23 November 2009, 08:08
BIREUEN - Sekitar 500 orang dari 900 warga Desa Pulo Lawang, Kecamatan Peudada, Bireuen, sejak puluhan tahun lalu hingga kini masih mengkonsumsi air payau. Pasalnya, sumber air bersih yang ada di desa itu saat ini hanya dapat dimanfaatkan oleh 60 Kepala Keluarga (KK) dari 120 KK warga setempat.
Keuchik Pulo Lawang, Marwan, kepada Serambi, kemarin mengatakan, air sumur di desa itu berbau air payau sehingga tak layak untuk dikonsumsi. Meski saat ini ada satu bak penampungan air bersih yang dibangun secara swadaya oleh warga setempat, namun kapasitas air bersih di bak itu belum cukup untuk kebutuhan seluruh warga desa.
Menurut Marwan, untuk minum dan memasak warganya menggunakan air dari meunasah. Dikatakan, hanya sebagian kecil dari warganya yang mampu membeli air isi ulang, karena mayoritas penduduk desa itu berpenghidupan kurang mampu. Sehingga terkadang mereka terpaksa menggunakan air berbau payau untuk mandi dan mencuci.
“Sumur yang kami gali di kompleks meunasah itu airnya bersih dan tidak berbau, namun tetap saja belum mampu mengatasi kebutuhan warga. Sebagian warga terpaksa mengambil air di kompleks meunasah yang jauhnya hingga 1,5 kilometer,” kata Marwan. Karena itu, ia berharap berbagai pihak untuk untuk mau membangun sebuah sumur bor di desa itu. Sehingga dapat membantu mengatasi kekurangan air bersih bagi warga setempat.(c38)
http://www.serambinews.com/news/warga-pulo-lawang-konsumsi-air-payau
Post a Comment