Sabtu, 28 November 2009 | 09:04 WIB
TEMPO Interaktif, Sumenep - Gelombang tinggi menyebabkan Kepulauan Sumenep mengalami krisis obat. Hari ini Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep, Madura baru akan mengirimkan obat-obatan ke wilayah kepulauan Sumenep guna mengatasi krisis obat-obatan yang terjadi dalam sebulan terakhir.
"Ada Infus, obat diare, malaria, DBD dan gizi buruk," kata Kepala Dinas Kesehatan Sumenep, Susianto, Sabtu (28/11).
Menurut dia, krisis obat-obatan ini terjadi karena gelombang tinggi, sehingga pengiriman obat-obatan ke Puskesmas kepulauan terhambat. "Makanya, awal musim hujan ini kita droping obat banyak," tuturnya.
Data Dinas Kesehatan Sumenep menyebutkan, dari 120 pulau di kabupaten itu hanya enam pulau yang memiliki puskesmas. Antara lain pulau Kangean, Kangayan, Sapeken, Masalembu, Gili Genting dan Talango. dimana jarak tempuh antar pulau memakan waktu berjam-jam.
Sehingga, lanjut dia, bila obat-obat kurang, maka pasien dari pulau terpencil tidak bisa segera tertangani maksimal. Adapun penyakit yang biasa mewabah saat musim hujan dan gelombang tinggi di daerah kepulauan adalah diare, gizi buruk dan demam berdarah dengue (DBD).
Susianto menambahkan, dari pantauan pihaknya pada awal November lalu, tidak ditemukan satu pun penderita gizi buruk di daerah yang dinyatakan rawan, seperti di desa masa jeruk, masa kambing di pulau Masalembu. "Alhamdulilah masih nol," katanya.
MUSTHOFA BISRI
http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/2009/11/28/brk,20091128-210795,id.html
Post a Comment