Saturday, 28 November 2009 10:02
MEDAN - Anggota DPD RI dari Sumatera Utara, Parlindungan Purba turut terlibat ke lapangan melihat antrian minyak tanah dalam dua pekan terakhir ini terjadi akibat kelangkaan minyak tanah (minah). Parlindungan pun meminta Pertamina transparan menjelaskan atas kelangkaan minah ini.
“Ini bukan untuk yang pertama kali terjadi di Kota Medan, kejadian seperti ini sudah sering terjadi apalagi pada saat menjelang hari besar keagamaan,” kata Parlindungan, pagi ini.
Parlindungan mengatakan sosialisasi minyak tanah ke gas ini dinilai tidak tepat dan seharusnya membuat pertamina harus tiap harinya mengadakan sosialisasi.
Kenapa sosialisasi dinilai tidak tepat, alasannya, terang Parlindungan, meski sudah dibagikan tabung gas masyarakat tidak berani menggunakannya, apalagi yang belum. “Kedua kalaupun masyarakat mau membeli tidak ada dijual di lapangan meski harga Rp8000 per liternya.”
Untuk itulah, Parlindungan mengatakan adanya dugaan minyak tanah tersebut diselundupkan keluar negeri. Selain itu yang umat muslim yang merayakan Idul Adha dan memerlukan bahan minyak tanah, justru kehabisan minyak tanah. “Mau masak apa mereka itu,” kata Parlindungan.
Selain itu yang keempat, pihak Pertamina tidak ada menjelaskan berapa persen yang sebenarnya terjadi pengurangan minyak tanah kepada masyarakat. Sampai November 2009 ini, pihaknya mendapatkan informasi kalau ada pengurangan minyak tanah itu pun tidak dijelaskan seberapa pengurangan tersebut.
“Untuk itulah masalah minyak tanah ini harus segera diselesaikan, sehingga masyarakat tidak lagi menderita akibat adanya kelangkaan minyak tanah tersebut,” pungkasnya.
(wol22/wol-mdn)
http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=69802:pertamina-diminta-transparan-atasi-minah&catid=77:fokusutama&Itemid=131
Post a Comment