Selasa, 22 September 2009 02:15 WIB
Penulis : Denny Susanto
MARABAHAN--MI: Kemarau yang berlangsung sejak beberapa bulan lalu menyebabkan terjadinya interusi air laut pada air sungai yang merupakan sumber air baku PDAM di wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel).
Bahkan ribuan warga Kabupaten Barito Kuala mengeluhkan kondisi air bersih yang dipasok Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat berasa asin sehingga tidak dapat dikonsumsi.
Fitriani,38, warga Komplek Perumahan Keruwing, Handil Bhakti, Barito Kuala, Senin (21/9), mengungkapkan konsdisi tersebut terjadi sejak dua bulan lalu. "Air PDAM sekarang asin sehingga tidak dapat dikonsumsi untuk air minum," katanya.
Meski demikian, sebagian warga tidak dapat berbuat banyak dan tetap memanfaatkan air PDAM yang asin untuk berbagai kepentingan seperti mencuci dan mandi. Sedangkan untuk keperluan memasak dan minum warga harus membeli air bersih dari pedagang keliling dengan harga Rp1.000 per jerigen ukuran 25 liter.
Hal serupa juga dialami ribuan warga lain yang bermukim di wilayah Kecamatan Berangas, Kabupaten Barito Kuala. Antara lain keluhan disampaikan oleh Bahrani Karim, Kepala Desa Aluh-aluh, Kabupaten Banjar, sebuah daerah terpencil di pesisir muara sungai Barito. "Interusi air laut terjadi setiap tahun saat kemarau," paparnya.
Interusi air laut selain menyulitkan warga untuk mendapatkan air bersih, juga merusak areal pertanian. (DY/OL-01)
http://www.mediaindonesia.com/read/2009/09/09/96708/127/101/Air-PDAM-di-Barito-Kuala-Asin
Post a Comment