29 October 2009, 08:08
SINGKIL – Persediaan bensin (premium) di Kabupaten Aceh Singkil, Rabu (28/10), mulai menipis menyusul habisnya stok di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Pantauan Serambi, SPBU yang buka hanya di Lipat Kajang, Simpang Kanan, itu pun antre pembeli. Sementara SPBU di Pulau Sarok, Singkil dan di Rimo, Gunung Meriah, tutup sejak siang kemarin karena kehabisan stok.
Demikian juga yang terjadi di tingkat pengecer. Hampir semua pengecer di ibu kota Aceh Singkil tidak menjual bensin, yang terlihat tinggal jiriken kosong berjejer. Para pengecer baru bisa ditemukan di kawasan Ujong Bawang, Singkil Utara dan di wilayah Rimo, namun persediaannya makin berkurang.
Para pengecer mengaku terpaksa harus pulang dengan jerigen kosong lantaran SPBU belum menerima pasokan. “Tadi beli ke Rimo habis, terus ke Lipat Kajang ada tapi hanya dikasih sedikit, bilangnya sudah mau habis,” kata Juria, pengecer di Ujung Bawang. Pengecer lain yang masih memiliki stok justeri memanfaatkan situasi ini dengan menaikkan harga jual premium hingga Rp 15.000 per bambu atau Rp 7.500 per liter. Pahal harga resmi di SPBU Rp 4.500 per liter.
Kalau sampai hari ini premium juga belum dipasok, harga dikhawatirkan akan naik lagi. “Bensin sudah dua hari habis, harganya Rp 15.000 satu bambu, kalau belum juga masuk akan naik sampai Rp 20.000 sebambu,” ujar Suhardi warga Singkil. Sering habisnya persedian premium di SPBU Aceh Singkil diduga, selain maraknya penjualan ke jeriken oleh pihak SKBU, juga karena pasokan dari Sumatera Utara (Sumut) yang kerap terlambat.(c39)
http://www.serambinews.com/news/premium-langka-di-singkil
Post a Comment