Senin, 23-11-09 | 18:25

WATAMPONE -- Tiga desa terpencil di Kabupaten Bone akhirnya bisa menikmati listrik. Sedikitnya 235 kepala keluarga (KK) yang selama ini hanya menggunakan penerangan lampu minyak tanah, kini sudah menikmati listrik mikro hidro.

Menariknya, warga yang sebelumnya tak memiliki lampu, tak harus menerima pemadaman bergilir PLN. Karena listrik diproduksi secara mandiri melalui turbin pembangkit listrik tenaga mikro hidro. Fasilitator Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Bone, Aspar, Minggu 22 November mengatakan, melalui PNPM Mandiri Pedesaan (MD) terungkap masih adanya masyarakat yang umumnya bekerja sebagai petani belum menikmati listrik. Padahal mereka sangat membutuhkan listrik.

"Di tiga desa itu belum pernah ada listrik. Padahal potensinya ada. Jadi, masyarakat sendiri yang usulkan," ungkapnya. Melalui PNPM-MD 2008, kini listrik sudah bisa dinikmati, 65 KK di Desa Tompobulu, Kecamatan Libureng, 135 KK di Desa Mattirowalie, Kecamatan Mare dan Desa, 35 KK di Kecamatan Tellulimpoe.

Khusus perawatannya lanjut Aspar, diprogramkan senilai Rp 250 juta. Petugasnya berkelompok dengan tiga orang. Mereka bertugas menjag mesin dan pasokan air. Tak berhenti di situ, masyarakat di kecamatan Bontocani dan Tellu Limpoe mengusulkan lagi pembangkit listrik pada PNPM 2009.

Antara lain di Desa Erecinnong, 180 KK, Desa Langi, 60 KK, Desa Pattuku, 90 KK di Kecamatan Bontocani senilai Rp 600 juta. Selanjutnta Desa Tapong, 75 KK, Desa Sama Enre, 50 KK, Desa Talang Kere, 65 KK, Desa Batu Putih, 65 KK di Kecamatan Tellu Limpoe sebesar Rp 800 juta. "Selama itu prioritas untuk masyarakat didukung potensi desa bersangkutan. Sebagai fasilitator berusaha membantu masyarakat tersebut," janjinya. (azh)

http://www.fajar.co.id/index.php?option=news&id=74341