
Selasa, 29 September 2009 | 14:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sampah bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dinilai tetap menjadi bom waktu yang setiap saat dapat meledak karena pembangunan gedung-gedung pencakar langit dan volume pertambahan sampah Jakarta tetap meningkat setiap tahun.

Bahkan, menurut penelitian Japan International Cooperation Agency (JICA), peningkatannya berada pada kisaran 5 persen per tahun, atau 337 ton per tahun. "Sedangkan kualitas TPA sampah berdasarkan berbagai penelitian merupakan bentuk tertua perlakuan terhadap sampah," kata Outreach Services Dana Mitra Lingkungan, Maryanto dalam diskusi bertajuk "Sarat Pencakar Langit, Jakarta Tak Miliki Tempat Pembuangan Akhir Sampah" di Jakarta, Selasa (29/9).

Menurutnya, permasalahan sampah yang dialami DKI Jakarta saat ini telah masuk kategori stadium 4. Karena itu, diperlukan teknologi jangka pendek untuk dapat menangani masalah sampah itu dengan sesegara mungkin.

Dengan jumlah penduduk terbesar di antara kota-kota metropolitan di Indonesia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, menurutnya, hanya mampu mengumpulkan dan mengangkut sampah tersebut ke TPA saja. Padahal, penangan semacam itu, menurutnya, seringkali menimbulkan permasalahan baru di TPA. "Seperti timbunan sampah, pencemaran udara atas sengatan bau serta konflik masyarakat sekitarnya," katanya.

Masalah sampah bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menjadi masalah serius untuk ditangani. Bahkan, menurut data yang dimiliki pakar teknologi lingkungan Universitas Indonesia, Firdaus Ali, hingga akhir 2008 total jumlah timbunan sampah DKI Jakarta mencapai 27.966 meter kubik per hari atau 6.663 ton per hari.

C10-09

http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/09/29/14351072/sampah.di.dki.adalah.bom.waktu
Read On 0 comments

Kabel PLN Ancam Keselamatan Warga

7:28:00 PM
29 September 2009, 08:43

LANGSA – Kabel arus tegangan tinggi milik PT PLN yang berada di Lorong Durian, Gang Mulia, Gampong Sidoarjo, Kecamatan Langsa Lama, mulai mengancam keselamatan warga. Pasalnya, sudah sekian lama posisi kabel bertegangan tinggi tersebut hampir mengenai tanah di sekitar perumahan warga. Namun hingga kini, belum ada tanda-tanda perbaikan dari PLN. Kepala pemuda setempat, Sudirman, kepada Serambi, Senin (28/9) mengatakan, kabel arus tegangan tinggi milik PT PLN yang berada di beberapa tiang di Lorong Durian, Gang Mulia, Gampong Sidoarjo tersebut telah lama kendor dan hampir mengenai lantai tanah. Sehingga kondisi itu sangat membahayakan keselamatan warga yang berada di sekitar lokasi.

Amatan di lapangan, pelekat kabel yang berada di tiang listrik tersebut mengalami kerusakan, sehingga kabel yang posisi awalnya ketat terlihat menurun dan nyaris jatuh. Namun, menurut kepala pemuda ini, pada beberapa waktu lalu warga telah memberi kabar pada pihak PLN Langsa untuk perbaikan posisi kabel tersebut. Namun berkali-kali telah dikabari, hingg kini pihak PLN belum juga memperbaikinya.

“Sebagian warga kurang mengetahui bahaya arus tegangan tinggi kabel tersebut, mereka malahan menjemur kain di kabel itu. Kami mengharapkan pihak PLN segera memperbaikinya ini agar tidak terjadi korban jiwa, karena posisi kabel hampir terjatuh ke tanah,” kata warga Sidoarjo ini.(c42)

http://www.serambinews.com/news/kabel-pln-ancam-keselamatan-warga
Read On 0 comments

Kesehatan Warga Membaik Saat Resesi Ekonomi

7:22:00 PM
Selasa, 29/09/2009 12:36 WIB

Irna Gustia - detikHealth

New York, Siapa bilang resesi ekonomi selamanya buruk? Resesi memang membuat kemerosotan ekonomi baik individu, korporasi dan negara berantakan. Tapi di balik resesi itu ternyata ada hikmahnya buat kesehatan warga.

Sebuah studi menunjukkan adanya tren kenaikan kesehatan saat terjadi depresi besar (Great Depression) yang melanda AS dan dunia di tahun 1929 sampai 1932.

Peneliti dari University of Michigan menemukan harapan hidup di AS meningkat 6 tahun selama masa Great Depression dari rata-rata usia 57 tahun menjadi 63 tahun baik perempuan atau laki-laki, kulit putih maupun berwarna.

Angka kematian akibat penyakit, kecelakaan dan kematian bayi menurun tajam selama Great Depression.

"Temuan ini berlawanan dengan anggapan banyak orang bahwa masa resesi dengan pengangguran yang tinggi berbahaya bagi kesehatan," kata Jose Tapia Granados, peneliti dari Institute for Social Research seperti dilansir dari Reuters, Selasa (29/9/2009).

Temuan tersebut telah dipublikasikan pada Senin 28 September dalam Proceedings of the National Academy of Sciences. Penelitian ini juga melengkapi penelitian sebelumnya yang menunjukkan korelasi antara jatuhnya ekonomi dan peningkatan kesehatan di berbagai negara.

Studi yang meliputi penelitian selama selama periode 1920-1940 itu juga menemukan bahwa kesehatan warga meningkat selama empat tahun masa Great Depression dan selama resesi yang terjadi pada tahun 1921 dan 1938.

Tetapi sebaliknya, angka kematian meningkat dan harapan hidup justru menurun ketika ekonomi sedang mengalami pertumbuhan besar atau ekspansi yang kuat seperti kejadian di tahun 1923, 1926, 1929, dan 1936-1937.

Studi tidak menemukan alasan mengapa hal itu terjadi. Namun menurut Tapia Granados hal itu terjadi karena masa-masa ekspansi ekonomi telah dikaitkan dengan semakin meningkatnya jumlah orang merokok dan minum, kurang tidur dan tingkat stres pekerjaan yang lebih tinggi.

"Selama masa ekspansi, perusahaan menjadi sangat sibuk dan perusahaan biasanya menuntut banyak dari karyawannya mulai dari lembur hingga tuntutan bekerja yang lebih cepat. Hal ini dapat membuat stres yang kemudian dilampiaskan karyawan dengan banyak minum dan merokok," kata Tapia Granados.

Ekspansi ekonomi juga membuat arus lalu lintas semakin ramai yang memacu banyak terjadi kematian akibat kecelakaan. Belum lagi angka kecelakaan kerja yang meningkat karena banyak perusahaan ketika masa ekspansi ekonomi menggunakan tenaga kerja yang belum berpengalaman.

Peningkatan produksi industri dan ramainya lalu lintas di jalan telah membuat polusi udara bertambah. Tapia Granados mengatakan penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa kematian akibat penyakit jantung cenderung meningkat tajam saat polusi udara semakin berat.

Peneliti menemukan 5 dari 6 penyebab kematian tertinggi di AS relatif stabil dan cenderung menurun selama masa Great Depression. Kecuali kasus kematian akibat bunuh diri.

Menurunnya tingkat kematian ini karena selama masa resesi hanya ada sedikit pekerjaan yang bisa dilakukan dan karyawan juga bekerja dengan lebih lambat.

"Sehingga ada waktu lebih banyak untuk tidur, dan karena orang memiliki uang lebih sedikit selama masa resesi mereka jadi sayang untuk menghamburkannya dengan membeli alkohol dan rokok," katanya.

http://health.detik.com/read/2009/09/29/123653/1210986/763/kesehatan-warga-membaik-saat-resesi-ekonomi
Read On 0 comments

Sistem Ranking Ciptakan Generasi Pintar Tapi Antikritik

6:57:00 PM
Rabu, 23 September 2009 20:45 WIB

Brisbane (ANTARA News) - Pendidikan di Indonesia yang masih melanggengkan sistem ranking di kelas tidak hanya menjadikan para pelajar yang "masuk ranking" tumbuh menjadi manusia yang merasa dirinya pintar, egois, dan tidak bisa menerima kritik, kata Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil.

"Di Indonesia anak-anak pintar diberi ranking. Akibatnya anak-anak pintar di Indonesia menjadi sangat tidak menarik," katanya pada acara ramah tamah dan dialog dengan puluhan mahasiswa dan warga masyarakat Indonesia di kampus Universitas Queensland (UQ), St.Lucia, kemarin.

Akibat sistem ranking di kelas sekolah-sekolah Indonesia itu, para siswa berkemampuan biasa merasakan dirinya "loser" (pecundang) dan kondisi psikologis tersebut meruntuhkan rasa percaya diri yang sangat penting, katanya.

Produk sistem pendidikan nasional yang menghasilkan anak-anak pintar namun tidak bisa menerima kritik itu telah dirasakan dampaknya oleh sejumlah lembaga pemerintah dan non-pemerintah.

Sebagai contoh, Sofyan Djalil menyebut pengakuan sejumlah diplomat senior Departemen Luar Negeri RI tentang karakter sejumlah diplomat muda yang sekalipun pintar namun "sangat egois" dan "tidak bisa dikritik".

Di mata Sofyan Djalil, kekeliruan lain dari sistem pendidikan di Indonesia selama ini adalah tidak berkembangnya kreativitas anak didik.

Dalam bagian lain ceramahnya, anggota Kabinet Indonesia Bersatu kelahiran Aceh 23 September 1953 ini juga mengeritisi pemberian dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) yang disebutnya sebagai "kebijakan yang salah" karena BOS diberikan ke setiap siswa tanpa kecuali.

Menurut menteri yang masih aktif mengajar di Universitas Indonesia dan beberapa perguruan tinggi terkemuka lainnya ini, BOS seharusnya diperlakukan sebagai "selective subsidy" (subsidi terpilih) karena dengan adanya BOS, banyak orang tua murid tidak lagi merasa perlu membayar biaya pendidikan.

