Jumat, 3 Juli 2009 | 11:35 WIB
SUBANG, KOMPAS.com - Sebanyak 40 persen pelajar lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Subang, Jawa Barat (Jabar) tidak melanjutkan ke tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) karena terbentur dengan kondisi ekonomi keluarga.
Menurut Kabid Dikmen Dinas Pendidikan (Disdik) Subang Mulyana, Kamis, dari 22.224 siswa lulusan SMP tahun ajaran 2008-2009 yang tersebar di 76 SMP negeri dan 28 SMP swasta, hanya 13.334 pelajar atau 60 persennya melanjutkan ke tingkat SMA. Adapun alasan para pelajar tersebut tidak melanjutkan pendidikannya, kata dia, lebih pada faktor ekonomi.
"Kami sering melakukan konsultasi dengan pelajar dan orang tua pelajar, ternyata mereka masih terbentur dengan biaya pendidikan yang belum bisa dijangkau," katanya.
Mulyana juga menjelaskan, pada tahun ajaran ini dari 22.224 pelajar SMP yang mengikuti ujian, hanya terdapat 121 orang atau 0,45 persen yang dinyatakan tidak lulus. Ketidaklulusan tersebut merupakan sumbangan dari sekolah swasta dan sekolah terbuka.
"Kami masih menyadari bahwa kurang berhasilnya sekolah swasta dan sekolah terbuka dikarenakan oleh kurangnya sarana dan prasarana yang dimiliki," katanya.
Mulyana menambahkan, faktor budaya juga menjadi salah satu pengaruh minimnya lulusan SMP melanjutkan pendidikan.
"Di daerah Subang masih terbangun anggapan bahwa tujuan akhir pendidikan itu adalah bekerja, maka dari itu para pelajar ada yang memilih untuk langsung bekerja saja agar bisa membantu meringankan beban orang tuanya," katanya.
Dengan adanya persepsi masyarakat seperti ini, pihaknya lebih tertantang untuk memberikan sosialisasi pentingnya pendidikan bagi masyarakat.
"Kita harus bisa memberikan pengarahan yang baik tentang pendidikan masyarakat. Memang pilihan langsung bekerja merupakan suatu nilai kontra produktif, namun saya berharap masyarakat mampu memahami arti pentingnya pendidikan," tambahnya.
Sementara itu, untuk lulusan Sekolah Dasar (SD) tingkat pelajar yang melanjutkan pendidikan ke SMP mencapai angka 90 persen. Hal ini, katanya, karena adanya bantuan program pemerintah.
"Mungkin para pelajar lulusan SD masih terbantu dengan program pemerintah mengenai wajib belajar sembilan tahun atau wajardikdas yang di antaranya ada beberapa biaya sekolah yang digratiskan," demikian Mulyana.
LTF
Sumber : Antara
http://edukasi.kompas.com/read/xml/2009/07/03/11354835/Duh..40.Persen.Siswa.SMP.Itu.Tak.Lanjutkan.Sekolah.
Post a Comment