UNTUK mengatasi kelelahan, sebagian besar masyarakat modern cenderung untuk menjatuhkan pilihan mudah dan murah yakni mengonsumsi minuman penambah energi. Padahal dari segi keamanan dan manfaat terhadap kesehatan, masih banyak konsumen yang belum sepenuhnya sadar atau pun paham akan cara penggunaannya yang tepat selain juga bahaya serta risiko yang ditimbulkannya.
Menurut pakar kesehatan gizi, Dr Samuel Oetoro, minuman berenergi sebaiknya dijadikan pilihan terakhir dalam mengatasi kekelahan. Dr Samuel menganjurkan masyarakat untuk tetap memilih cara yang alami dalam mengatasi kelelahan yakni dengan beristirahat serta mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung vitamin, mineral, dan protein juga berolah raga. "Yang baik yang alami, tapi kalau Anda memang perlu minuman energi pilihlah minuman energi dari perusahaan yang memang terjamin," katanya dalam seminar bertajuk Kiat Memilih Minuman Energi Yang Aman Bagi Kesehatan yang diadakan di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta, Senin (31/3).
Andaikata seseorang harus mengonsumsi minuman penambah energi, Dr Samuel mengingatkan konsumen untuk bijak dan teliti dalam memilihnya. Minuman energi yang baik, menurutnya haruslah mampu mengatasi kelelahan dan tidak mengandung zat yang berbahaya, seperti zat pemanis, pengawet, dan pewarna yang tidak dianjurkan. "Jenis pemanis yang berbahaya itu siklamat, kalau zat pengawet seperti formalin, dan kalau zat pewarna dan perasa yang berbahaya adalah zat pewarna dan perasa yang bukan ditujukan untuk makanan," ujar Samuel.
Sedangkan untuk mengatasi kelelahan, minuman energi yang baik harus mengandung stimulan yang aman, meningkatkan kosentrasi dan kewaspadaan, mengandung vitamin yang berperan pada proses penyediaan energi dan pembentukan sel darah merah seperti vitamin B1, B2, B3, B5, B6, B12, Biotin, dan asam folat, serta mengandung bahan tambahan yang berguna, seperti kafein, taurine, inositol. Minuman energi, lanjut Samuel maksimal dikonsumsi tiga kali sehari, dan harus berumur 17 tahun ke atas. DIV
Source: Kompas, 31 Maret 2008
Menurut pakar kesehatan gizi, Dr Samuel Oetoro, minuman berenergi sebaiknya dijadikan pilihan terakhir dalam mengatasi kekelahan. Dr Samuel menganjurkan masyarakat untuk tetap memilih cara yang alami dalam mengatasi kelelahan yakni dengan beristirahat serta mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung vitamin, mineral, dan protein juga berolah raga. "Yang baik yang alami, tapi kalau Anda memang perlu minuman energi pilihlah minuman energi dari perusahaan yang memang terjamin," katanya dalam seminar bertajuk Kiat Memilih Minuman Energi Yang Aman Bagi Kesehatan yang diadakan di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta, Senin (31/3).
Andaikata seseorang harus mengonsumsi minuman penambah energi, Dr Samuel mengingatkan konsumen untuk bijak dan teliti dalam memilihnya. Minuman energi yang baik, menurutnya haruslah mampu mengatasi kelelahan dan tidak mengandung zat yang berbahaya, seperti zat pemanis, pengawet, dan pewarna yang tidak dianjurkan. "Jenis pemanis yang berbahaya itu siklamat, kalau zat pengawet seperti formalin, dan kalau zat pewarna dan perasa yang berbahaya adalah zat pewarna dan perasa yang bukan ditujukan untuk makanan," ujar Samuel.
Sedangkan untuk mengatasi kelelahan, minuman energi yang baik harus mengandung stimulan yang aman, meningkatkan kosentrasi dan kewaspadaan, mengandung vitamin yang berperan pada proses penyediaan energi dan pembentukan sel darah merah seperti vitamin B1, B2, B3, B5, B6, B12, Biotin, dan asam folat, serta mengandung bahan tambahan yang berguna, seperti kafein, taurine, inositol. Minuman energi, lanjut Samuel maksimal dikonsumsi tiga kali sehari, dan harus berumur 17 tahun ke atas. DIV
Source: Kompas, 31 Maret 2008
Post a Comment