Akibatnya kemampuan sekolah untuk membayar gaji para guru pun berkurang. "BOS lebih banyak merusak. Sistem sekolah gratis di daerah-daerah itu salah," katanya.

Doktor lulusan Sekolah Hukum dan Diplomasi Fletcher Universitas Tufts Amerika Serikat itu juga menggarisbawahi fakta tentang kemampuan berbahasa Inggris banyak lulusan yang diukur dengan standar TOEFL (Test of English as a Foreign Language) sebagai kendala para lulusan untuk mendapatkan tawaran beasiswa studi ke luar negeri.

"TOEFL tidak siap. Bahasa jadi kendala," kata mantan menteri Kominfo ini saat menjelaskan kendala umum bagi banyak pelamar program beasiswa studi ke luar negeri.

Sofyan Djalil mengatakan, kemampuan berbahasa Inggris itu sepatutnya sudah dibenahi sejak sekolah lanjutan atas.

Sofyan Djalil dan istri, Dr. Ir. Ratna Megawangi, M.Sc, berada di Brisbane untuk mengunjungi anak mereka yang kuliah di UQ.

Di sela kunjungan pribadinya itu, Sofyan Djalil memenuhi undangan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di UQ (UQISA), Perhimpunan Masyarakat Muslim Indonesia di Brisbane (IISB) dan Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA) Queensland untuk bertatap muka dan berdialog dengan kalangan mahasiswa dan warga.(*)

http://www.antaranews.com/berita/1253713516/sistem-ranking-ciptakan-generasi-pintar-tapi-antikritik
Read On 0 comments

Produsen Mobil Tolak Tambah Kadar Ethanol di Amerika

6:52:00 PM
Selasa, 29/9/2009 | 16:47 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com- Makin menipisnya kandungnan minyak mentah, membuat industri otomotif dunia memutar otak mencari sumber bahan bakar alternatif. Salah satunya bersumber dari nabati atau dikenal juga dengan ethanol. Penggunaan ethanol di Amerika sudah berlangsung cukup lama. Malah, pemerintah Negeri Adi Daya itu berencana meningkatkan kandungan campurannya. Kenyataannya, justru mendapat tantangan.

Penggunaan ethanol sebagai campuran bahan bakar di Amerika sudah berjalan sejak 1978 yang dilakukan oleh Enviromental Protection Agency (EPA). Besar campuran ditetapkan maksimal 10 persen (E10). Nah, pemerintah berencana meningkatkannya menjadi 15 persen.

Akibatnya, para produsen mobil kebakaran jenggot karena berpotensi menimbulkan korosi sehingga merusak mesin. Produsen ethanol di AS langsung menanggapi, semakin besar kandungannya dalam bensin, tak akan membahayakan mesin. Apalagi sudah direncananya, mulai 1 Desember 2009, EPA memutuskan menyetujui E15 atau sebaliknya.

Empat senator negara bagian AS yang dipimpin oleh Ben Nelson mendesak EPA untuk segera mengesahkan usul tersebut. Lebih dari 13.000 orang dan kelompok masyarakat telah mengusulkan sejak Maret lalu.

Didukung oleh Kongres AS yang ikut mendesak peningkatan penggunaan ethanol dari 11 miliar galon pada 2010 dan menjadi 36 miliar galon pada 2022 mendatang.

Mike Stanton selaku Chief Executive Officer (CEO) Asosiasi Industri Otomotif Internasional (Association of International Automobile Manufacturers/AIAM), organisasi perdagangan yang mewakili pabrikan mobil internasional mengatakan, AS tak akan mampu mencapai target konsumsi ethanol yang ditetapkan kongres pada 2022. Saat itu seluruh pompa bensin menerapkan E10.

AIAM memperingatkan, makin tingginya kandungan energi tergantikan itu justru akan meningkatkan emisi dan memicu efek rumah kaca. Contohnya, di Baltimore, hampir sepertiga dari mobil patroli kota rusak total karena mengisi di pom bensin dengan kandungan ethanol10 persen lebih.

Stanton yang mewakili produsen, antara lain Chrysler, GM, Ford, Toyota, dan tujuh merek mobil lainnya, telah melayangkan surat Jumat (25/9) kepada Kongres untuk melakukan penelitian lebih lanjut sebelum memutuskan E15.

"Ide tersebut masih prematur. Sejak EPA tak lagi mengijinkan kendaraan konvensional untuk menggunakan bahan bakar bercampur ethanol lebih tinggi lagi, penelitian dampaknya terhadap mesin tak diketahui, diuji, atau dijamin kemampuan penggunaan E15," isi surat tersebut seperti dikutip detnews.com.

Selain mobil, penerapan E15 juga akan berdampak pada jenis kendaraan lain yang menggunakan mesin bensin. Salah satunya diutarakan Asosiasi Industri Mobil Salju Internasional (International Snowmobile Manufacturers Association) yang berbasis di Haslett.

Dijelaskan kadar ethanol yang makin tinggi akan merusak mesin mobil salju yang saat ini diandalkan di sektor pariwisata.Penolakan juga dilakukan asosiasi yang mewakili 80 juta pengguna kapal di AS, dengan pernyataan sama.

AGK

http://otomotif.kompas.com/read/xml/2009/09/29/1647526/Produsen.Mobil.Tolak.Tambah.Kadar.Ethanol.di.Amerika
Read On 0 comments

Kado HUT Palu Lansia Dapat Santunan, Kartu Kuning Gratis

6:50:00 PM
Selasa, 29 September 2009

TANAH MODINDI – Pemkot Palu memberi santunan kepada 60 orang lanjut usia (Lansia) dan 96 orang penyandang cacat yang tersebar di empat kecamatan. Santunan sebesar Rp300 per orang selama tahun 2009 ini.

Selain itu, Pemkot juga menggratiskan pengurusan kartu angkatan kerja atau kartu kuning. Santunan dan kartu kuning gratis diserahkan secara simbolis oleh Gubernu HB Paliudju didampingi Walikota Rusdy Mastura dalam upacara peringatan HUT ke-31 Kota Palu yang jatuh pada 27 September, Ahad kemarin.

Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Palu, Jamaluddin Parengrengi, pembebasan pungutan bagi warga yang mengurus kartu kuning untuk meringankan beban mereka yang memang masih berstatus pengangguran.

Selain itu, hal tersebut juga berdasarkan surat keputusan Menteri Tenaga Kerja RI untuk pembebasan biaya pengurusan kartu kuning.

Jamaluddin menambahkan, bagi meneriman santuanan tidak perlu repot untuk datang setiap bulan ke kantor Dinsosnaker karena akan dikirimkan melalui petugas pos ke rumahnya masing- masing.

“Nanti santuan kepada penyandang cacat dan lansia diberikan rapelan terhitung mulai Januari,” ujarnya.

Gubernur Paliudju dalam sambutannya menilai Kota Palu pada usia ke-31, mengalami perkembangan pesat khususnya di bidang pendidikan. Faktanya banyak sekolah di Kota Palu saat ini menjadi pilot project sekolah bertaraf internasional.

“Dalam usianya ke 31 Palu sudah semakin baik, khususnya tentang tingkat pendidikan, ini mesti terus ditingkatkan untuk lebih baik,” katanya.

Kata Gubernur, indeks pendidikan Kota Palu mengalami peningktan. Tingkat kelulusan siswa tercatat 90,15 persen tahun 2008 meningkat menjadi 90,30 persen.

Selain itu, Pemkot Palu mampu meningkatkan taraf pendapatan masyarakatnya, sehingga berdampak berkuragnya masyarakat miskin dari 13,376 jiwa menjadi 11.200 jiwa selama tiga tahun yakni 2005-2008.
“Kesuksesan itu tak lepas dari kerja keras Pemkot Palu melalui program peduli dhuafa, yang didukung pemerintah pusat melalu PNPM dan P2KP,” tuturnya. (Irma/Syarif)

http://mediaalkhairaat.com/index.php?option=com_content&task=view&id=3565&Itemid=1
Read On 0 comments

Tak Bayar Pajak, Belasan Angkot Diamankan

6:34:00 PM
September 29, 2009 - 17:09

SERANG (Pos Kota) – Belasan kendaraan angkutan kota (angkot) tak bayar pajak, Selasa (29/9), diamankan petugas Satlantas Polres Serang dalam razia digelar di empat titik lintasan angkot.

Razia yang dipimpin oleh Kaurbinops Satlantas, Iptu Zaenuddin ini dilakukan pagi hari untuk meminimalisir masuknya angkot luar kota masuk ke wilayah Kota Serang.

Puluhan anggota lantas sebelum merazia angkot terlebih dahulu mendapatkan pengarahan terlebih dahulu di Mapolres Serang. Setelah apel, anggota di sebar ke sejumlah titik, diantaranya di wilayah Terminal Cipocok Jaya, Terminal Pakuptan, Simpang Kebon Jahe dan Terminal Kepandean.

Di beberapa lokasi itu, anggota satlantas menghentikan angkot yang melintas, memeriksa kelengkapan surat-surat kendaraan. Dalam pemeriksaan, terdapat sopir angkot yang lupa dan tidak membawa surat-surat kendaraaan seperti SIM serta STNK.

Bahkan, tidak sedikit angkot yang pajaknya sudah mati, sehingga belasan kendaraan angkot ditahan danlangsung diamankan ke Mapolres Serang.

Kasat Lantas Polres Serang, AKP Iin Maryudi mengatakan, razia digelar dalam rangka menertibkan angkot dari luar kota Serang. Angkot dari luar kota, diharapkan tidak masuk ke wilayah Kota. Apalagi sampai ngetem dan mencari penumpang sembarangan, karena memacetkan lalulintas.

“Untuk pengemudi yang belum bayar pajak, harus bayar pajak terlebih dahulu sebelum angkot diserahkan,” ungkap AKP Iin. (haryono/dms)

http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2009/09/29/tak-bayar-pajak-belasan-angkot-diamankan
Read On 0 comments

Pemkot Anggarkan Biaya Pendidikan 2010 Rp 1,2 Triliun

6:29:00 PM
[ Selasa, 29 September 2009 ]

RAPBD Rp 4,11 T

SURABAYA - Kepedulian pemerintah kota (pemkot) terhadap pendidikan cukup tinggi. Setidaknya ini jika dilihat dari sisi anggaran. Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2010, anggaran pendidikan dipatok 31,46 persen.

