Gerakan Konsumen Indonesia
The only thing necessary for the triumph of evil is for good men to do nothing. (Kejahatan hanya bisa terjadi ketika orang baik tidak berbuat apa-apa). ---Edmund Burke

Empat "Flyover" dan Tujuh Jembatan Baru di Jakarta

Selasa, 29 September 2009 | 18:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun dua fly over (FO) dan tujuh jembatan baru tahun 2009 ini. Sementara dua fly over lainnya dibangun tahun 2010.

Kepala Bidang Jembatan Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, Novizal hari Selasa (29/9) mengatakan, seharusnya tahun 2009 ini Dinas PU DKI akan membangun tiga FO, yakni FO Bintara, FO Bandengan, dan FO Tubagus Angke. Namun FO Bintara tidak jadi dibangun karena masih menunggu desain Terminal Pulogebang yang hingga kini belum juga selesai.

"FO Bintara ditunda sementara. Desain Terminal Pulogebang belum jadi. Sedang dicarikan desain FO mana yang lebih pas dibangun, apakah dari pintu tol Bintara, atau sejajar dengan Banjir Kanal Timur. Kami masih mencari yang lebih efisien," ujarnya. Belum jelas apakah FO Bintara dibangun tahun 2010 karena tergantung penyelesaian desain terminal itu.

FO yang segera dibangun adalah FO Bandengan dan FO Tubagus Angke di Jakarta Barat. Pengerjaan fisik kedua FO itu hingga saat ini masih dalam proses lelang, dan direncanakan dimulai September 2009. Dinas PU harus menunggu izin proyek pembangunan multiyears disetujui DPRD DKI. Pertengahan Oktober 2009 diharapkan pemenang lelang sudah diketahui sehingga pengerjaan fisik dapat dimulai hingga 17 bulan ke depan.

Pagu anggaran yang dialokasikan dalam APBD DKI 2009 untuk pembangunan FO Bandengan Rp 105 miliar. Anggaran ini cukup besar karena digunakan untuk membangun dua konstruksi FO yaitu FO Bandengan sisi utara (arah barat ke timur) di Jl Bandengan Utara dan FO Bandengan sisi selatan (arah timur ke barat) di Jl Bandengan Selatan. Dua konstruksi ini perlu dibangun karena di tengah dua jalan itu terdapat kali. Dengan dua konstruksi secara terpisah, ada dua jalur yang bisa dilewati kendaraan dari arah barat ke timur dan sebaliknya dari timur ke barat.

Sementara itu pembangunan FO Tubagus-Angke dianggarkan Rp 58 miliar, lebih kecil dari pembangunan FO Bandengan. Karena di Tubagus Angke hanya dibangun satu konstruksi untuk dua jalur.

FO Satrio dan FO Antasari

Tahun 2010, Dinas PU DKI mempersiapkan pembangunan FO Jl Satrio tahap pertama. FO ini bagian dari rencana pengembangan kawasan Mega Kuningan sebagai kawasan bisnis dan wisata belanja bagi warga Jakarta. FO Jl Satrio akan membentang dari Kampung Melayu-Tanah Abang. Pada tahap pertama akan dibangun antara Jl Casablanca dan Jl KH Mas Mansyur sepanjang 3,5 kilometer dengan anggaran Rp 778 miliar.

Selain itu, juga akan dibangun FO di Jl Pangeran Antasari hingga Blok M sepanjang 6 kilometer dengan anggaran Rp 1,4 triliun.

Saat ini, untuk kedua FO itu telah dilakukan proses lelang untuk pembuatan basic design engineering (BDE) atau desain dasar konstruksi jembatan layang. Pemenang lelang akan diumumkan pada pertengahan Oktober, disusul dengan penandatanganan kontrak pembuatan BDE selama tujuh bulan ke depan. Ini berarti desain dasar konstruksi harus selesai Mei 2010. Seiring pembuatan BDE, proses lelang untuk pembangunan fisik akan dilakukan pada tahun 2010. Sehingga saat BDE selesai,pengerjaan fisik sudah bisa dimulai dan ditargetkan selesai selama dua tahun anggaran.

