Gerakan Konsumen Indonesia
The only thing necessary for the triumph of evil is for good men to do nothing. (Kejahatan hanya bisa terjadi ketika orang baik tidak berbuat apa-apa). ---Edmund Burke

Janji Gubernur Minim Data

Kamis, 17 September 2009

Gubernur HB Paliudju memberi jaminan kondisi kelistrikan di Kota Palu, Donggala, Parigi Moutong, dan Sigi akan berlangsung normal pada November 2009. Janji Gubernur ini didasari rencana relokasi mesin berdaya 5MW dari Bitung (Sulawesi Utara) yang pembiayaannya sudah direstui Dewan sebesar Rp3,5 miliar, plus sharing PLN Rp1,9 miliar.
Janji Gubernur ini, mungkin minimal menurunkan kegerahan masyarakat yang sekian lama belum menikmati supali listrik dengan baik. Walau mengobral janji bagi kalangan politisi, termasuk Gubernur, bukanlah hal yang baru. Persoalan ditepati atau tidak, itu urusan belakang. Ujung-ujungnya permohonan maaf, semudah saat berjanji.

Pernyataan Gubernur yang menjamin kondisi kelistrikan tergolong berani. Berani karena diungkapkan di saat kemarahan masayarakan atas buruk pengolahan kelistrikan sudah mengarah anarkis seperti pengrusakan fasilitas PLN. Dan berani, karena disampaikan di tengah kondisi unit pembangkit yang menopang Sistim Palu sangat tidak maksimal.

Gubernur mungkin lupa atau memang kurang memahami persoalan kelistrikan yang mendera daerahnya. Jaminan pun dengan mudahnya terucap di depan para wartawan. Sebuah janji yang minim data.

Manajer PLN Cabang Palu Ahmad Imran Rosyadi sendiri tidak berani lagi memberi jaminan sebab ia sadar, PLTD Silae dan PLTU Mpanau sebagai penopang utama Sistim Palu tidak maksimal. 10 unit mesin PLTD dengan kapasitas daya 20MW, rata-rata berusia di atas 20 tahun. Artinya, jika pengoperasiannya dioptimalkan maka sangat rentan dengan gangguan, selain harus sering dilakukan pemeliharaan.

Kondisi serupa juga dialami PLTU Mpanau yang berkapasitas 2x15MW. Sesuai kontrak, PLTU diwajibkan mensupai 2x13,5 MW ke Sistim Palu, namun sejauh ini pihak PLTU hanya mampu memenuhi 80 persen atau sekitar 21 MW.

Di sisi lain, kebutuhan listrik saat beban puncak sudah mencapai 53MW, sementara kemampuan seluruh unit pembangkit yang mensuplai Sistim Palu hanya 50MW. Itupun jika semua unit pembangkit optimal. Tapi kenyataan tidak seperti itu.

Relokasi mesin dari Bitung tidak akan menjami kondisi kelistrikan di Palu berlangsung normal. Dan masyarakt pun harus bersiap-siap menerima permintaan maaf Gubernur, sebab janji Gubernur minim data. ***

http://mediaalkhairaat.com/index.php?option=com_content&task=view&id=3514&Itemid=2
0 comments:

Post a Comment

Selamat Datang

Blog ini diproyeksikan untuk menjadi media informasi dan database gerakan konsumen Indonesia. Feed-back dari para pengunjung blog sangat diharapkan. Terima kasih.

Followers


Labels

Visitors

You Say...

Recent Posts