Kamis, 23-07-09 | 21:53

MAKASSAR -- Kelangkaan minyak tanah (mitan) mulai terjadi di Kota Makasar dalam beberapa pekan terakhir. Sejumlah pangkalan dan pengecer tidak lagi menyediakan mitan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Bahkan ada pengecer yang sudah tidak menjual mitan sejak satu bulan lalu, karena tidak mendapat pasokan dari agen atau pangkalan. Padahal, tidak sedikit warga yang masih bergantung pada mitan untuk keperluan rumah tangganya.

Seperti yang dituturkan Sunaryo, salah seorang pengecer yang berdomisil di Jalan Malengkeri, mitan tidak bisa dihilangkan, karena masyarakat masih sangat membutuhkannya. Pengecer mitan ini mengaku sudah tidak mendapat suplai mitan sejak sebulan lalu untuk dijual kepada warga di sekitar lingkungannya. Drum yang selama ini digunakannya untuk menampung mitan dari agen terlihat mulai karatan, karena sudah tidak pernah terisi lagi.

Keluhan terhadap langkanya mitan juga dilontarkan oleh Wenses, warga Jalan Mallengkeri. Menurutnya, mitan tidak bisa langsung dihilangkan begitu saja, karena telah digunakan sejak bertahun-tahun. Mengubah pola pikir masyarakat untuk beralih secara tiba-tiba ke gas elpiji tidak dapat dilakukan secara drastis. Diakuinya, ada pembagian kompor elpiji tiga kilogram ke masyarakat. "Tetapi masyarakat masih berpikir menggunakan mitan lebih aman daripada elpiji," ujarnya.

Pangkalan mitan Karya Sari yang juga berada di Jalan Mallengkeri Raya tidak lagi menyediakan minyak tanah selancar dahulu. Kalaupun masih memiliki stok, tetapi jumlahnya terbatas. Jerigen warga yang masih berharap mitan terlihat menumpuk di pangkalannya.

Pemilik toko Karya Sari, Jamal mengaku bahwa sejak 16 Juli lalu, pasokan mitan yang diperolehnya mulai berkurang secara bertahap. "Pasokannya selang seling. Hari ini ada pasokan, esoknya tidak ada lagi. Itupun hanya tiga drum yang dapat diisi," ungkapnya. Keterbatasan pasokan tersebut membuat masyarakat hanya dapat membeli maksimal dua liter. Pantauan sejak Senin, 20 Juli, hingga 22 Juli 2009, banyak pengecer dan pangkalan mitan kehabisan stok. (dri)

http://www.fajar.co.id/index.php?option=news&id=64928