Thursday, 27 May 2010 09:13
JAKARTA - Dirjen Migas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Evita Herawati Legowo, menyatakan mulai Juni mendatang pemerintah akan melarang penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yaitu premium untuk sepeda motor.
"AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia-red) sudah menyepakati juga keputusan tersebut. Akan tetapi tidak semua sepeda motor yang tidak diperbolehkan menggunakan premium, masih ada juga jenis lain dan pembuatannya. Dilihat juga dari cc-nya dan berada wilayah mana saja," kata Dirjen Migas ESDM, Evita Herawati Legowo, kemarin.
Ia juga mengatakan upaya ini dilakukan guna untuk menjaga agar BBM terus ada dan tidak habis begitu saja. Sementara itu pembatasan akan diputuskan Juni mendatang dan akan diuji di pulau Jawa pertama kalinya.
Namun kebijakan pemerintah tersebut mendapat krirtikan pedas dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). YLKI mengatakan kalau kebijakan tersebut sangat konyol. "Itu konyol. Seharusnya yang dilarang itu kendaraan roda empat karena itu kapasitas bensinnya lebih banyak," kata pengurus YLKI Tulus Abadi, pagi ini.
Semestinya kalau memang roda dua dilarang pakai bensin bersubsidi atau premium, kendaraan pribadi roda empat dahulu yang dilarang. "Kendaraan roda empat itu boros bensin. Secara ekonomi dia lebih banyak memakai bensin," imbuhnya.
Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Sumber Daya Energi dan Mineral, semestinya bisa bersikap adil. "Yang jelas yang memakai motor itu secara pertimbangan ekonomi lebih rendah. Kalau itu diterapkan filosofinya apa? Masa kendaraan roda empat boleh memakai premium, itu konyol," tutupnya.
Larangan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yaitu premium untuk sepeda motor ini merupakan hasil kesepakatan dari pembicaraan ESDM dengan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI).
Editor: NORA DELIYANA LUMBANGAOL
(dat04/wol-mdn/wsp)
http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=117851:konyol-sepeda-motor-dilarang-pakai-premium&catid=77:fokusutama&Itemid=131
Post a Comment