Kamis, 12-11-09 | 20:07

Laporan : Harifuddin

MAKASSAR -- Keluhan masyarakat terhadap pemadaman listrik yang terjadi setiap hari dapat segera tertangani. Pemprov Sulsel menawarkan kepada pihak PLN Wilayah Sultanbatara penyewaan pembangkit listrik berkapasitas 30 megawatt (MW).

Bak gayung bersambut, General Manager PLN Wilayah Sultanbatara, Haryanto WS, menyambut baik tawaran ini. Dia mengatakan, PLN bersedia membeli listrik yang dihasilkan pembangkit listrik yang disewakan oleh Pemprov Sulsel.

"Kalau program itu sudah direalisasikan kami siap membeli listriknya," kata Haryanto yang saat sedang berada di Bulukumba, Rabu, 11 November. Menurut Haryanto, PLN sampai saat ini belum mendapat informasi resmi tentang rencana Pemprov Sulsel menyewakan genset berkapasitas 30 MW.

Sementara Kepala Badan Promosi dan Penanaman Modal Daerah (BPPMD) Sulsel, Irman Yasin Limpo, mengatakan, Pemprov Sulsel telah berupaya membantu menangani krisis listrik dengan mencari pembangkit berkapasitas besar. Hasilnya, berupa generator berkapasitas hingga 30 MW

Pembangkit listrik itu, kata dia, diperoleh dari dalam negeri dalam bentuk sewa. Pemprov dapat menyewa pembangkit tersebut selama satu tahun. "Ada dana kontijensi yang dapat dimanfaatkan untuk menyewa pembangkit itu," kata Irman, kemarin.

Pemadaman listrik yang terus terjadi setiap hari sejak beberapa bulan lalu itu bukan hanya menyusahkan masyarakat karena sering dilanda gelap gulita. Industri skala menengah ke bawah banyak yang terhambat dan mengganggu perkembangan usaha masyarakat.

Belum lagi kerusakan peralatan elektronik yang banyak mengalami kerusakan akibat seringnya listrik padam. Kondisi seperti inilah yang banyak dikeluhkan oleh masyarakat, sehingga Pemprov Sulsel memasukkannya dalam kategori bencana dan dana kontijensi dapat digunakan.

Rencananya, kerja sama akan dilakukan dengan pihak PLN dengan melakukan pembelian listrik yang dihasilkan dari pembangkit yang disewa. Energi listrik yang dijual ke PLN akan dihargai sama dengan listrik yang dibeli oleh PLN dari perusahaan pembangkit listrik swasta.

Jika pihak PLN bersedia menangani krisis kelistrikan yang terjadi dengan melakukan penyewaan atau pembelian listrik dari genset yang disewa, Pemprov Sulsel bersedia menyediakan lahannya. Instalasi ke sistem kelistrikan PLN akan menjadi kontribusi pemprov menangani krisis listrik yang terjadi.

Irman mengemukakan, pembicaraan kerja sama dengan pihak PLN akan dilakukan untuk merealisasikan penyewaan pembangkit tersebut. "Skema pembiayaannya dapat dibicarakan agar masyarakat tidak terlalu lama dirugikan dengan pemadaman listrik yang masih terus berlangsung," tuturnya. (*)

http://www.fajar.co.id/index.php?option=news&id=73453