[ Minggu, 13 Desember 2009 ]
SURABAYA - Kesan kumuh selama ini melekat di rumah susun (rusun). Tapi, tahun depan kesan itu diminimalkan. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah menganggarkan Rp 3 miliar untuk merenovasi rusun-rusun yang kumuh tersebut.
Rusun Penjaringansari sebagai rusun tertua di Surabaya merupakan salah satu yang akan direnovasi. Pantauan Jawa Pos kemarin (12/12), kondisi rusun yang didirikan 12 tahun silam itu cukup memprihatinkan. Fasilitas umum di rusun tersebut sudah tidak memadai. Misalnya, tidak adanya taman bermain bagi anak-anak, tidak ada pasar, lahan parkir yang sempit, dan saluran air yang mampet.
Penghuni rusun yang menjemur pakaian di depan jendela juga menambah kesan kumuh. Padahal, jendela itu merupakan satu-satunya ventilasi. Cat di dinding maupun tangga bangunan empat lantai tersebut juga sudah kusam. ''Ya seperti ini kondisinya sekarang,'' ujar Sudiono, salah seorang warga rusun Blok ABC Penjaringansari.
Menurut dia, pemkot beberapa kali telah berjanji memperbaiki rusun tersebut, tapi tidak pernah ada realisasinya. Karena itu, saat diberi tahu akan ada rencana renovasi, sekretaris RT 02 tersebut tidak begitu antusias.
Jika rusun itu benar akan direnovasi, Sudiono menginginkan salah satu bagian rusun tersebut dirombak. Terdapat bangunan mangkrak yang tidak berfungsi. Yakni, bangunan tempat masak warga. ''Warga masak di rumah masing-masing. Sekarang tempat itu jadi gudang,'' katanya.
Kepala Bappeko Surabaya Tri Risma Harini saat dikonfirmasi menyatakan, rencana renovasi terhadap rusun-rusun, termasuk Penjaringansari, bukan omong kosong. ''Pembangunannya mungkin awal April,'' ujarnya seusai mendatangi pameran desain interior rusun karya mahasiswa Universitas Ciputra kemarin.
Dia menyatakan, saat renovasi nanti, pemkot membangun pasar, taman penghijauan, dan taman bermain bagi anak-anak. Selain itu, pemkot akan memperbaiki saluran air yang saat ini mampet dan mengubah kesan kumuh atas banyaknya jemuran di atas ventilasi.
Jika warga rusun memiliki keluhan soal fasilitas rusun itu, Risma menyarankan untuk melapor kepada ketua RW masing-masing. ''Nanti kami bantu,'' tegasnya. (alb/tom)
http://www.jawapos.com/
Post a Comment