Selasa, 14 Juli 2009 | 12:09 WIB
KOMPAS.com - Sebuah studi di Amerika yang dilaporkan oleh Sciencedaily.com menyatakan, bahwa bathtub dan shower merupakan dua hal yang paling banyak menyebabkan kecelakaan pada anak-anak. Dari berbagai kecelakaan yang dialami oleh anak-anak, 80 persennya terjadi di kamar mandi.
Sebuah rumah sakit rujukan studi tersebut menyatakan bahwa kecelakaan terbanyak terjadi akibat anak terpeleset dan jatuh di bathtub dan shower. Di UGD, angka kecelakaan akibat kedua hal tersebut bisa mencapai hingga 43.000 anak per tahun. Angka tersebut konstan terjadi dari tahun 1990-2007 (18 tahun). Kira-kira ada 120 anak per hari yang terluka di kamar mandi. Dalam kebanyakan kasus, orangtua juga telah mengawasi anak-anak mereka, namun kecelakaan tetap saja terjadi. Umumnya, karena kejadiannya terjadi sangat cepat, sedangkan para orangtua tidak bisa bereaksi cukup cepat untuk mencegah mereka terpeleset. Karena itu, amat penting untuk melakukan pencegahan-pencegahan sebelum terjadi kecelakaan.
Sudah banyak produk-produk untuk mencegah kecelakaan di kamar mandi. Anda bisa menggunakan keset khusus antiselip di kamar mandi atau pasang pegangan besi. Pegangan tak hanya berguna untuk anak, tetapi juga untuk orang dewasa saat keluar-masuk bathtub. Pastikan pula tak ada benda-benda tajam atau sudut-sudut berbahaya yang bisa membuat mereka terantuk. Karena kebanyakan luka yang terjadi pada anak-anak justru di bagian wajah karena mereka tidak berpegangan saat terjatuh. Jauhkan pula sabun, shampo, dan alat cukur dari jangkauan si kecil agar tak membuat mereka ingin memakan atau, ketika mereka terjatuh, menimpa barang-barang tersebut.
Sangat disarankan untuk tetap mengawasi anak kecil ketika ia sedang ada di kamar mandi, khususnya ketika mereka akan mandi. Pastikan lantai kamar mandi bisa membuat kaki mereka mencengkeram, dan tidak licin. Upayakan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan bebas bahaya.
NAD
Sumber : sciencedaily
http://perempuan.kompas.com/read/xml/2009/07/14/12094720/waspadai.kecelakaan.anak.di.kamar.mandi
Post a Comment