November 6, 2009 - 14:11
GAMBIR (Pos Kota) – Proses pendidikan siswa-siswi Taman Kanak-Kanak (TK) harus berprinsip pada pola bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain. Pendidik hendaknya tidak membebani murid TK dengan memberikan pekerjaan rumah (PR).
Kepala Sudin Pendidikan Dasar (Dikdas) Jakpus, Zaenal Soleman mengatakan dari hasil penelitian, kalau seusia anak TK terlalu banyak dijejali dengan materi pelajaran sekolah, maka ada kecederungan saat berada di bangku sekolah dasar akan gagal.
”Anak merasa bosan karena banyaknya materi pelajaran, seharusnya anak usia 4-6 tahun yang dibutuhkan adalah bermain dan sosialisasi lingkungannya,” jelas Zaenal, Jumat (6/11) saat menerima kunjungan kerja Gabungan Organisassi Penyelenggara Taman Kanak-Kanak Indonesia (GOPTI) DKI Jakarta.
Dikatakan, pola pendidikan TK yang berpola bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain sesuai surat edaran Dirjen Pendidikan Dasar Menengah Departemen Pendidikan Nasional dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Sehingga pendekatan baca, tulis dan hitung (calistung) harus dilakukan sesuai dengan perkembangan anak.
”Jadi tidak diperkenankan metode calistung diterapkan secara langsung. Namun dapat diberikan melalui pendekatan bermain sesuai perkembangan anak,” katanya.
Pengenalan bahasa asing di TK juga perlu dipertimbangkan dan hanya dilakukan secara alamiah yang sifatnya hanya pengenalan kosakata. Upayakan juga tidak membuat anak mengurangi kecintaannya kepada Bahasa Indonesia atau bahasa ibu. (Tarta/B)
http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2009/11/06/anak-tk-tak-perlu-diberikan-pr
November 7, 2009 at 9:32 PM
YA SAYA SETUJU, SESUNGGUHNYA SANGAT TIDAK MASUK AKAL ANAK USIA TK DIBERI PR. SEBATAS YANG SAYA TAHU,DENGAN ADANYA PR AKAN MENGEKANG KEBEBASAN ANAK UNTUK BERMAIN KARENA HARUS MENGERJAKANNYA. PR AKAN MENJADI BUMERANG BAGI ANAK DALAM BELAJAR. JANGANKAN ANAK USIA DINI, KITA AJA YANG SUDAH DEWASA KALAU DIBERI PR MASIH MENGATAKAN HAH...
MEMANG SEMUANYA HARUS DIBERIKAN SESUAI DENGAN USIA DAN TINGKAT PEMAHAMAN ANAK. KALAUPUN PR MEMANG PERLU DAN HARUS DIBERIKAN HENDAKNYA PR YANG MENGANDUNG NILAI MORAL DAN SOSIAL SERTA MENGASAH KEMAMPUAN EMOSIONAL ANAK SEPERTI MENYIRAM TANAMAN, MEMBERI MAKAN HEWAN PIARAAN, MEMBANTU IBU MERAPIKAN MAINAN DAN TEMPAT TIDUR DAN MASIH BANYAK LAGI. UNTUK ITU PERLU ADANYA KERJASAMA ANTARA ORANGTUA DAN GURU. SERTA PEMAHAMAN ORANGTUA TENTANG BENTUK PR BAGI ANAK USIA DINI. DENGAN BEGITU NILAI MORAL TENTANG KASIH SAYANG TERHADAP MAKHLUK HIDUP LAIN AKAN SAMPAI PADA ANAK. SELAIN ITU SECARA EMOSIONAL ANAK AKAN BELAJAR BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP BARANG MILIK PRIBADINYA SEPERTI MAINAN DAN YANG PALING PENTING ADALAH AJARAN TENTANG MEMBANTU ORANGTUA ADALAH PERBUATAN YANG TERPUJI.
SEDANGKAN PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA IBU, ADALAH SUPAYA ANAK TIDAK KEHILANGAN IDENTITAS ASAL USUL DAERAH DAN KEBUDAYAAN. AKAN TETAPI BAHASA INGGRIS JUGA PERLU DIAJARKAN, TENTUNYA SECARA BERTAHAP SESUAI USIA DAN DAYA NALAR ANAK. KARENA BAHASA INGGRIS ADALAH BAHASA KOMUNIKASI INTERNASIONAL, SEIRING DENGAN PERKEMBANGAN JAMAN DAN PERSAINGAN YANG SEMAKIN KETAT. TERIMAKASIH.
Post a Comment