Rabu, 20/01/2010 10:16 WIB

Suhendra - detikFinance

Jakarta - Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menyatakan operasi pasar beras yang telah digelar oleh Perum Bulog selama sepekan terakhir, telah mampu menekan lonjakan harga beras di wilayah-wilayah yang mengalami lonjakan harga beras tertinggi seperti Jayapura, Palembang, dan Mataram.

"Misalnya di Mataram dengan OP telah menurunkan harga beras," katanya di sela-sela acara pasar murah di Rusun Angke, Jakarta Barat, Rabu (20/1/2010)

Sayangnya, Mari tidak menjelaskan seberapa besar penurunan tersebut. Namun kata Mari, pemerintah telah mengambil langkah cepat dengan menurunkan batas pemberlakuan operasi beras, yaitu dengan menurunkan batas minimal dari kenaikan harga beras hingga 25% menjadi 15% saja sehingga operasi pasar lebih cepat dilakukan.

Saat ini, lanjut dia, harga beras secara nasional telah mengalami kenaikan harga rata-rata 10%, sedangkan untuk daerah-daerah yang mengalami lonjakan harga beras sudah naik hingga diatas 15% (dipatok dari harga beras bulan Oktober-November 2009).

Mari juga mengatakan kenaikan harga beras saat ini lebih disebabkan faktor tren tahunan yaitu karena imbas dari ekspektasi kenaikan harga pembelian pemerintah (HPP) untuk beras yang telah naik per 1 Januari 2010. Selain itu masalah belum masuknya musim panen di awal tahun membuat harga beras jadi naik.

"Kita optimis. Sebentar lagi panen, maka harga akan stabil," katanya.

Seperti diketahui, Perum Bulog telah melakukan Operasi Pasar per tanggal 15 Januari 2010 di tiga daerah yaitu Mataram, Sumatera Selatan dan Jayapura. Operasi pasar Perum Bulog selama ini berdasarkan surat penugasan operasi pasar kepada Perum Bulog tertanggal 13 Januari 2010 oleh Kementerian Perdagangan.

Adapun realisasi OP beras hingga hari ini antara lain untuk NTB telah dilakukan sebanyak 88 ton beras, Yogyakarta sebanyak 2 ton beras, dan DKI Jakarta sebanyak 2,2 ton beras.
(hen/epi)

http://www.detikfinance.com/read/2010/01/20/101658/1282146/4/mendag-operasi-pasar-mampu-turunkan-harga-beras