Anggaran pendidikan yang dimiliki Pemkot Surabaya itu melebihi yang diamanatkan UUD 1945. Konstitusi mengamanatkan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20 persen dari APBN maupun APBD. ''Pendidikan memang prioritas utama dalam RAPBD,'' kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Tri Rismaharini kemarin (28/9).

RAPBD 2010 dipatok Rp 4,11 triliun. Dari jumlah tersebut, yang digelontorkan untuk pendidikan senilai Rp 1,2 triliun. Itu termasuk gaji guru se-Surabaya. Seandainya gaji guru tidak dimasukkan dalam variabel anggaran pendidikan, masih tersisa 20,8 persen. ''Itu sudah memenuhi amanat konstitusi,'' kata ibu dua anak itu.

Prioritas anggaran kedua digunakan untuk infrastruktur jalan dan saluran. Nilainya Rp 785,4 miliar. Sedikitnya, Rp 405,5 miliar dipakai untuk pembangunan jalan. Tahun depan pemkot berencana membangun 13 ruas jalan baru. "Yang terbesar untuk meneruskan box culvert Banyu Urip. Jumlahnya Rp 143,2 miliar," terang Risma.

Untuk pembuatan saluran dianggarkan Rp 379,9 miliar. Tahun depan pemkot berkonsentrasi untuk memperbaiki saluran di Surabaya. Daerah yang selalu tergenang setiap musim hujan seperti Petemon, Kedungdoro, dan Blauran dipastikan bebas banjir. Pemkot juga berencana merealisasikan tiga rumah pompa baru di Greges, Dharma Husada, dan Jemur Sari. "Setiap rumah pompa senilai Rp 4,8 miliar," jelas Risma.

Bagaimana bidang kesehatan? Anggaran untuk kesehatan juga ditingkatkan. Pada APBD 2009, kesehatan hanya mendapat dana Rp 231,58 miliar. Tahun depan anggaran untuk keseharan Rp 264 miliar. Pemkot akan memberikan program kesehatan khusus bagi penduduk miskin. Di antaranya, pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil, balita, dan lansia (lanjut usia). Selain itu, ada pos bantuan untuk penanganan penyakit HIV/AIDS, kanker, demam berdarah, dan TBC.

Prioritas anggaran keempat diberikan untuk kebersihan dan keindahan kota. Untuk memelihara kebersihan kota, pemkot menganggarkan Rp 112 miliar. Sedangkan penataan taman mendapat anggaran Rp 60 miliar. "Target kami, setiap kecamatan punya satu taman besar. Pada 2010 dibangun enam taman baru," papar Risma.

Untuk menjaga keamanan kota, pemkot juga akan memasang penerangan jalan umum (PJU) baru di 35.988 titik. Nilainya Rp 24 miliar. "Kalau dihitung dengan tagihan listriknya, setahun ke depan PJU mendapat Rp 79 miliar," imbuhnya.

Menurut Risma, dalam APBD 2009 terdapat sisa lebih penggunaan anggaran (silpa) Rp 907 miliar. Dana itu dimasukkan ke RAPBD 2010. Silpa tahun ini lebih kecil dibanding silpa APBD 2008 yang mencapai Rp 1,4 triliun. Risma beralasan tahun ini tingkat penyerapan anggaran di SKPD (satuan kerja pemerintah daerah) meningkat. ''Bisa dibilang, kinerja mereka lebih baik daripada tahun sebelumnya," ucapnya.

RAPBD 2010 tidak jauh berbeda dengan APBD 2009. Yang membedakan hanya rinciannya. ''Tadi kami presentasi di depan wali kota,'' kata Kepala Dinas Pendapatan dan Pajak (Dispendak) Surabaya Purwito.

Awal Oktober, draf RAPBD itu dipaparkan Wali Kota Bambang D.H. ke DPRD. Selanjutnya DPRD membahas dan mengesahkannya menjadi APBD. Namun, pembahasan RAPBD 2010 terancam terhambat. Sebab, sampai saat ini kelengkapan dewan belum terbentuk. Pimpinan definitif dewan belum disahkan oleh Gubernur Jatim Soekarwo. Akibatnya, dewan tidak bisa membentuk alat kelengkapan, termasuk komisi. Padahal, komisi yang akan membahas RAPBD tersebut. (uri/tom)

http://www.jawapos.com/
Read On 0 comments

DPR Rekomendasikan Presiden Jatuhkan Sanksi pada Menag

6:18:00 PM
Selasa, 29 September 2009 17:06 WIB

Jakarta (ANTARA News) - Panitia angket penyelenggaraan ibadah haji DPR merekomendasikan Presiden Yudhoyono memberikan tindakan tegas maksimal kepada Menteri Agama Maftuh Basyuni selaku penanggungjawab atas kegagalan penyelenggaraan ibadah haji tahun 1427 H/2006 M dan 1429 H/2008 M.

Kepada pers di ruang wartawan DPR Jakarta, Selasa, Ketua Panitia Angket Zulkarnaen Djabar mengatakan, fokus penyelidikan panitia angket ada pada dua kasus penyelenggaraan haji, yakni pada tahun 1427 H/2006 M terkait kasus kelaparan jamaah di Arafah dan Mina serta pada tahun 1429 H/2008 M untuk peristiwa carut marut pemondokan dan transportasi di Mekah.

"Atas hasil penyelidikan yang dilakukan panitia angket, kami mendesak presiden untuk memberikan tindakan tegas maksimal kepada Menag RI selaku penanggungjawab atas kesalahan dan kegagalan penyelenggaraan haji pada saat itu," ujarnya.

Dikemukakannya bahwa berdasarkan fakta dan data yang ada serta analisis secara komprehensif, ditemukan indikasi adanya kelalaian penyelenggaraan ibadah haji, baik pada aspek kebijakan maupun teknis operasional.

Selain mendesak perlunya memberikan sanksi tegas kepada Menag, panitia angket juga merekomendasikan sanksi administratif kepada petugas teknis urusan haji (TUH) selaku penanggungjawab operasional pelaksanaan ibadah haji serta Direktur Pelayanan Haji Depag selaku kuasa pengguna anggaran berupa pembebastugasan dari jabatan dan mereka tidak lagi diberi kesempatan jabatan struktural lainnya.

"Jika ditemukan adanya indikasi penyimpangan keuangan, maka agar segera ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," ujar Zulkarnaen yang juga politisi Golkar itu.

Pada bagian lain hasil investigasinya, panitia angket DPR juga menemukan fakta bahwa Depag telah menggunakan dana setoran awal calon jemaah haji untuk membeli surat berharga syariah negara (SBSN) atau Sukuk senilai Rp7 triliun.

Langkah Depag itu, menurut panitia angket DPR jelas bertentangan dengan UU No 13 tahun 2008 tentang penyelenggaraan ibadah haji pasal 21 dan 25.

Pasal-pasal itu menyebutkan bahwa setiap penggunaan dana jamaah haji harus mendapat persetujuan DPR RI sehingga langkah Depag tersebut merupakan pelanggaran yang perlu ditindaklanjuti dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Pada bagian lain, Zulkarnaen menegaskan bahwa apabila dalam kurun waktu 2-3 tahun ke depan penyelenggaraan ibadah haji Indonesia ternyata masih bermasalah dan belum ada perbaikan yang signifikan, maka DPR mendatang perlu menyusun RUU tentang Kelembagaan Penyelenggaraan Ibadah Haji yang mengakomodasikan berbagai substansi.

Substansi itu di antaranya kelembagaan penyelenggaraan ibadah haji harus secara tegas memisahkan antara regulator, operator dan inspektor. Kelembagaan penyelenggaraan haji itu juga harus direformasi ke arah yang lebih profesional, terbuka, transparan dan akuntabel.

Selain itu, kelembagaan juga harus mampu memberikan pelayanan maksimal kepada para jamaah dengan menyusun suatu standar pelayanan haji indonesia yang disetarakan dengan standar internasional. (*)

http://www.antaranews.com/berita/1254218807/dpr-rekomendasikan-presiden-jatuhkan-sanksi-pada-menag
Read On 0 comments

Warga Miskin Meninggal karena SKTM Dihentikan

6:06:00 PM
Senin, 28 September 2009 pukul 16:57:00

BANYUMAS -- Kebijakan Pemerintah Kabupaten Banyumas menghentikan program jaminan pelayanan kesehatan melalui kepemilikan SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu), membuat bingung warga miskin dalam memperoleh layanan kesehatan. Bahkan penghentian program ini, telah menimbulkan korban jiwa dari warga tidak mampu. Anto Riyadi (19), warga Pasir Muncang Kecamatan Purwokerto Barat, meninggal dunia karena terlambat tertangani petugas medis.

Adanya korban jiwa warga miskin akibat dihentikannya program SKTM ini, disampaikan anggota DPRD dari Fraksi Gerindra Nurani Rakyat, Yoga Sugama. Kepada wartawan, Senin (28/9), dia menyebutkan Anto meninggal akhir pekan kemarin. ''Awalnya ibunya, Narsini, yang menyampaikan ke saya bahwa anaknya sedang sakit. Dia bingung tak bisa membawa anaknya ke rumah sakit, karena program SKTM sudah dihentikan,'' jelasnya.

Mendapat pengaduan seperti ini, Yoga menyarankan agar Anto dibawa ke RS Islam Purwokerto dengan jaminan dari dirinya. Tapi di RS, bangsal perawatan kelas III sudah penuh dan yang masih kosong hanya bangsal kelas 1. ''Karena itu, di rumah sekit ini Anto hanya dirawat semalam, untuk kemudian dirujuk ke RS Margono Sukaryo Purwokerto. Tapi di RS ini, Anto akhirnya meninggal dunia,'' katanya.

