Gerakan Konsumen Indonesia
The only thing necessary for the triumph of evil is for good men to do nothing. (Kejahatan hanya bisa terjadi ketika orang baik tidak berbuat apa-apa). ---Edmund Burke

Pemadaman Listrik Hingga 4 Jam Per Hari

Monday, 28 September 2009 02:43

MEDAN - Pemadaman listrik oleh PT PLN Sumbagut kembali berlanjut hingga mencapai minimal empat jam per hari. Byar-pet nya arus listrik membuat masyarakat Medan mengecam perusahaan tersebut.

Menurut pantauan Waspada, pemadaman tersebut sudah berlangsung sejak Kamis hingga tadi malam. Warga Medan yang berdomisili di berbagai tempat seperti Johor, Padang Bulan, Marindal, Medan Amplas, Tembung, bahkan inti kota merasakan pemadaman tersebut.

Padamnya listrik juga membuat arus lalu lintas di berbagai persimpangan macat. R Harahap, warga Medan Johor, mengaku sangat kesal dengan pemadaman listrik. “Sudah banyak barang elektronik saya rusak gara-gara pemadaman,” tuturnya.

Kerusakan itu meliputi mesin cuci, televisi dan juga alat pemasak nasi sehingga dia merasa PLN wajib memberikan kompensasi. Hal senada juga diungkapkan Ketua Asosiasi Pengusaha Kecil Industri (APKI) Medan Syafrizal Lubis.

Pada dasarnya pemadaman ini sudah keterlaluan karena mengganggu aktivitas pengusaha kecil. Usaha seperti ini, kata dia, tidak memiliki dana untuk membiayai genset sebagai pengganti listrik PLN.

“Kita sebenarnya menagih janji PLN yang menyatakan listrik tak padam lagi,” ungkapnya. Sementara itu Lembaga Advokasi Perlindungan Konsumen (LAPK) menyatakan pemadaman listrik sepihak itu sangat menganggu kinerja dan produktivitas para pengusaha dan aktivitas warga.

“Pekerjaan selalu terlambat berjam-jam dan waktu menyelesaikan aktivitas rutin sudah tak terukur lagi,“ kata Farid Wajdi, direktur LAPK Medan.

Walau masyarakat mungkin bisa maklum, namun dari segi bisnis jelas mengurangi kredibiltas perusaahaan, jelasnya.

“Dalam konteks otonomi daerah peranan pemerintah daerah begitu urgen. Letak urgensi peranan gubernur adalah memberi ketentraman bagi warga yang bakal beribadah puasa, sekaligus mensinergikan kapasitas listrik dan mewujudkan program mensejahterakan masyarakat,“ kata Farid.

“Gubernur dapat menugaskan Wakil Gubernur mengatasi masalah pemadaman ini.

Pemadaman bergilir yang direncanakan akan berkurang nyatanya tidak terealisir. Malah makin hari justru makin parah,“ ujar Farid kecewa.

Kondisi ini harusnya bukan persoalan biasa dan tidak bisa dibiarkan berkepanjangan malah pasca-lebaran kembali padam, ungkapnya.

“Bahkan momentum ramadan dan masa lebaran frekuensi pemadaman bergilir itu makin tak menentu. listrik telah memantik rasa gusar yang sudah lama dipendam masyarakat,“ kata dia.

Meskipun pemadaman bergilir telah diberitahukan kepada pelanggan tidak berarti petinggi PLN dapat memadamkan begitu saja, kata Farid.

Dia mengatakan harusnya ada jadwal terukur, misalnya soal kapan, di mana dan berapa lama listrik di suatu kawasan dipadamkan. “Kesalahan fatal pemadaman bergilir selain listrik padam adalah jadual giliran yang amburadul.”

Lembaga Advokasi Konsumen (LAPK) dalam menangani kasus publik seperti listrik sangat tergantung pada sikap kritis warga, jelasnya. “Kalau warga menginginkan, misalnya melakukan gugatan hukum (class action), atau melakukan aksi massif atau kampanye boikot bayar listrik, tentu lembaga konsumen punya pengalaman dan siap melakukan itu.”

Masalahnya, menurut dia, dalam banyak kasus, warga sudah begitu apatis dan frustasi dalam menyikapi pemadaman bergilir ini. Pemerintah dan DPRD lebih berfihak kepada PLN dan tidak pernah ada sanksi tegas. Terkesan, kalau menyangkut krisis listrik pejabat dan wakil rakyat lebih banyak tiarap dan puasa bicara, ujarnya.

General Manager PT PLN Wilayah Sumatera Bagian Utara, Manarep Pasaribu di Medan, tadi malam, menyatakan, pemadaman bergilir tersebut diakibatkan gangguan pembangkit.

“Sehubungan adanya gangguan di salah satu mesin pembangkit di PLTGU Sicanang, Belawan mengakibatkan berkurangnya kemampuan pasokan listrik ke sejumlah pelanggan,” ujarnya.

Dia melanjutkan, dengan kondisi tersebut PT PLN terpaksa melakukan pemadaman listrik ke beberapa daerah. Dan saat ini tengah dilakukan proses pemulihan secara maksimal sehingga dapat kembali beroperasi dalam waktu yang tidak lama lagi.

”Diperkirakan hari ini (Senin, 28/9) sore perbaikan mesin telah selesai, sehingga malam atau Selasa (29/9) dapat beroperasional seperti sediakalanya,” ujarnya.

Begitupun, lanjutnya, pemeliharaan jaringan listrik ataupun peralatan tetap dilaksanakan di setiap cabang kantor PLN seperti sebelum-sebelumnya. Agar pemadaman tidak terjadi berlarut-larut terhadap pelanggan.

”Dengan kondisi tersebut, manajemen PT PLN (Persero) Regional Sumatera Bagian Utara menyampaikan permohonan ma’af yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan tersebut,” lanjutnya kembali.
(dat05/waspada)

http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=54693:pemadaman-listrik-hingga-4-jam-per-hari&catid=14:medan&Itemid=27
0 comments:

Post a Comment

Selamat Datang

Blog ini diproyeksikan untuk menjadi media informasi dan database gerakan konsumen Indonesia. Feed-back dari para pengunjung blog sangat diharapkan. Terima kasih.

Followers


Labels

Visitors

You Say...

Recent Posts