Gerakan Konsumen Indonesia
The only thing necessary for the triumph of evil is for good men to do nothing. (Kejahatan hanya bisa terjadi ketika orang baik tidak berbuat apa-apa). ---Edmund Burke

Banyak Pangkalan Nakal Harga MT Di Atas HET

Kamis, 30 Juli 2009

PARIGIMOUTONG- Meski Pemkab Parigi Moutong telah mengawasi Harga Eceran Tertinggi (HET), penjualan Minyak Tanah (MT) dipangkalan. Hingga saat ini masih banyak pangkalan menjual MT dengan harga diatas HET dari harga sebenarnya sebesar Rp3200 perliter.
Dari pantauan media ini dilapangan, sejumlah pangkalan yang menjual MT diatas HET adalah, pangkalan di Pasar Tangunu Parigi, yang menjual MT dengan harga antara Rp 4500 hingga Rp 5000 perliter.
Tingginya harga MT diatas HET diakui sejumlah warga di daerah tersebut. Salah satunya adalah, Nuri, menurut warga Kelurahan Bantaya ini. Ia sering membeli MT di pangkalan Pasar Tangunu seharga antara Rp4500 hingga Rp500 perliter.
Ia juga mengaku, meskipun harganya tinggi, namun Ia terpaksa harus tetap membeli, karena terdesak dengan kebutuhan rumah tangganya. “Karena membutuhkan MT untuk keperluan rumah tangga, terpaksa saya beli. Mungkin bulan puasa nanti MT akan naik lebih tinggi lagi,“ ujarnya.
Nuri berharap, agar pihak berwenang segera mengambil tindakan tegas terhadap pangkalan tersebut. Pasalnya, jika hal ini terus dilakukan maka pangkalan akan lebih seenaknya menaikan harga MT.
Sementara, Bagian Ekomomi Setda Pemkab Parigi Moutong, selaku pihak berwenang pelakukan pengawasan terhadap pangalan MT di wilayah tersebut, melalui Kasubag Sarana dan Prasarananya, Mukmin Muharram, kepada media ini mengakui belum mengetahui, soal pangkalan yang menjual MT diatas HET.
Menurutnya, selama ini pihaknya sudah membentuk TIM pengawas pangkalan. Namun ia mengaku, jika untuk melakukan pengawasan terhadap 351 pangkalan, pihaknya terkendala dengan minimnya anggaran. Sehingga ia juga mengaku kewalahan untuk melakukan pangkalan yang tersebar di 20 kelurahan tersebut.
“Dengan keterbatasan anggaran, tentunya kami tidak dapat melakukan upaya yang maksimal, khususnya melakukan pengawasan MT ini , apalagi kedepannya mendekati Bulan puasa, kalau tidak diawasi pasti harganya jauh lebih tinggi lagi,“ ujarnya.
Ditanya soal kemungkinan adanya kelangkaan MT, akibat keterbatasan anggaran pengawasan, Mukmim mengaku, hal itu bisa saja terjadi, karena panggkalan merasa tidak diawasi secara maksimal. Sehingga akan senaknya melakukan menimbunan MT, yang kemudian menyebabkan kelangkaan.
“Kami hanya bisa berharap, adanya kesadaran pangkalan untuk tetap mematuhi harga yang telah di tetapkan, karena untuk turun mengawasi seluruh lokasi pangalan, kami terbatas dengan anggaran yang ada, “ tandas Mukmin. (ARDIN)

http://mediaalkhairaat.com/index.php?option=com_content&task=view&id=2651&Itemid=1
0 comments:

Post a Comment

Selamat Datang

Blog ini diproyeksikan untuk menjadi media informasi dan database gerakan konsumen Indonesia. Feed-back dari para pengunjung blog sangat diharapkan. Terima kasih.

Followers


Labels

Visitors

You Say...

Recent Posts