Dari peristiwa ini, Yoga menyimpulkan, Anto meninggal dunia karena terlambat tertangani. Menurut ibunya, Anto sebenarnya menderita sakit sudah lebih dari sepekan. Tapi karena SKTM yang dimiliki keluarga Narsini sudah tidak berlaku, dia menjadi bingung hendak mengobati Anto dimana. ''Hal inilah yang menyebabkan Anto terlambat dibawa ke RS,'' jelasnya.

Terkait kejadian ini, DPRD berencana akan memanggil Kepala Dinas Kesehatan Banyumas pada Rabu (30/9). Menurut Ketua Fraksi PDIP DPRD Banyumas, Subagyo SPd, pihak Dinas Kesehatan harus bertanggung jawab atas kejadian ini. ''Kita akan mengecek, kenapa peristiwa ini sampai terjadi. Kita juga akan mencari tahu, apakah penghentian SKTM ini juga menyebabkan pelayanan kesehatan bagi warga miskin di puskesmas-puskesmas juga berhenti? Kalau ini sampai terjadi, ini benar-benar keterlaluan,'' katanya.

Anggota DPRD lainnya, Bambang Pujiono, membenarkan bahwa program jaminan kesehatan warga miskin melalui SKTM memang sudah dihentikan oleh pihak pemerintah daerah. Alasannya, selain untuk dilakukan validasi ulang data warga miskin yang berhak mendapat layanan kesehatan gratis, juga disebabkan anggaran untuk program jaminan kesehatan non jamkesmas ini sudah habis.

''Tapi kalau penghentian program ini sampai menelantarkan hak mendapat layanan kesehatan bagi warga miskin di Banyumas, ini namanya sembrono. Mestinya, warga miskin yang memang benar-benar miskin dan tidak tertampung dalam program jamkesmas, tetap harus mendapat layanan kesehatan yang memadai,'' jelasnya.

Terkait masalah penghentian program layanan kesehatan bagi warga miskin non jamkesmas ini, Sekda Kabupaten Banyumas Iskandar Arifin, sebelumnya menyatakan, dalam APBD 2009, Pemkab sebenarnya sudah menganggarkan dana cukup besar, sebesar Rp 3,1 miliar. Namun baru berjalan sampai akhir Juli 2009, anggaran sebesar itu sudah habis.

Bahkan pada awal September lalu, Pemkab tercatat memiliki hutang klaim kesehatan Rp 1,3 miliar dsari beberapa rumah sakit yang menerima pasien program SKTM. ''Mengingat kondisi ini, maka sejak awal September, program jaminan kesehatan melalui program SKTM untuk sementara tidak bisa kita lanjutkan. Paling tidak hingga akhir tahun ini,'' katanya.

Disebutkan, program jaminan kesehatan melalui kepemilikan SKTM ini awalnya dimaksudkan sebagai program substitusi melengkapi program jamkesmas yang dananya berasal dari APBN. Program ini dilaksanakan karena kuota layanan jaminan kesehatan gratis melalui program jamkesmas, tidak menjangkau seluruh warga miskin yang ada di Banyumas.

Untuk itu, RS yang menerima pasien miskin dengan jaminan kesehatan dari Pemkab ini juga tidak seluruh RS yang ada di Banyumas. Yakni, hanya RS Margono Sukaryo, RSUD Banyumas, RS Islam Purwokerto dan RSUD Ajibarang. Sedangkan biaya kesehatan yang ditanggung, tidak seluruhnya. Tapi hanya 50 persen dari biaya kesehatan yang dikeluarkan.

Arifin sendiri mengaku tidak bisa memastikan, mengapa dana sebesar Rp 3,1 miliar masih belum bisa menutupi kegiatan jaminan kesehatan warga miskin non jamkesmas selama 1 tahun. Padahal di daerah lain, dengan dana Rp 1 miliar saja sudah bisa mencukupi pelaksanaan program ini selama satu tahun.

Namun dia memperkirakan, cepat habisnya anggaran yang dialokasikan untuk program ini disebabkan oleh sikap kepala desa yang kurang selektif dalam memberi rekomendasi dikeluarkannya surat keterangan tidak mampu (SKTM). ''Warga yang sebenarnya mampu juga sering direkomendasikan mendapat SKTM, sehingga biaya pengobatan pun ditanggung dana APBD,'' jelasnya.

Arifin juga menyebutkan, masalah pendataan mengenai jumlah warga miskin di Banyumas, menjadi penyebab program layanan kesehatan bagi warga miskin menjadi kurang tepat sasaran. Berdasarkan data tahun 2008, jumlah warga miskin yang mendapat layanan kesehatan gratis dari program jamkesmas mencapai 173.000 KK. Jika per KK ada 4 jiwa, maka ada 656 warga miskin yang mendapat program jamkesmas.

''Dengan jumlah warga yang mendapat layanan program jamkesmas tersebut, seharusnya warga miskin yang belum tertampung jamkesmas sudah tidak terlalu banyak. Tapi kenyataannya, jumlahnya masih sangat besar sehingga sebenarnya sudah tidak logis. Kalau dihitung data penerimya jamkesmas dan data penerima layanan kesehatan non jamkesmas, jumlahnya bisa mencapai 1 juta jiwa. Ini sangat tidak logis, karena data jumlah penduduk Banyumas hanya 1,9 juta'' jelasnya. wid/pur

http://www.republika.co.id/berita/78404/Warga_Miskin_Meninggal_karena_SKTM_Dihentikan
Read On 0 comments

Sepuluh Fakta Seputar "Pil Ajaib"

6:01:00 PM
28/09/2009 16:18

Naomi Siregar

Liputan6.com, London: Para lelaki yang sulit memuaskan pasangannya di ranjang kerap menjadikan viagra sebagai dewa penolong yang paling ampuh. Viagra memiliki kandungan zat sildenafil yang dapat meningkatkan daya seksualitas kaum pria. Prestasi tersebut membuat viagra lebih dikenal sebagai pil ajaib.

Namun mengonsumsi viagra terlalu sering dapat berefek samping pada kesehatan. Untuk orang berpenyakit jantung, yang biasanya juga mengonsumsi obat mengandung nitrat, dapat menyebabkan penurunan tensi darah secara drastis sehingga mengancam nyawa.

Terkejut dengan dampak negatif viagra? Berikut beberapa fakta yang dilansir The Sun, belum lama ini, terkait dengan pil penolong "si buyung" lemas.

Tidak Langsung Membuat Ereksi
Seorang pengguna viagra yang menegak pil tersebut mengaku tidak dapat merasakan langsung efek kuatnya. Sebelum "bermain", pria itu menonton pertandingan sepakbola di televisi sembari menunggu penisnya menegang. Namun hingga pertandingan usai, tak ada reaksi yang berarti. Ternyata, viagra baru bisa bekerja dengan baik jika didahului dengan foreplay alias pemanasan.

Harus Dikonsumsi dengan Dosis yang Tepat
Menurut data National Health Service di Inggris, tidak banyak pria yang mengikuti anjuran penggunaan viagra. Itu dapat menyebabkan masalah bagi penderita penyakit komplikasi, seperti pengidap diabetes ataupun sclerosis. Departemen Kesehatan Inggris mengatakan, kebanyakan pria "lemah" yang mengonsumsi satu pil viagra untuk sepekan memperoleh hasil memuaskan.

Tidak Meningkatkan Gairah Seks
Memang, viagra dapat membantu "Mr. P" mengembang seperti balon. Namun tidak menjadikan pesta ranjang serta merta meriah. Tentunya, jika gairah seksual menurun, solusinya adalah berkonsultasi dokter Anda.

Bisa Bereaksi pada Wanita
Mungkin saja bisa menimbulkan efek serupa jika yang mengonsumsinya adalah kaum hawa. Namun penelitian terhadap dampak pil ajaib masih terus berjalan. Jadi masih belum bisa dipastikan saat ini.

Tidak Boleh Dikonsumsi Bersama Anggur
Buah mungil ini akan bereaksi negatif bila bercampur dengan viagra. Meski demikian, mengonsumsi viagra dengan berbagai jenis makanan juga dapat menimbulkan efek yang sama. Ini bisa dijadikan perhatian bagi pasangan yang berniat ke ranjang sehabis makan malam.

Kata "Viagra" Tidak Ada Artinya
Kebanyakan orang percaya viagra adalah kombinasi kata "vitality", yang berarti tenaga. Serta "Niagara" yang merujuk pada kekuatan air yang mengalir deras. Faktanya ini hanya mitos masyarakat. Sebenarnya kata "viagra" tidak memiliki makna apa pun.

Menyebabkan Blue Vision
Efek terhadap saraf mata ada di viagra. Sebab, reseptor mata rupanya ikut menangkap reaksi kimia sildenafil pada reseptor penis. Akibatnya, pandangan mata bisa menjadi kebiruan meskipun hanya sesaat. Efek lainnya, sakit kepala, iritasi, dan beberapa penyakit ringan.

Kerap Difungsikan sebagai Obat Jantung
Viagra diyakini bisa mengurangi efek stres hormonal pada jantung sebesar 50 persen sekaligus memperbaiki fungsi organ vital tersebut. Viagra juga digunakan untuk pengobatan hipertensi paru-paru. Sayangnya, banyak penderita yang menganggap viagra sebagai salah satu obat jantung.

Awas, Banyak Viagra Palsu
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendapati sebagian situs penjualan viagra memasarkan produk palsu. Tak mengherankan, bila harganya menjadi murah ketimbang beli di toko.

Selain Penis, Kebun pun Perlu Viagra
Kandungan sildenafil dalam viagra, yang dapat meningkatkan daya seksualitas kaum pria, ternyata dapat memperpanjang kesegaran bunga. Efek serupa terjadi pada batang bambu sehingga tidak cepat layu.(OMI/ANS)

http://kesehatan.liputan6.com/info/200909/245636/Sepuluh.Fakta.Seputar.Pil.Ajaib.
Read On 0 comments

Menemukan Kembali Depkes

5:57:00 PM
Sabtu, 26 September 2009 | 11:58 WIB

KOMPAS.com - Berkali-kali Departemen Kesehatan dikritik tidak meletakkan prioritas penanganan kesehatan di Indonesia. Meski terjadi pergantian pejabat, kritik tak memacu perubahan.

