Senin, 31-08-09 | 20:15
ENREKANG -- Sejak satu bulan terakhir, Kabupaten Enrekang, khususnya wilayah perkotaan mengalami krisis air bersih. Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) pun akhirnya mendapat penyaluran secara bergilir.
Air dari PDAM Tirta Maspul Enrekang tidak mampu lagi melayani pelanggan akibat kemarau panjang. Akibatnya, perumahan yang berada di atas ketinggian seperti kawasan Pinang dan Talaga tidak lagi menikmati suplai air dari PDAM.
Untuk kebutuhan minum dan MCK (Mandi, Cuci, dan Kakus), warga harus menunggu hingga larut malam. Itu pun terkadang air tidak mengalir, meski sudah ditongkrongi. Ada pula warga yang mengandalkan air sumur galian dan sumur bor.
Melihat kondisi penyaluran air yang tidak lagi merata, sejak Ramadan, pengelola PDAM Tirta Maspul terpaksa melakukan penyaluran secara bergilir. "Karena debit air semakin menurun derastis, terpaksa penyaluran air dilakukan secara bergiliran.
Misalnya kalau siang hari mengalir di kawasan Pinang, maka kawasan Talaga atau Bamba tidak mengalir, kalau malam hari mengalir di Bamba maka di Pinang tidak mengalir," kata Direktur Utama PDAM Enrekang, Abdul Saman Bompeng, Minggu, 30 Agustus. (kas)
http://www.fajar.co.id/index.php?option=news&id=67862
Post a Comment