Kamis, 23 Juli 2009 11:55 WIB

Metrotvnews.com, Jakarta: Tak bisa menikmati gemerlap Jakarta, bukanlah alasan sejumlah anak untuk berada di jalan. Saban pagi, mereka menjadikan jalanan untuk mencari sesuap nasi. Nah, inilah yang dialami Nani, Budi dan Shinta.

Ketiganya adalah contoh kecil bagi bocah yang mengadu nasib di jalanan. Umumnya mereka berasal dari keluarga miskin. Buat makan saja tak cukup, apalagi meneruskan sekolah. Hubungan orang tua yang tak harmonis juga membuat anak harus mencari kehidupan lain di jalan.

Memang, anak-anak tersebut bisa ditemui di setiap perempatan jalan di sekitar lampu lalu lintas. Banyak hal yang dapat mereka petik dari kehidupan di jalanan. Maklum, sudah bertahun-tahun mereka tumbuh dan hidup di jalanan.

Departemen Sosial mencatat lebih dari 600 ribu anak jalanan berada di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Ini selalu bertambah setiap tahun. Ada yang mengamen, berdagang koran, tukang parkir, menyemir sepatu, tukang ojek, joki atau menjadi kuli di pasar.

Sebetulnya tidak baik bagi bocah untuk menetap di jalanan. Komisi Nasional Perlindungan Anak mencatat dengan terus berada di jalan, mereka rentan terhadap penculikan, kekerasan dan perilaku seks.

Untuk mengatasi persoalan ini, Komnas Perlindungan Anak mencatat mereka harus diberikan keamanan yang cukup. Beberapa rumah singgah untuk anak bahkan sudah didirikan, namun inipun tak juga memberikan harapan.

Sejumlah pengamat anak mengatakan agar warga mulai menghentikan kekerasan terhadap anak. Ini adalah upaya untuk berempati pada kehidupan mereka.(RAS)

http://www.metrotvnews.com/index.php/metromain/newscatvideo/metropolitan/87015/23/7/2009/Jalanan-Tempat-Mereka-Mengadu