Bergemingnya Departemen Kesehatan (Depkes) atas berbagai usulan tentang perannya kini, karena struktur organisasi Depkes praktis tidak berubah meski sejak UU Desentralisasi, urusan kesehatan termasuk urusan yang didesentralisasikan.

Meminjam istilah Peter Senge (Fifth Discipline, 1990): meski pejabat berbeda, selama struktur masih sama, perilaku akan tetap serupa. Artinya, perubahan akan terjadi jika struktur diubah.

”Menemukan kembali”

Dalam pidato di depan Sidang Paripurna DPR Agustus lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ingin melanjutkan reformasi birokrasi. Karena itu, diusulkan agar Depkes menjadi prioritas. Meminjam istilah David Osborne dan Ted Gaebler (Reinventing Government, 1992): kita mencoba ”menemukan kembali” Depkes.

Prinsip pertama dan terpenting, pemerintah harus mengendalikan, bukan mendorong. Argumennya, lembaga yang membina dan mengawasi hanya bisa efektif jika terpisah dengan lembaga yang melaksanakan. Ketidakfokusan Depkes adalah karena masih melakukan kedua fungsi itu meski urusan kesehatan termasuk yang didesentralisasikan.

Alasan manajemen kesehatan di daerah mungkin sebagian benar, tetapi sebagian lagi karena pusat belum siap melepas fungsi sebagai pelaksana. Desentralisasi memberi kesempatan instansi kesehatan pusat mengembangkan fungsi pengawas dan pembina, serta dinas kesehatan di daerah berfokus sebagai pelaksana.

Mungkin akan lebih mudah jika kita menganalogikan Depkes sebagai perusahaan besar dengan hampir 500 cabang di tiap kabupaten di Indonesia.

Sebagai ”perusahaan” yang keuntungannya adalah orang sehat, tugas utamanya adalah mengubah paradigma sakit ke paradigma sehat. Menjaga kesehatan mempunyai lebih banyak dimensi yang bisa ”dijual” daripada menggunakan pengobatan.

Artinya, produk cabang (dinas kesehatan) bisa berupa: menjaga lingkungan agar lebih sehat, mempromosikan perilaku yang menjaga kesehatan dan mencegah penyakit, memperbaiki gizi penduduk sehingga generasi mendatang secara genotif-fenotif lebih baik, serta menyediakan layanan kesehatan. Produk promotif dan preventif perlu diprioritaskan karena mempunyai ”keuntungan” lebih tinggi.

Skema pembiayaan diatur agar harga berbagai produk itu terbeli oleh orang yang membutuhkan. Mengingat orientasi kita adalah sehat, maka skema pembiayaan perlu diatur agar secara memadai orang mengonsumsi produk promotif dan preventif. Jika produk promotif dan preventif lebih laku, kebutuhan pelayanan kesehatan bisa berkurang.

Agar bisa menjual berbagai produk itu dengan baik, dinas kesehatan perlu dilengkapi tidak hanya dokter, tetapi tenaga yang berkompeten di lingkungan kesehatan, promosi kesehatan, dan pencegahan penyakit. Tiap jenis tenaga ini perlu dihitung sesuai kondisi wilayah.

Di wilayah, banyak sektor yang ”produk jual”-nya berdampak pada kesehatan manusia. Beberapa produk itu ada yang sinergis dengan kesehatan, misalnya penyediaan air bersih, penyediaan dan distribusi pangan.

Karena itu, tugas ”perusahaan besar Depkes” adalah agar dinas kesehatan bekerja sama dengan berbagai sektor sehingga produk yang muaranya serupa bisa saling sinergi. Terhadap produk kontraproduktif, lobi dan negosiasi dilakukan agar sektor itu bisa mengubah bahan, metode produksi, atau cara lain sehingga hasilnya lebih ramah lingkungan dan dengan sendirinya ramah kesehatan.

Dalam bahasa pemerintah, ini adalah perencanaan program wilayah. Sektor kesehatan harus mendidik tenaga kesehatan yang tidak hanya bisa membuat program kesehatan, tetapi juga melakukan lobi dengan DPRD guna memproduksi peraturan daerah yang mendukung kesehatan maupun negosiasi dengan sektor-sektor lain sehingga perencanaan wilayahnya berwawasan kesehatan.

Riset

Mengingat kini ada 477 dinas kesehatan kabupaten/kota, bagaimana membuat pembinaan yang efektif? Di sinilah pentingnya Depkes melakukan riset semua kabupaten, membuat peta wilayah berdasar status kesehatan, risiko kesehatan, kemampuan produk, dan kompetensi tenaga.

Wilayah yang problematik ditandai kuning atau merah. Depkes bekerja sama dengan dinas kesehatan provinsi membina wilayah kuning dan merah agar menjadi hijau. Depkes menjadi pusat informasi dan pengalaman, memfasilitasi tim wilayah kuning/merah untuk belajar ke wilayah hijau, mengundang tim wilayah sukses bicara di pertemuan nasional yang dihadiri tim serupa, sampai mengirim pakar, dari pusat maupun wilayah sukses ke wilayah yang perlu dibantu. Teknologi informasi bisa digunakan untuk memudahkan akses informasi dan bagi pengalaman.

Ringkasnya, jika Depkes beralih fungsi menjadi institusi pembina, fungsi-fungsi penting, seperti riset dan pengembangan, promosi kesehatan, serta pengawasan lingkungan kesehatan, perlu mendapat struktur dan anggaran memadai.

Berbagai model jaringan itu terbukti menghasilkan keuntungan lebih besar. Jika pemerintah berorientasi hasil, seperti tercermin dalam prinsip ”menemukan kembali” Depkes yang berorientasi sehat, mengapa tidak kita contoh?

Purnawan Junadi, Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat UI

http://kesehatan.kompas.com/read/xml/2009/09/26/11585646/menemukan.kembali.depkes
Read On 0 comments

Sepekan Lebaran, Harga Sembako Turun

5:53:00 PM
September 26, 2009 - 17:54

JAKARTA (Pos Kota) - Seminggu setelah lebaran, harga kebutuhan bahan pokok merambat turun. Acing pedagang sayur di Pasar Senen blok 3, Jakarta Pusat, mengatakan harga sayuran turun karena permintaan pembeli sedang turun sedangkan pasokan barang mulai melimpah dari petani.

Saat ini harga cabe merah keriting Rp25 ribu sama dengan kemarin. Untuk harga cabe merah besar Rp22 ribu/kg turun Rp3 ribu dari kemarin yang sempat Rp25 ribu/kg. Cabe merah besar turun Rp3 ribu dari Rp25 ribu menjadi Rp22 ribu/kg.

Namun ada juga beberapa harga cabe yang alami kenaikan harga seperti cabe rawit merah naik Rp4 ribu dari Rp14 ribu menjadi Rp20 ribu/kg. Rawit hijau Rp18 ribu, kemarin Rp17 ribu/kg. Harga rawit hijau setiap harinya naik Rp1000/kg. Paprika merah juga naik Rp10 ribu/kg. Dari Rp20 ribu menjadi Rp30 ribu/kg.

“Harga sayuran mulai turun lumayan bisa lega sedikit karena lebih ringanan. Mudah-mudahan bisa lebih murah lagi ya,” kata yati pembeli.
Harga sayuran yang lain masih relatif stabil seperti kentang Rp7 ribu/kg, kacang panjang Rp7 ribu/kg, wortel, tomat, kol Rp5 ribu/kg.

Untuk harga daging alami penurunan seperti daging ayam broiler dari Rp25 ribu/kg menjadi Rp23 ribu/kg. Daging sapi dari Rp70 ribu menjadi Rp65 ribu. Penurunan ini sejak duahari yang lalu.

Sementara itu harga telur ayam ras masih tetap Rp13 ribu/kg, gula pasir Rp10 ribu/kg, minyak goreng curah Rp9 ribu/kg.

(lina/sir)

http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2009/09/26/sepekan-lebaran-harga-sembako-turun
Read On 0 comments

Seribu Warga Jambi Terserang Chikungunya

5:47:00 PM
Senin, 28 September 2009 10:58 WIB

Metrotvnews.com, Jambi: Lebih dari 1.000 warga Kabupaten Merangin, Jambi, yang tersebar di 14 dari 24 kecamatan terserang penyakit chikungunya. Kabupaten Merangin sudah ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB). "Tapi sejauh ini belum ada korban tewas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Merangin Sirodjudin Hamid, Senin (28/9).

Kondisi ini sudah meresahkan. Sebab, menurut Sirojudin, penderita sama sekali tak bisa bergerak. Paling tidak selama lima hari.

Sirojudin menambahkan, sejauh ini pengasapan (fogging) tak efektif memberantas chikungunya. Di samping biayanya mahal, foging hanya membunuh nyamuk dewasa. Jentiknya masih tetap ada.

Sirojudin juga membantah dugaan yang berkembang di masyarakat bahwa bunga (kembang) menjadi media penyebar nyamuk Aides Agepty penyebab penyakit chikungunya. "Itu tidak benar," ujar dia.

Berdasarkan data, 1.049 warga Merangin terserang chikungunya. Wabah paling banyak ditemukan di Kecamatan Tabir Selatan dengan jumlah korban 497 orang. Menyusul Kecamatan Renah Pamenang dan Margo Tabir dengan 150 kasus.(Ant/ICH)

http://www.metrotvnews.com/index.php/metromain/news/2009/09/28/3861/Seribu-Warga-Jambi-Terserang-Chikungunya
Read On 0 comments

Trigliserida, Sama Bahayanya dengan Kolesterol

5:30:00 PM
Senin, 28 September 2009 | 15:09 WIB

KOMPAS.com - Pada dasarnya tak sulit memahami trigliserida. Ia adalah lemak dalam darah. Trigliserida akan dialirkan melalui aliran darah untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi tubuh. Namun, trigliserida juga bisa menjadi simpanan energi dalam bentuk gajih bila makanan yang kita konsumsi melebihi kebutuhan tubuh kita.

