Senin, 26 Oktober 2009 | 16:15 WIB
TEMPO Interaktif, Banjarmasin: Tegangan listrik yang byar pet membuat repot administrasi haji di wilayah Banjarmasin. Sejak hari pertama, hingga hari ke tiga turun naiknya tegangan listrik membuat sistem komputerisasi haji terpadu (siskohat) embarkasi haji terganggu.
"Pekerjaan kita menjadi sedikit terhambat. Padahal dengan regulasi seperti ini, segala sesuatu harus diselesaikan tepat waktu. Istilahnya, kita semacam kejar tayang, atau tidak boleh ada pekerjaan yang tertunda," ujar Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kalsel, Drs H Anwar Hadimi kepada wartawan di Banjarmasin
Saat listrik mati, Siskohat terpaksa mengandalkan baterai UPS. Namun, baterai ini juga tak bertahan lama dan kehabisan daya. "Saat kita meng-instal server sebagai alat transfer pelaporan data ke pusat, tiba-tiba baterai habis, akhirnya komputer mati dan proses terhenti di tengah jalan sehingga gagal dan harus mengulang dari awal," ujar Anwar.
Gangguan ini, menurut Anwar, amat merepotkan. "Ini hal vital," dia menambahkan. "Kalau hanya untuk pengolahan data biasa, genset kita mampu untuk menggantikannya. Tapi khusus peralatan seperti server dan alat cetak blanko tanda terima biaya hidup di Tanah Suci, membutuhkan daya yang cukup tinggi. Padahal, sebelum semua kloter diberangkatkan semua harus terselesaikan," katanya seperti dikutip Media Center Haji.
Anwar mengaku sudah menghubungi PLN untuk masalah ini. Dia tak ingin jemaah haji terlantar karena sistem administrasnya tak beres.
MCH | BS
http://www.tempointeraktif.com/hg/wartahaji_berita_mutakhir/2009/10/26/brk,20091026-204563,id.html
Post a Comment