Gerakan Konsumen Indonesia
The only thing necessary for the triumph of evil is for good men to do nothing. (Kejahatan hanya bisa terjadi ketika orang baik tidak berbuat apa-apa). ---Edmund Burke

Pegawai PLN Banyak Pasang Meter Ilegal

Saturday, 12 December 2009

TOBELO– Pemasangan dan pencurian listrik ternyata sering dilakoni oleh ‘orang dalam’. Setidaknya itulah gambaran yang terungkap dari PLN Ranting Tobelo. Adalah RS alias Roni yang dituding sering memasang aliran listrik illegal. Ia kemudian ’bernyanyi’ , bahwa tindakan itu juga banyak dilakukan orang dalam, teman-teman sesama pegawai PLN.
”Itu bukan cuma saya saja, karena banyak orang dalam PLN lain yang melakukan sama-sama dengan saya,” ungkap Roni kepada Malut Post, dua hari lalu.

Roni sendiri mengaku merasa dirugikan lantaran dirinya disebut-sebut sebagai oknum orang dalam PLN yang melakukan pemasangan listrik illegal. Padahal menurut dia, sejumlah orang dalam PLN yang tak lain adalah pegawai PLN Tobelo, juga turut terlibat.

Roni mengaku, rekan-rekan dia yang terlibat dalam skandal tersebut sebanyak 8 orang termasuk dirinya. Ia lantas menyebut nama teman-temannya, antara lain, And, AS, Tom, AlpB, An, Dan, dan Tho.

Dia mengatakan, hal ini dia terpaksa ungkapkan karena kasus tersebut melibatkan banyak orang, sementara yang disebut-sebut terlibat hanya dirinya saja.

Dari hasil skandal mereka tersebut, berhasil menghimpun dana dari pelanggan (illegal) sebesar Rp 39 juta lebih. Total dana tersebut, oleh tim dari PLN Cabang Ternate, meminta mereka untuk membayarnya sebagai ganti rugi atas ulah mereka.

Total dana tersebut selanjutnya dibagi kepada 8 orang tadi untuk membayarnya. Roni sendiri mendapat bagian untuk membayar ganti rugi tersebut sebesar Rp 10 juta.

Sayangnya, uang ganti rugi tersebut sampai sejauh ini baru Roni yang membayarnya. Itu pun menurut Roni, dirinya membayar bahkan sebesar Rp 19 juta. Padahal bagiannya hanya sebesar Rp 10 juta saja. “Saya terpaksa bayar lebih karena teman-teman saya tidak bayar,” lanjutnya.

Roni sendiri hanya sebagai mitra PLN Tobelo, karena selaku teknisi, dia hanya dikontrak oleh PLN Tobelo. Sedangkan yang lainnya menurut Roni, merupakan pegawai di PLN Tobelo sendiri.

Menariknya, karena merasa dirugikan, Roni tidak hanya mengungkapkan hal ini melalui media. Roni juga berupaya melaporkan masalah ini ke aparat kepolisian. “Saya tahu ini salah dan melibatkan saya, tapi saya akan melaporkan ke polisi biar semuanya terungkap,” tuturnya.

Tak hanya itu saja, Roni juga mengungkapkan, hasil pemasangan listrik illegal oleh kelompok tadi (8 orang, red), hanya sebanyak 10 pelanggan saja. Sementara hasil temuan tim dari PLN Ternate yang melakukan razia meteran illegal beberapa waktu lalu, menemukan sebanyak 37 pelanggan, 10 di antaranya merupakan pelanggan yang dipasang oleh Roni CS.

Yang menjadi pertanyaan, sisa pelanggan illegal sebanyak 27 tersebut tidak diketahui dipasang oleh siapa. Roni pun menduga, yang melakukan pemasangan itu adalah orang dalam PLN sendiri. “Karena setahu saya, hanya sepuluh pelanggan saja, tapi yang ditemukan sebanyak 37 pelanggan,” tandasnya.

Menurutnya, 10 pelanggan illegal yang pemasangannya melalui kelompok Roni CS, saat ini sudah dilegalkan melalui pemasangan baru. Karena mereka sudah membayar registrasi di PLN. (cr-1)

http://www.poskota.co.id/nasional/2009/12/13/jasa-raharja-bukan-bumn-pemburu-laba
0 comments:

Post a Comment

Selamat Datang

Blog ini diproyeksikan untuk menjadi media informasi dan database gerakan konsumen Indonesia. Feed-back dari para pengunjung blog sangat diharapkan. Terima kasih.

Followers


Labels

Visitors

You Say...

Recent Posts