Wednesday, 09 December 2009 11:02
Tangkawarouw: “Tidak Efektif Dicoba Alternatif Lain"
TOMOHON— Ujicoba One Way Traffic (jalur satu arah) yang mulai diterapkan Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Hubkominfo) Tomohon Selasa (8/12) kemarin menuai protes dari kalangan sopir angkutan kota.
Sejak pagi, sekira pukul 07:00 wita, puluhan sopir trayek Beriman-Kakaskasen dan Beriman-Kinilow memprotes kebijakan dishub itu dengan cara menolak beroperasi. Sekitar 80-an mikrolet memarkir kendaraan di Talete, kompleks belakang RS Bethesda, sebelum kemudian melanjutkan aksi di lapangan Ex-Rindam.
Menurut sejumlah sopir, kebijakan Dishubkominfo sangat merugikan mereka. “Belum cukup torang punya penderitaan selama ini. Dinas Perhubungan juga benar-benar tidak bisa melihat momen. Ketika tuntutan kebutuhan Natal sangat besar, torang malah dipersulit seperti sekarang,” keluh beberapa sopir.
Menurut mereka, seharusnya saat mengangkut penumpang dari area pertokoan belakang GMIM Sion dapat langsung berbelok kiri di Taman Kota, tidak perlu sampai ke arah Terminal Beriman. “Supaya bensin lebih irit,” ungkap sopir lainnya. “Kalau masih peduli dengan warga, tolong kebijakan ini ditinjau lagi,” harap mereka.
Yang mengherankan, bukannya membela ‘kaumnya’ Ketua Organda Tomohon Handry Togas justru mempertanyakan aksi para sopir tersebut. “Jangan cuma karena kepentingan satu dua orang sehingga ada demo. Mestinya aturan yang harus dipahami terlebih dahulu,” ujarnya berapi-api.
Togas sendiri mengaku akan berkoordinasi dengan pihak Dishubkominfo, untuk mencari jalan keluar. “Persoalan ini harus duduk satu meja dan dibahas bersama, supaya pengusaha angkutan dan pemerintah menemui titik temu,” katanya.
Kadishubkominfo Ruddy Tangkawarouw SH menegaskan one way traffic akan diujicoba selama 21 hari. Dari uji coba tersebut akan dilihat apakah efektif atau tidak. “Kalau tidak efektif akan dicoba dengan alternatif yang lain,” pungkas Mantan Kabag Hukum Setda Kota Tomohon ini. (vip/lee)
http://www.mdopost.com/
Post a Comment