Senin, 29 Juni 2009 | 19:04 WIB
TEMPO Interaktif, Wellington - Ada-ada saja cara guru mendorong muridnya membaca buku. Rongotai College, sebuah sekolah di Wellington, Selandia Baru, menyogok murid-muridnya dengan sekaleng minuman soda dan voucher pulsa telepon seluler jika mereka mau membaca buku.
Sekolah tersebut memberikan sekaleng minuman soda secara cuma-cuma jika seorang murid bisa membuktikan telah membaca dua buku. Jika mereka menunjukkan bukti membaca hingga 20 buku maka akan dihadiahi voucher pulsa ponsel. Hasilnya, perpustakaan sekolah ini mencatat jumlah peminjaman buku meningkat dua kali lipat setelah program ini dimulai.
"Anak-anak sangat jarang membaca malah ada yang hanya membaca satu buku dalam setahun,” kata Kit Norman, guru yang menjadi penanggung jawab program tersebut. “Memang kesannya kami menyogok tapi kami ingin murid lebih banyak membaca.”
Salah seorang murid, Willie Pouao, mengatakan dirinya tengah berusaha menembus 10 buku bacaan padahal sebelumnya dalam setahun ia hanya menghabiskan satu buku saja. “Saya tak terlalu suka membaca tapi sekarang saya suka soalnya dapat hadiah,” kata remaja berusia 13 tahun ini.
Menteri Pendidikan Selandia Baru, Anne Tolley, memuji program tersebut dan tertarik mempelajarinya lebih lanjut. Namun pemerhati pendidikan, Ernie Buutveld, justru khawator program ini menimbulkan motivasi yang salah pada anak karena tujuan mereka membaca lebih kepada mencari hadiah. “Sebagai strategi sementara memang baik tapi untuk jangka panjang rasanya perlu metode yang lebih baik,” ujarnya.
OKTAMANDJAYA WIGUNA | Pelbagai sumber
http://www.tempointeraktif.com/hg/buku/2009/06/29/brk,20090629-184382,id.html
Post a Comment