Gerakan Konsumen Indonesia
The only thing necessary for the triumph of evil is for good men to do nothing. (Kejahatan hanya bisa terjadi ketika orang baik tidak berbuat apa-apa). ---Edmund Burke

Nelayan Resah Puluhan Ton Ikan Busuk

Rabu, 21 Oct 2009

MAMUJU -- Dampak pemadaman listrik di wilayah Sultanbatara sangat mengganggu akitifitas perekonomian warga. Hal tersebut dikeluhkan nelayan yang berada di Pusat Pelelangan ikan (PPI) Mamuju.

Puluhan ton ikan tangkapan nelayan busuk karena berkurangnya pasokan es untuk mengawetkan ikan. Normalnya, untuk setiap 50 ekor ikan membutuhkan satu balok es.

Namun karena pasokan es berkurang, nelayan terpaksa menggunakan satu balok es untuk 100 ekor ikan. Kondisi tersebut berkibat ketahanan ikan menjadi berkurang.

Salah seorang penjual ikan di PPI Mamuju, Nurlina, mengatakan pasokan es yang didapat nelayan tidak mencukupi jumlah tangkapan ikan. "Tangkapan nelayan akhir-akhir ini banyak, sayangnya persediaan es tidak cukup akibatnya banyak yang busuk," keluhnya, Rabu 21 Oktober.

Menurut Nurlina, dalam jangka waktu beberapa hari ini jumlah ikan yang busuk mencapai satu peti besar berkapasitas dua ton. Artinya dari pemadaman listrik yang sudah berlangsung beberapa pekan, jumlah kerugian nelayan mencapai puluhan ton ikan.

"Tolong perhatian pemerintah, kami rakyat kecil sudah sangat dirugikan oleh keadaan ini. Saya harap pemerintah mencari solusi secepatnya," pintanya.

Upaya untuk mengurangi kerugian, nelayan mengobral ikan dengan harga murah. Setiap satu kilogram ikan dihargai Rp1.000. Padahal untuk sekali melaut, tangkapan maksimal satu perahu hanya 300 hingga 400 kilogram. "Para nelayan banyak yang memilih tidak melaut karena rugi besar. Bayangkan saja, ongkos sekali melaut Rp1.300.000, sedangkan uang hasil penjualan ikan paling banyak hanya Rp400 ribu, jelas kerugian kita sangat besar," ujar Sarifudin salah seorang nelayan yang sudah tidak melaut selama beberapa pekan.

Dalam kesempatan yang sama, sejumlah nelayan mengeluhkan pabrik es Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Mamuju yang tidak pernah beroperasi. Menurut mereka pabrik es tersebut sudah lama dibangun oleh pemerintah.

"Apabila pabrik tersebut berproduksi, kita bisa sedikit lega. Tapi sampai detik ini tidak pernah difungsikan. Kami juga tidak pernah diberitahu apa masalahnya, kalau tidak bisa difungsikan buat apa dibangun. Menghabiskan uang saja," keluh Sarifudin. (mg2/dir)

http://www.radarsulbar.com/news.php?news=24005
0 comments:

Post a Comment

Selamat Datang

Blog ini diproyeksikan untuk menjadi media informasi dan database gerakan konsumen Indonesia. Feed-back dari para pengunjung blog sangat diharapkan. Terima kasih.

Followers


Labels

Visitors

You Say...

Recent Posts