Menurut the National Cholesterol Education Program, kadar trigliserida yang normal adalah kurang dari 150 mg/dL. Kadar yang termasuk perbatasan tinggi adalah 150-199, dan 200-499 termasuk dalam tinggi. Kadar trigliserida yang mencapai 500 sudah tergolong sangat tinggi.

Ada beberapa penyebab tingginya trigliserida, misalnya saja kegemukan, kurang bergerak, konsumsi makanan yang kaya karbohidrat sederhana (gula, tepung) dan lemak jenuh. Pada beberapa kasus, lonjakan trigliserida juga terkait dengan penyakit diabetes, penyakit ginjal atau hati, serta faktor keturunan dalam keluarga.

Faktor genetik paling sulit diatasi karena reseptor di dalam sel-sel hati yang bertugas untuk mengubah trigliserida yang berlebih untuk menjadi kolesterol telah mengalami cacat bawaan.

Dari berbagai risiko di atas, sudah jelas bahwa konsumsi makanan yang sehat, ditambah aktivitas fisik bisa menurunkan kadar trigliserida yang berbonus pada naiknya jumlah kolesterol baik.

Diet untuk penderita hipertrigliseridemia adalah membatasi asupan lemak jenuh dan mengurangi karbohidrat sederhana seperti gula dan tepung.

Bagi mereka yang kegemukan, penurunan berat badan biasanya efektif dalam menurunkan kadar trigliserida.

AN
Sumber : WebMD

http://kesehatan.kompas.com/read/xml/2009/09/28/15090372/trigliserida.sama.bahayanya.dengan.kolesterol.
Read On 0 comments

Pemadaman Listrik Hingga 4 Jam Per Hari

5:22:00 PM
Monday, 28 September 2009 02:43

MEDAN - Pemadaman listrik oleh PT PLN Sumbagut kembali berlanjut hingga mencapai minimal empat jam per hari. Byar-pet nya arus listrik membuat masyarakat Medan mengecam perusahaan tersebut.

Menurut pantauan Waspada, pemadaman tersebut sudah berlangsung sejak Kamis hingga tadi malam. Warga Medan yang berdomisili di berbagai tempat seperti Johor, Padang Bulan, Marindal, Medan Amplas, Tembung, bahkan inti kota merasakan pemadaman tersebut.

Padamnya listrik juga membuat arus lalu lintas di berbagai persimpangan macat. R Harahap, warga Medan Johor, mengaku sangat kesal dengan pemadaman listrik. “Sudah banyak barang elektronik saya rusak gara-gara pemadaman,” tuturnya.

Kerusakan itu meliputi mesin cuci, televisi dan juga alat pemasak nasi sehingga dia merasa PLN wajib memberikan kompensasi. Hal senada juga diungkapkan Ketua Asosiasi Pengusaha Kecil Industri (APKI) Medan Syafrizal Lubis.

Pada dasarnya pemadaman ini sudah keterlaluan karena mengganggu aktivitas pengusaha kecil. Usaha seperti ini, kata dia, tidak memiliki dana untuk membiayai genset sebagai pengganti listrik PLN.

“Kita sebenarnya menagih janji PLN yang menyatakan listrik tak padam lagi,” ungkapnya. Sementara itu Lembaga Advokasi Perlindungan Konsumen (LAPK) menyatakan pemadaman listrik sepihak itu sangat menganggu kinerja dan produktivitas para pengusaha dan aktivitas warga.

“Pekerjaan selalu terlambat berjam-jam dan waktu menyelesaikan aktivitas rutin sudah tak terukur lagi,“ kata Farid Wajdi, direktur LAPK Medan.

Walau masyarakat mungkin bisa maklum, namun dari segi bisnis jelas mengurangi kredibiltas perusaahaan, jelasnya.

“Dalam konteks otonomi daerah peranan pemerintah daerah begitu urgen. Letak urgensi peranan gubernur adalah memberi ketentraman bagi warga yang bakal beribadah puasa, sekaligus mensinergikan kapasitas listrik dan mewujudkan program mensejahterakan masyarakat,“ kata Farid.

“Gubernur dapat menugaskan Wakil Gubernur mengatasi masalah pemadaman ini.

Pemadaman bergilir yang direncanakan akan berkurang nyatanya tidak terealisir. Malah makin hari justru makin parah,“ ujar Farid kecewa.

Kondisi ini harusnya bukan persoalan biasa dan tidak bisa dibiarkan berkepanjangan malah pasca-lebaran kembali padam, ungkapnya.

“Bahkan momentum ramadan dan masa lebaran frekuensi pemadaman bergilir itu makin tak menentu. listrik telah memantik rasa gusar yang sudah lama dipendam masyarakat,“ kata dia.

Meskipun pemadaman bergilir telah diberitahukan kepada pelanggan tidak berarti petinggi PLN dapat memadamkan begitu saja, kata Farid.

Dia mengatakan harusnya ada jadwal terukur, misalnya soal kapan, di mana dan berapa lama listrik di suatu kawasan dipadamkan. “Kesalahan fatal pemadaman bergilir selain listrik padam adalah jadual giliran yang amburadul.”

Lembaga Advokasi Konsumen (LAPK) dalam menangani kasus publik seperti listrik sangat tergantung pada sikap kritis warga, jelasnya. “Kalau warga menginginkan, misalnya melakukan gugatan hukum (class action), atau melakukan aksi massif atau kampanye boikot bayar listrik, tentu lembaga konsumen punya pengalaman dan siap melakukan itu.”

Masalahnya, menurut dia, dalam banyak kasus, warga sudah begitu apatis dan frustasi dalam menyikapi pemadaman bergilir ini. Pemerintah dan DPRD lebih berfihak kepada PLN dan tidak pernah ada sanksi tegas. Terkesan, kalau menyangkut krisis listrik pejabat dan wakil rakyat lebih banyak tiarap dan puasa bicara, ujarnya.

General Manager PT PLN Wilayah Sumatera Bagian Utara, Manarep Pasaribu di Medan, tadi malam, menyatakan, pemadaman bergilir tersebut diakibatkan gangguan pembangkit.

“Sehubungan adanya gangguan di salah satu mesin pembangkit di PLTGU Sicanang, Belawan mengakibatkan berkurangnya kemampuan pasokan listrik ke sejumlah pelanggan,” ujarnya.

Dia melanjutkan, dengan kondisi tersebut PT PLN terpaksa melakukan pemadaman listrik ke beberapa daerah. Dan saat ini tengah dilakukan proses pemulihan secara maksimal sehingga dapat kembali beroperasi dalam waktu yang tidak lama lagi.

”Diperkirakan hari ini (Senin, 28/9) sore perbaikan mesin telah selesai, sehingga malam atau Selasa (29/9) dapat beroperasional seperti sediakalanya,” ujarnya.

Begitupun, lanjutnya, pemeliharaan jaringan listrik ataupun peralatan tetap dilaksanakan di setiap cabang kantor PLN seperti sebelum-sebelumnya. Agar pemadaman tidak terjadi berlarut-larut terhadap pelanggan.

”Dengan kondisi tersebut, manajemen PT PLN (Persero) Regional Sumatera Bagian Utara menyampaikan permohonan ma’af yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan tersebut,” lanjutnya kembali.
(dat05/waspada)

http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=54693:pemadaman-listrik-hingga-4-jam-per-hari&catid=14:medan&Itemid=27
Read On 0 comments

Bos Dewan "Banjir" Premium

5:18:00 PM
Senin, 28-09-09 | 20:38

Sulsel 4.800 Liter, Makassar 7.200 Liter

MAKASSAR -- Para bos alias pimpinan dewan, baik DPRD Sulsel maupun DPRD Makassar, kebanjiran bahan bakar minyak (BBM). Khususnya BBM jenis premium. Sehari, setiap pimpinan dewan di Kota Makassar "wajib" menghabiskan 20 liter premium. Saking banyaknya, salah seorang wakil ketua di DPRD Makassar terpaksa membagi-bagikan kupon jatah premium ke koleganya.

Jatah untuk bos DPRD Makassar memang jauh lebih banyak ketimbang para pimpinan DPRD Sulsel. Untuk Ketua DPRD Sulsel, jatahnya hanya 400 liter sebulan atau 4.800 setahun. Bandingkan jatah Wakil Ketua DPRD Makassar yang mencapai 600 liter sebulan atau 7.200 setahun.

Wakil Ketua DPRD Sulsel lebih sedikit lagi, yakni 300 liter sebulan. Sementara anggota dewan provinsi yang menjabat pimpinan komisi dan alat kelengkapan dewan lainnya masing-masing memperoleh jatah 200 liter premium setiap bulan.

Kepala Sub Bagian Transportasi dan Perjalanan DPRD Sulsel, Baso Bohari, mengatakan pemberian jatah premium tidak diberikan kepada setiap anggota DPRD. Jatah tersebut diberikan berdasarkan kendaraan dinas yang digunakan anggota DPRD.

Ketua DPRD menggunakan dua mobil dinas. Sementara wakil ketua menggunakan masing-masing satu mobil dinas. Lalu, pada setiap komisi ada tiga mobil dinas. "Masing-masing digunakan ketua, wakil ketua, dan sekretaris komisi," kata Baso Bohari, Jumat, 25 September.

Di DPRD Sulsel terdapat empat komisi. Dengan demikian ada 12 unit yang digunakan pimpinan komisi. Lalu, alat kelengkapan lainnya masing-masing menggunakan dua mobil dinas, misalnya Badan Kehormatan, Panitia Aspirasi, Panitia Legislasi, dan lainnya.

Total mobil dinas yang dimiliki DPRD Sulsel berjumlah 49 unit. Itu termasuk mobil dinas yang digunakan staf sekretariat DPRD Sulsel. Seluruh mobil tersebut punya jatah uang bensin untuk kepentingan operasional.

