Minggu, 12 Juli 2009 | 13:25 WIB
TEMPO Interaktif, Tangerang - Warga Desa Ciangir, Legok, Kabupaten Tangerang, Banten, menuntut perjanjian secara resmi dan tertulis terkait akan ditekennya perjanjian dan kesepakatan pembangunan proyek Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di desa mereka.
”Perjanjian hitam atas putih sebagai jaminan untuk keamanan dan keselamatan warga desa,” ujar Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Ciangir, Muhammad Parta, Minggu (12/7).
Parta yang ditunjuk sebagai koordinator warga setempat, mengaku klausal tersebut merupakan kesepakatan seluruh masyarakat desa untuk mengantisipasi dan menjaga keamanan lingkungan serta nasib 4.000 lebih jiwa warga yang tinggal di tujuh kampung di desa itu akibat dari dampak yang ditimbulkan dari industri pengolahan sampah tersebut.
”Katanya, sistem pengolahan sampahnya baru dan moderen, tapi belum ada yang bisa menjamin apakah teknologi yang diterapkan nanti berhasil atau tidak,” kata Parta.
Adapun tuntutan warga tersebut berupa, uang kompensasi, penyerapan tenaga kerja bagi warga , jaminan keamanan lingkungan meliputi, air, udara, tanah, suara bising hingga pembangunan infrastruktur di sekitar Ciangir berupa perbaikan jalan masuk dan angkutan pengangkut sampah yang bebas bau.
Menurut Parta, untuk uang kompensasi saat ini sedang mereka rembukkan berapa nilai yang pantas dan apakah yang menerima perjiwa, perkepala keluarga atau perkelompok. ”Tapi kompensasi itu meliputi uang bau, uang bising dan sebagainya,” kata dia.
Warga Ciangir, kata dia, meminta perjanjian di atas segel itu dilakukan sebelum kesepakatan diteken antara Pemerintah Kabupaten Tangerang dan Pemerintah DKI Jakarta.
Rencananya, TPST akan dibangun di lahan seluas 50 hektare. Lahan ini merupakan bagian dari 94 hektare lahan milik pemerintah Jakarta di kawasan itu. Sampah yang ditampung dari Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Tangerang itu akan diangkut melalui tol BSD-Cisauk dan tol Selatan-Tomang.
JONIANSYAH
http://www.tempointeraktif.com/hg/tata_kota/2009/07/12/brk,20090712-186692,id.html
Post a Comment