[ Jum'at, 09 Oktober 2009 ]

JAKARTA - Industri periklanan nasional menghadapi tantangan berat sejak tahun lalu. Meski begitu omzetnya terus tumbuh bahkan diperkirakan mencapai Rp 56-57 triliun tahun ini atau meningkat 17 persen dibanding tahun lalu.

"Kita sebetulnya selalu meningkat, tahun ini Rp 56-57 triliun forecast, atau meningkat sekitar 17 persen dari tahun lalu," ujar Ketua umum PPPI, Harris Thajeb kemarin. Menurut dia, industri periklanan tahun ini terselamatkan dengan banyaknya iklan partai politik dalam Pemilian Umum.

Harris juga mengaku omzet periklanan banyak tertolong oleh daya beli masyarakat yang masih cukup tinggi. Meskipun dampak krisis finansial global juga terasa di Indonesia, namun ekonominya masih ditopang oleh consumer expenditure (pengeluaran konsumsi). "Kita masih optimis industri periklanan bisa terus tumbuh di sini," tegasnya.

Pihaknya berharap dengan dibentuknya kabinet ekonomi yang baru perekonomian nasional semakin handal. Opimisme itu membuatnya yakin omzet industri periklanan nasional tahun depan bisa tumbuh antara 10-15 persen. "Industri telekomunikasi masih menjadi penyumbang tertinggi bagi 340-an anggota PPPI," ungkapnya.

Dia mengatakan, tahun ini PPPI kembali menggelar ajang perlombaan bagi insan periklanan yaitu Citra Pariwara 2009 dengan tema yang diusung 'It's time to kill your old tricks'. Puncak acara aan dilaksanakan pada 20 November 2009 di The Hall Ballroom, Senayan City. "Ini akan menjadi pesta terbesar insan periklanan nasional," tuturnya. (wir/kim)

http://www.jawapos.com/