Setali tiga uang, para bos dewan di tingkat Kota Makassar pun tak perlu merogoh kocek untuk membeli premium. Semua sudah tersedia. Setiap pimpinan dewan; ketua dan tiga wakil ketua masing-masing mendapat jatah premium 20 liter perhari.

Pimpinan sementara DPRD Kota Makassar, Yusuf Gunco, yang dikonfirmasi membenarkan hal itu. Menurut dia, dalam anggaran APBD, semua unsur pimpinan baik ketua maupun tiga orang wakil ketua telah dialokasikan anggaran BBM itu.

"Sopir-sopir mobil komisi juga diberikan jatah seperti itu. Di DPRD Makassar ini, setiap komisi memiliki tiga mobil dinas. Jadi jumlah mobil dinas untuk komisi 12 unit. Ditambah unsur pimpinan empat orang jadi total 16 unit mobil dinas," kata Yusuf Gunco.

Jika dikalkulasi, jatah premium untuk keperluan operasional anggota dewan kota mencapai 115.200 liter. Jika dirataratakan harga premium perliter Rp 4.500, maka jumlah anggaran premium para legislator kota sebesar Rp 518.400.000. Lebih dari setengah miliar rupiah. Kabag Keuangan Sekretariat DPRD Makassar, Tamrin, yang dikonfirmasi terpisah juga mengakui alokasi tadi. "Kalau tidak ada kegiatan kan otamatis tidak terpakai," dalih Tamrin. (*)

http://www.fajar.co.id/index.php?option=news&id=69958
Read On 0 comments

Puluhan Bus Kena Sanksi

5:16:00 PM
MAGELANG--MI: Menteri Perhubungan (Menhub) Jusman Syafii Djamal mengatakan, puluhan bus yang melayani pemudik Lebaran 2009 dikenai sanksi karena melanggar aturan.

''Totalnya 97 armada dan 40 perusahaan otobus (PO),'' katanya, di sela memantau arus balik Lebaran di Terminal Soekarno-Hatta Kota Magelang, Jawa Tengah, Minggu (27/9).

Ia mengatakan, pelanggaran yang dilakukan para awak bus umum itu paling banyak terjadi di Terminal Pulogadung Jakarta yakni 41 bus dan 10 PO.

Berbagai pelanggaran yang telah dilakukan para awak bus dan PO itu, kata dia, antara lain menyangkut kenaikan tarif angkutan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta kelayakan armada.

''Kalau kelaikan armada, dari semua terminal diperiksa ketat sehingga keluar armada semua laik, hanya ada satu bus yang keluar dari terminal di Bogor ternyata remnya 'blong' (tidak berfungsi),'' katanya.

Ia mengatakan, sanksi yang diberikan kepada mereka disesuaikan dengan pelanggarannya. Pada kesempatan itu ia juga mengatakan, layanan transportasi Lebaran pada 2009 relatif lebih baik ketimbang 2008 karena kerja sama yang baik antara pemerintah pusat dengan jajaran pemerintah daerah termasuk dengan jajaran kepolisian dan TNI.

''Kepolisian memusatkan perhatian sehingga tingkat gangguan keamanan terhadap pemudik turun, pasukan di berbagai tempat, memberi rasa aman di terminal dan bandara. Ini meyakinkan masyarakat untuk mudik Lebaran,'' katanya.

Selain itu, katanya, dukungan pemberitaan melalui media massa juga telah mendorong pemudik untuk berpikir secara rasional tentang pilihan waktu mereka pulang kampung dan kembali ke berbagai kota tujuan.

''Dukungan media yang menyampaikan informasi secara jelas tentang situasi mudik di setiap kota sehingga pemudik rasional memilih waktu,'' katanya. (Ant/Ol-5)

http://www.mediaindonesia.com/webtorial/ayomudik/?ar_id=NjQxMw==
Read On 0 comments

Setelah Tarif Tol, Elpiji dan Listrik akan Naik

5:03:00 PM
Senin, 28 September 2009 03:02 WIB

JAKARTA--MI: Setelah tarif tol yang resmi naik rata-rata 15% hari ini, rakyat harus siap kembali mengencangkan ikat pinggang seiring rencana kenaikan gas elpiji ukuran 12 kilogram (kg) dan rencana penaikan tariff dasar listrik (TDL) tahun depan.

Salah satu beban yang akan ditanggung masyarakat terkait dengan dampak kenaikan tarif tol ini terhadap kenaikan biaya distribusi yang pada akhirnya akan menaikkan harga barang-barang.

''Meski memiliki dasar UU No.38 tahun 2004 tentang jalan yang memungkinkan operator menaikkan tarif tiap 2 tahun, pemerintah dan DPR harus hati-hati dalam mengambil kebijakan politik atas tarif tol mengingat tarif tol yang identik tarif angkutan. Pada gilirannya akan memengaruhi biaya distribusi dan harga barang. Bahkan juga tarif angkutan penumpang,” ujar Ketua Umum Asosiasi Rekanan Pengadaan Barang dan Distribusi (Ardin) Indonesia Bambang Soesatyo, Minggu (27/9).

Menurut Bambang, bila biaya distribusi via ruas tol terus dinaikan, kenaikan itu tentunya akan dibebankan produsen ke harga barang. Selain membebani konsumen, harga barang produk dalam menjadi tidak kompetitif.

''Dengan kenaikan tarif tol operator angkutan penumpang maupun barang pun sudah berancang-ancang membebani kenaikan tarif tol itu ke penumpang dan penyewa dengan besaran yang bervariasi,” pungkas Bambang.

Elpiji 12 kg
Sementara itu, dengan alasan terus merugi di kisaran Rp3 triliun per tahun, PT Pertamina (Persero) akan menaikkan harga elpiji kemasan 12 kg secara bertahap sebesar Rp100 per kilogramnya mulai Oktober mendatang.

''Rencana kenaikan harga elpiji itu sudah disetujui pemerintah. Kenaikan akan diberlakukan bertahap setiap bulan dengan besaran kenaikan Rp100 per kg setiap bulannya atau Rp1.200 per tabung per bulan. Dengan kenaikan bertahap itu diharapkan tidak terlalu memberatkan konsumen. Rencana kenaikan per bulan tersebut akan dilakukan sampai mencapai harga keekonomiannya,” ujar Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Achmad Faisal.

Sebenarnya, imbuh Faisal, Pertamina mengusulkan kenaikan harga Rp500 per kg per bulan, namun tidak disetujui pemerintah. Saat ini, harga keekonomian elpiji 12 kg tercatat sekitar Rp7.700 per kg, sedangkan harga jual Pertamina ke konsumen Rp5.750 per kg, sehingga BUMN tersebut mesti menanggung kerugian hampir Rp2.000 per kg.

Saat ini harga jual elpiji 12 kg sebesar Rp 69.000 per tabung. Namun harga eceran di tingkat pengguna akhir, terutama rumah tangga, mencapai Rp 73.000 hingga Rp 78.000 per tabung. Diperkirakan dengan kenaikan Rp1.200 per tabung per bulan ini maka harga eceran elpiji diperkirakan akan mancapai Rp 91.000 hingga Rp 100.000 per tabung.

Kenaikan TDL
Mesti dalam tahap wacana, penaikan tarif dasar listrik (TDL) juga sudah diambang mata. Setelah mendapat persetujuan dari parlemen, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero tengah mengkaji empat skenario kenaikan tarif dasar listrik dengan besaran 20%-30%, yang akan diterapkan pada 2010.

"Kita tengah menyiapkan empat skenario kenaikan TDL yang akan diusulkan kepada pemerintah. Skenario kenaikan TDL tersebut berdasarkan golongan pelanggan listrik. Besaran kenaikan yang kita usulkan 20%-30%,'' jelas Direktur Utama PT PLN (Persero) Fahmi Mochtar, usai menghadiri rapat dengar pendapat dengan komisi VII DPR, di Jakarta, Rabu (9/9) lalu.

Kenaikan tersebut, imbuh Fahmi, mencakup semua golongan pelanggan. "Namun kita pertimbangkan supaya kenaikannya tidak memberatkan. Misalnya pelanggan rumah tangga yang kecil itu kenaikannya tidak sampai 20%, kita lihat kemampuan bayar mereka berdasarkan hasil survei. Namun untuk pelanggan bisnis kita akan kenakan tarif di atas 20%," jelas Fahmi.

Salah satu andalan untuk mendongkrak pendapatan, PLN akan memperluas pemberlakuan tarif nonsubsidi pada pelanggan dengan daya 6.600 Volt Ampere ke atas.

"Sebelumnya, untuk pelanggan di atas 6.600 VA dengan pemakaian lebih dari 80% dari rata-rata pemakaian nasional, kita akan kenakan tarif keekonomian. Untuk 2010, kita revisi pemakaian yang lebih besar dari 50% pemakaian rata-rata nasional dikenakan tarif keekonomian," ungkap Fahmi.

Saat ini tarif nonsubsidi pelanggan 6.600 VA ke atas sekitar Rp1.380 per kwh, sedang tarif subsidi hanya sekitar Rp600 per kWh. Sementara, biaya pokok produksi kini masih berada di kisaran Rp1.100 per kilowatt hour (Kwh).

Dengan kenaikan ini, Fahmi berharap bisa menutupi subsidi listrik 2010 yang berada di putuskan panitia anggaran DPR di kisaran Rp35,3 triliun. (Jaz/Ol-5)

http://www.mediaindonesia.com/read/2009/09/09/97467/23/2/Setelah-Tarif-Tol-Elpiji-dan-Listrik-akan-Naik
Read On 0 comments

Penggunaan Dini Antivirus Kunci Hadapi Flu Babi

3:13:00 PM
Jumat, 25 September 2009 pukul 22:05:00

JENEWA--Penggunaan dini obat anti-virus efektif dalam mengobati pasien flu babi H1N1 dan dinas kesehatan harus berjaga-jaga guna mengawasi tanda kebal obat, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Jumat. Virus flu yang kebal obat sejauh ini telah jarang terjadi dan tak ada bukti bahwa virus itu menyebar, tapi kasus lebih lanjut mungkin terjadi, kata WHO di laman Internetnya.

