Gerakan Konsumen Indonesia
The only thing necessary for the triumph of evil is for good men to do nothing. (Kejahatan hanya bisa terjadi ketika orang baik tidak berbuat apa-apa). ---Edmund Burke

Indonesia Menimbang Kembali Vaksinasi untuk Anak-anak


* Hilangnya Kepercayaan terhadap Perusahaan-perusahaan Obat

JAKARTA– Menteri Kesehatan Indonesia, Siti Fadilah Supari, mengeluarkan pernyataan kontroversial. Ia ingin menghentikan vaksinasi bagi anak-anak untuk penyakit meningitis, gondongan, dan penyakit-penyakit lainnya. Alasannya, ia khawatir perusahaan-perusahaan obat asing menggunakan Indonesia sebagai lahan pengujian.

Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari –- orang pertama yang meraih perhatian dunia karena memboikot sistem pembagian virus yang telah berusia 50 tahun milik WHO – mengatakan bahwa, ia ingin “bukti ilmiah” bahwa obat-obatan untuk penyakit-penyakit seperti pneumonia, chicken pox, flu, rubella, dan tipes adalah “menguntungkan”.

“Jika tidak, mereka harus dihentikan,” katanya.
Tapi Siti Fadilah tidak mengatakan dengan jelas apa maksudnya. Secara diplimasi dia mengatakan, “Kami tidak ingin Negara kami menjadi tempat pengujian obat-obatan seperti yang terjadi di Afrika.”

Supari mengatakan masih ingin mengadvokasi imunisasi terhadap penyakit campak, polio, tetanus, hepatitis B, dan tuberculosis.

Pernyataannya muncul ketika Indonesia sedang berjuang mencegah penyakit pada anak-anak.

Masalah-masalah pendanaan yang kronis dan usaha-usaha desentralisasi yang menyebabkan chaos. Sejak turunnya diktator Suharto pada tahun 1998 telah mendorong banyak klinik lokal di wilayah-wilayah termiskin Negara tersebut untuk menjadwal kembali. Mereka mengurangi waktu dan uang dalam membiayai pendidikan dan imunisasi rutin.

Jumlah kasus campak, tuberculosis, dan penyakit-penyakit lainnya telah meroket. Polio dengan cepat muncul kembali pada tahun 2005. Sebelumnya sempat hilang selama satu dekade.

Lembaga anak-anak milik PBB mengatakan bahwa hal itu akan menunggu hingga Negara tersebut secara resmi mengubah kebijakan imunisasinya sebelum membuat pernyataan menanggapi hal ini.

“Kami saat ini sedang terus mendukung Pemerintah sebagai rekanan teknis dalam implementasi mereka terhadap program-program berbasis bukti,” kata Anne Vincent dari UNICEF.

Padahal, Menteri Kesehatan Indonesia bukanlah orang asing bagi teori-teori kontroversial dan konspiratif.

Ketika ia berhenti membagi virus-virus burung dengan komunitas internasional dua tahun yang lalu, ia berargumentasi, bahwa pemerintah AS dapat menggunakan sample-sampel tersebut untuk menciptakan senjata biologis.

Pada bulan November, Siti Fadilah mengeluarkan sebuah keputusan yang melarang para pembuat obat asing menjual produk-produk mereka di Indonesia, kecuali mereka membangun fasilitas-fasilitas produksi di dalam negeri. (AP)

Source: www.sabili.co.id

0 comments:

Post a Comment

Selamat Datang

Blog ini diproyeksikan untuk menjadi media informasi dan database gerakan konsumen Indonesia. Feed-back dari para pengunjung blog sangat diharapkan. Terima kasih.

Followers


Labels

Visitors

You Say...

Recent Posts