"Keduanya merupakan proyek multiyears. Jadi diharapkan dalam tiga tahun anggaran pengerjaan fisik sudah bisa selesai. Tapi kalau bisa lebih cepat, itu lebih baik," ungkap Novizal. Karena membutuhkan anggaran yang cukup besar, dana yang dikucurkan tidak langsung semuanya, tapi akan dibagi dalam tiga tahun anggaran.

Misalnya, untuk FO Pangeran Antasari-Blok M pada tahun anggaran pertama akan dikucurkan Rp 200 miliar, sedangkan untuk tahun anggaran kedua dan ketiga masing-masing Rp 600 miliar. Begitu juga dengan FO Jl Satrio (Casablanca)-Jl Mas Mansyur juga akan dibagi tiga tahun anggaran. "Bukan berarti kita kucurkan semua. Dananya Dinas PU kan tidak besar," ucapnya.

FO Jl Satrio bertujuan memisahkan arus kendaraan jarak jauh dan jarak dekat serta membagi dua beban jalan di kawasan Jl Satrio agar tidak terlalu penuh yang menimbulkan kemacetan cukup parah.

Sama halnya juga dengan FO Pangeran Antasari-Blok M, yakni untuk memisahkan pelintas jarak dekat dan jauh. Kendaraan bermotor yang ingin langsung ke Blok M atau menuju ke Jl Pangeran Antasari bisa melewai jalan layang, namun yang ingin menuju Kemang atau TB Simatupang bisa melewati jalan bawah.

Tujuh jembatan

Tahun ini Dinas PU DKI akan membangun tujuh jembatan di jalan arteri dan jalan kolektor. Semua proses lelang pembangunan fisik sudah selesai, pengerjaan fisik sudah dimulai. Tujuh jembatan itu adalah Jembatan Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur senilai Rp 3 miliar, Jembatan Taman Malaka Selatan (Rp 2,9 miliar), Jembatan Teluk Gong (Rp 7 miliar), jembatan Kalibata, Jakarta Selatan (Rp 58 miliar).

Di Marunda, Jakarta Utara, akan dibangun dua jembatan yaitu Jembatan Kali Cakung dan Jembatan Kali Blencong, masing-masing senilai Rp 28 miliar. Untuk menghindari hunian liar di kolong jembatan, Dinas PU mengalokasikan anggaran tambahan Rp 1,8 miliar untuk semua jembatan tersebut.

Sementara itu, yang masih pada tahap tanda tangan kontrak adalah Jembatan Tanjung Duren, Jakarta Barat (Rp 9,7 miliar). Direncanakan pembangunan dimulai awal Oktober tahun ini.

"Hampir semua jembatan sudah dimulai pembangunan fisik Juli dan Agustus. Target tahun ini harus selesai semuanya. Tetapi ada satu yang belum bisa diselesaikan tahun ini yaitu pembangunan Jembatan Kali Blencong. Karena masih proses pembebasan tanah dengan Lantamal, TNI Angkatan Laut. Akan dilakukan pengukuran ulang oleh BPN terhadap tanah yang di atas kertas dinyatakan luasnya 3 ribu meter persegi. Kita akan bahas hal ini dengan TN AL," ungkapnya.

KSP
Sumber : Berita Jakarta

http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/09/29/18234872/Empat.Flyover.dan.Tujuh.Jembatan.Baru.di.Jakarta.
0 comments:

Post a Comment

Selamat Datang

Blog ini diproyeksikan untuk menjadi media informasi dan database gerakan konsumen Indonesia. Feed-back dari para pengunjung blog sangat diharapkan. Terima kasih.

Followers


Labels

Visitors

You Say...

Recent Posts