Pengalaman internasional yang berkembang memperlihatkan pentingnya penggunaan dini "oseltamivir", yang dibuat dengan nama "Tamiflu" oleh Roche Holding dan Gilead Sciences, atau "zanamivir", obat hirup yang dibuat dengan nama "Relenza" oleh GlaxoSmithKline dalam kasus flu babi A/H1N1, kata WHO.

"Pengalaman para staf klinik, termasuk mereka yang telah menangani kasus parah wabah influenza, dan pemerintah nasional, menyatakan bahwa pemberian tepat waktu semua obat ini menyusul munculnya gejala mengurangi resiko komplikasi dan juga dapat meningkatkan hasil klinis pada pasien dengan penyakit parah," kata badan PBB yang berpusat di Jenewa, Swiss, tersebut."Pengalaman ini lebih menegaskan perlunya melindungi keefektifan semua obat ini dengan memperkecil kemunculan dampak kebal obat," katanya.

Sebagian besar orang yang terinfeksi wabah influenza hanya menderita gejala ringan sebelum pulih tanpa perawatan, tapi anak-anak, perempuan hamil dan mereka yang sudah menghadapi gangguan kesehatan rentan terhadap serangan yang lebih parah bahkan kematian.

WHO, yang mengumumkan wabah global H1N1 pada Juni, menyatakan sepertiga penduduk dunia --hampir tujuh miliar orang-- dapat terinfeksi viru flu tersebut. Risiko kebal obat lebih tinggi pada pasien yang menderita sistem kekebalan tubuh yang lemah dan sudah dirawat dengan menggunakan "oseltamivir", katanya.

Risiko itu juga tinggi pada orang yang dirawat dengan obat anti-virus seperti "prophylactic" --sebagai pencegahan setelah pajanan (exposure) terhadap seseorang yang terserang influenza, tapi tetap mengembangkan penyakit tersebut.
Dalam kasus semacam itu, WHO memperingatkan staf medis mesti menyelidiki apakah perlawanan terhadap obat telah berkembang dan melakukan tindakan pencegahan guna mencegah penyebaran virus yang kebal obat.

Dinas kesehatan juga mesti menyelidiki apakah virus yang kebal obat menyebar di kalangan masyarakat dari orang ke orang. WHO mengulangi panduan bahwa badan dunia itu tak menyarankan penggunaan obat anti-virus seperti "prophylactic". Orang yang terpajan pada korban wabah flu mesti dipantau secara seksama dan dirawat secara layak dengan obat anti-virus jika gejala berkembang, katanya.

Pemantauan global sejauh ini telah mendeteksi 28 virus yang menunjukkan perlawanan terhadap obat. Pada masing-masing kasus, virus itu kebal terhadap pengobatan dengan "oseltamivir" tapi tidak terhadap "zanamivir", yang mesti digunakan untuk membantu pasien yang menderita sakit parah akibat virus yang kebal terhadap "oseltamivir", katanya. ant/rtr/kpo

http://www.republika.co.id/berita/78054/Penggunaan_Dini_Antivirus_Kunci_Hadapi_Flu_Babi
Read On 0 comments

Fall in Love pada Sampah

3:02:00 PM
[ Sabtu, 26 September 2009 ]

Tampi masih belum percaya atas apa yang dia raih selama lima tahun menjadi fasilitator kebersihan untuk Kecamatan Asemrowo. Sepeda motor roda tiga yang biasa digunakan mengantar tabung gas atau air mineral galon itu kini diparkir di halaman rumahnya yang menjadi satu dengan halaman TK Among Putra yang dia dirikan pada 1990.

---

BERKALI-kali pria 68 tahun itu menceritakan kepada Jawa Pos bagaimana dirinya mendapatkan sepeda motor bermerek salah satu produsen motor asal Tiongkok tersebut. Motor yang baknya kini diberi tutup pelindung itu merupakan hadiah Wali Kota Bambang D.H. pada 2008 untuk mengambil sampah. ''Kasihan sama Mbah. Katanya, supaya saya tidak nggledek lagi kalau mengambil sampah,'' kenangnya.

Dia lantas bercerita, sebelum menggunakan motor, dirinya mengambil sampah dengan gerobak sejak sembilan tahun lalu. Tiga gledekan yang kini disimpan di gudang menjadi kewalahan lantaran mengangkut sampah yang semakin banyak. ''Sebelumnya, saya menggunakan gelangsing (semacam karung plastik, Red) dan diangkut dengan sepeda motor,'' ujarnya.

Mbah Tampi, sapaan akrabnya, memang menghabiskan waktu tuanya untuk bergumul dengan sampah sejak pensiun dari Angkatan Laut pada 1989. Khususnya sampah kering seperti botol beling, bungkus plastik, maupun kertas. Meski sering bersentuhan dengan sampah, dia mengaku tidak pernah sakit. ''Malah sampahnya tak bawa ke mana-mana,'' ujarnya lantas tertawa ala Mbah Surip.

Selain sibuk dengan berbagai sampah kering, pria kelahiran 17 Juni 1941 tersebut menjadi ketua Yayasan TK Among Putra. Kakek empat cucu itu juga menjabat kepala satuan petugas (Kasatgas) Kelurahan Genting. Jabatan sebagai ketua Lansia Gerontologi Asemrowo juga dipikulnya. ''Saya orangnya tidak bisa diam. Semakin banyak kegiatan semakin bagus karena membuat saya berkeringat dan menjadi lebih sehat,'' jelasnya.

Kakek kurus tersebut tidak begitu saja terjun ke dunia yang sering dianggap jorok oleh sebagian orang tersebut. Sebelum pensiun, Tampi menyatakan sudah memikirkan nasib bumi ke depan. ''Ke depan, plastik akan menjadi musuh utama bumi,'' pikirnya saat itu dengan mimik serius.

Karena itu, kakek asal Lamongan tersebut merasa merdeka ketika pensiun dari Angkatan Laut. Dia tidak lagi terikat oleh tugas dinas, sehingga memiliki waktu luang untuk mengampanyekan bahaya plastik. ''Temenan kan, jenis sampah yang sekarang mendominasi di tempat pembuangan sampah (TPS) itu plastik,'' ucapnya lantas terkekeh.

Tampi menuturkan, sejak mengetahui bahwa plastik tidak bisa diuraikan oleh tanah, dirinya lantas benci setengah mati pada plastik. Namun, benci yang berlebihan itu justru membuatnya jatuh cinta kepada sampah kering. ''Saya harus bertindak. Percuma kalau bilang plastik berbahaya, tapi saya hanya diam ketika tahu ada yang membuangnya sembarangan,'' tegasnya.

Saking bencinya pada plastik, bapak dua anak tersebut rela merogoh kocek untuk mendapatkan sampah plastik yang hendak dibuang warga. Dia juga stand by untuk ditelepon. Pemilik sampah kering yang menumpuk tidak perlu bingung harus ke mana membuang sampahnya. ''Tinggal telepon saja. Bahkan, tidak hanya saya ambil, kadang saya bayar juga,'' ucap Mbah Tampi.

Dia tidak berkeberatan membayar karena sampah yang telah dipilah dijual kembali ke pengepul untuk didaur ulang. Biasanya, dia memasang tarif separo dari harga yang akan dijual ke pengepul. Hasilnya akan dibelikan bibit tanaman. Warga yang ingin menanam tidak perlu mengeluarkan biaya besar. ''Dalam seminggu, biasanya saya dapat Rp 400 ribu. Setelah dikurangi modal, sisanya baru dibelikan tanaman,'' terangnya.

Rutinitas mengambil sampah dilakukan mulai siang hingga pukul 17.00. Tidak hanya di Asemrowo, tapi sudah lintas kecamatan. Harga yang dia patok untuk gelas plastik satu kilo sekitar Rp 4 ribu, sedangkan koran bekas mencapai Rp 900 per kilo. ''Nanti ditaruh di gudang. Kalau kira-kira sudah satu truk, baru saya jual,'' ceritanya.

Yang membuat dia lemas saat ini adalah anjloknya harga pasaran sampah yang biasa dijualnya sejak 2000. Menurut dia, hal itulah yang sering membuat pemulung malas mengumpulkan sampah untuk dijual. Misalnya, bungkus mi instan atau kresek yang hanya Rp 50 per kilogram. ''Padahal, sekilo itu kalau ditempatkan di gelangsing, perlu dua karung. Tidak sebanding dengan tenaga untuk mengangkutnya,'' tegas Tampi.

Berkecimpung di dunia persampahan sejak pensiun dari TNI-AL, tampaknya, tidak pernah membuat dirinya malu. Dia juga bangga terhadap keluarga yang mendukungnya. Karena itu, dia tak segan menjadi ''pemulung'' dadakan di setiap rapat. ''Selesai rapat, saya biasanya langsung membersihkan sampahnya,'' katanya.

Dia sadar bahwa menghilangkan plastik dari bumi Kota Pahlawan tidak semudah membalik telapak tangan. Tapi, dia yakin mimpi itu bisa diwujudkan, asalkan ada kemauan dari semua pihak. ''Di Asemrowo, misalnya. Bendera hitam sebagai kecamatan terkumuh dan terkotor pada 2005 sudah berhasil diturunkan oleh kader lingkungannya,'' ucapnya.

Tampi melakukan segala aktivitas itu dengan sukarela. Artinya, dia tidak menuntut adanya keuntungan secara pribadi. Bagi dia, masing-masing rezeki sudah ada sumbernya, sehingga tidak perlu khawatir kelaparan. ''Karena itu, saya akan terus seperti ini (mengumpulkan sampah, Red) sampai tutup usia,'' tegasnya. (dim/dos)

http://www.jawapos.co.id/
Read On 0 comments

Selamat Datang

Blog ini diproyeksikan untuk menjadi media informasi dan database gerakan konsumen Indonesia. Feed-back dari para pengunjung blog sangat diharapkan. Terima kasih.

Followers


Labels

Visitors

You Say...

Recent Posts