Friday, 03 July 2009 05:13
BANDUNG "-"Tidak jauh berbeda dari tahun lalu, dalam penerimaan siswa baru (PSB) tahun ini masyarakat kembali mengeluhkan kualitas layanan online. Data yang tidak lengkap dan tidak mutakhir menyulitkan masyarakat mengambil keputusan menentukan sekolah bagi anak-anak mereka. Padahal, sistem online diadakan untuk membantu masyarakat secara lebih nyaman menentukan pilihan. Susilowati, orang tua siswa yang ditemui di SMPN 2 Bandung, mengaku kecewa dengan macetnya layanan online di situs web www.psbkotabandung.info tersebut. "Karena tidak bisa diandalkan, sejak hari pertama PSB saya keliling dari satu sekolah ke sekolah lain, memantau nilai-nilai yang masuk," ujarnya. Menurut Susilowati, tampilan situs web menyebutkan, belum ada satu pun pendaftar di SMPN 2. Padahal, di meja panitia telah tercatat sekitar lima puluh berkas pendaftaran. Selain Susilowati, ada Agi Firmansyah yang mengajak putranya Fahri (12) memantau PSB beberapa SMPN kluster satu. Hingga hari keempat, baik Susilowati maupun Fahri belum berani mendaftarkan putra-putri mereka ke salah satu sekolah.
Seandainya layanan online bisa jalan dan akurat, nanti sore kan kami bisa mempelajari kondisi terakhir di tiap-tiap sekolah," kata Susilowati. Dewan Pendidikan Kota Bandung (DPKB) dan Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS), dua lembaga yang mendirikan posko pengaduan PSB, juga mengungkapkan bahwa sebagian besar keluhan yang mereka terima menyangkut buruknya kualitas layanan online. Sejumlah Sekolah mengaku sudah rajin mengirimkan data terbaru, sedangkan petugas layanan online yang ditunjuk Disdik Kota Bandung, Bandung Cyber Community (BCC) berpendapat bahwa banyak data dari sekolah yang bermasalah sehingga menyulitkan pemutakhiran data. Wakasek Bidang Kesiswaaan SMPN 2 Dikdik Setia Munardi mengatakan, pihaknya selalu mengirimkan data terbaru secara kontinu. "Karena itulah, saya heran juga kenapa data yang ada di layanan online tidak sesuai," ujarnya. Hal sama diungkapkan Wakasek Bidang Kesiswaan SMPN 5 Rudiono.
Ditemui di SMKN 4 Bandung, staf pelaksana BCC Tono Abdurahman mengatakan, persoalan pemutakhiran data justru bersumber dari kesalahan teknis yang kerap dilakukan petugas di sekolah. "Kekeliruan kecil, seperti penulisan tahun atau pencantuman tanda petik, akan membuat seluruh data yang terkirim tidak bisa diunggah (upload)," katanya. Menurut Tono, tidak ada masalah dengan infrastruktur dan SDM yang ada di BCC. Dengan kapasitas bandwith tak terbatas (unlimited), diharapkan tidak akan terjadi kemacetan layanan akibat meningkatnya volume lalu lintas (traffic) penggunaan. Kadisdik Kota Bandung Oji Mahroji menyadari adanya situasi yang tidak jauh berbeda dari tahun lalu, soal layanan online yang dikeluhkan masyarakat. Dia menjanjikan perbaikan sesegera mungkin, mengingat PSB telah memasuki masa-masa krusial menjelang penutupannya, Sabtu.
(rri.co.id/DD)
http://www.rri-online.com/index.php?option=com_content&view=article&id=2055:kualitas-penerimaan-siswa-baru-qonlineq-dikeluhkan&catid=84:bandung
Post a Comment