Gerakan Konsumen Indonesia
The only thing necessary for the triumph of evil is for good men to do nothing. (Kejahatan hanya bisa terjadi ketika orang baik tidak berbuat apa-apa). ---Edmund Burke

BUMI Garap Emas dan Tembaga

Jumat, 3 Juli 2009 | 08:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Manuver PT Bumi Resources Tbk (BUMI) seolah tiada henti. Setelah kontroversi aksi akuisisi tiga perusahaan tambang batubara berakhir, BUMI menyiapkan satu aksi korporasi lain, yakni menggarap bisnis pertambangan nonbatubara.

Senior Vice President Hubungan Investor Bumi Resources Dileep Srivastava mengungkapkan, perusahaannya sedang menggarap proyek pertambangan tembaga dan emas di wilayah Sulawesi. BUMI memiliki dua konsesi penambangan emas dan tembaga di Sulawesi. "Target produksi tembaga dan emas pada tahun 2013," ujarnya, kemarin (2/7).

Sekadar catatan, empat tahun lalu, BUMI membeli 100 persen saham PT Citra Palu Mineral dari Rio Tinto. Citra Palu memiliki konsesi pertambangan emas di Sulawesi Tengah. Pada tahun yang sama, BUMI membeli 80 persen saham PT Gorontalo Minerals dari BHP Billiton. Nama terakhir memiliki konsesi pertambangan tembaga dan emas di Gorontalo.

Kata Dileep, saat ini kedua areal pertambangan tersebut masih dalam tahap eksplorasi. BUMI sudah menyiapkan dana sebesar 50 juta dollar AS per tahun mulai tahun ini. Total kebutuhan dana pengembangan kedua areal pertambangan tembaga dan emas tersebut bisa mencapai 1 miliar dollar AS.

Namun, Dileep bilang, sampai saat ini BUMI belum memiliki hitungan yang pasti mengenai total investasi di proyek tersebut. "Semua sangat bergantung pada sertifikat cadangan mineral yang akan kami peroleh 2010 nanti," tuturnya.

Mengingat besarnya kebutuhan dana bagi proyek pertambangan nonbatubara ini, kemungkinan BUMI akan menggandeng investor strategis. Saat ini sudah ada beberapa investor yang serius membahas kemungkinan kerjasama di proyek ini.

Presiden Direktur BUMI Ari Saptari Hudaya mengklaim sudah ada beberapa investor yang berminat bekerjasama dengan BUMI, antara lain berasal dari Afrika Selatan, China dan Australia. Namun ia enggan menyebutkan identitas investor tersebut. "Sekarang, kan, masih dalam tahap pembicaraan," elaknya.

Ari juga masih merahasiakan total kebutuhan dana bagi tambang tembaga dan emas BUMI. "Anggarannya sedang kami siapkan," ujarnya.

Sebaiknya fokus di batubara

Kepala Riset BNI Securities Norico Gaman menilai, rencana BUMI untuk melakukan diversifikasi usaha ke pertambangan emas adalah hal yang wajar. Itu merupakan strategi anak usaha Grup Bakrie itu untuk melengkapi portofolio usaha.

Hanya saja, manajemen BUMI sebaiknya mempertimbangkan skala prioritas yang mesti mereka jalankan dalam waktu dekat. Norico menyarankan, sebaiknya saat ini BUMI menggenjot bisnis inti mereka, yakni pertambangan batubara ketimbang harus melirik emas. "Apalagi, BUMI baru saja mengakuisisi tiga perusahaan tambang, yaitu PT Fajar Bumi Sakti, PT Darma Henwa Tbk, dan PT Pendopo Energi," ujar Norico.

Norico bilang, BUMI harus memprioritaskan pengembangan tiga perusahaan yang baru saja mereka akuisisi itu untuk menjaga kepercayaan pemegang saham, khususnya pemegang saham publik. "Sebab akuisisi tersebut mengeluarkan dana cukup besar," tutur Norico.

Melihat prospek bisnis pertambangan batubara yang masih cerah, Norico masih merekomendasikan beli saham BUMI dengan harga wajar Rp 3.000 per saham. Pada penutupan perdagangan kemarin, harga saham BUMI berakhir di level Rp 1.840 per saham atau turun 2,13% dari penutupan perdagangan Rabu (1/7). (Yuwono Triatmodjo, Sandy Baskoro/Kontan)

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/07/03/0842014/BUMI.Garap.Emas.dan.Tembaga.
0 comments:

Post a Comment

Selamat Datang

Blog ini diproyeksikan untuk menjadi media informasi dan database gerakan konsumen Indonesia. Feed-back dari para pengunjung blog sangat diharapkan. Terima kasih.

Followers


Labels

Visitors

You Say...

Recent Posts