Selasa, 14 Juli 2009 | 13:53 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com-Setelah mengalami kemoterapi kebanyakan pasien akan mengalami mual-muntah dan hal itu sering membuat pasien malas mengulangi kemoterapi.
Menurut DR dr Noorwati Sutandyo S SpD KHOM, staf Divisi Hematologi-Onkologi Medik Departemen Ilmu Penyakit di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)/RS Kanker Dharmais, pasien tidak perlu merasa trauma pada efek samping itu.
Pasalnya efek mual dan muntah hanya bertahan selama enam hari. Efek tersebut juga masih bisa diatasi dengan cara menghindari jenis makanan tertentu. Ia menyarankan pasien untuk menjauhi makanan yang berbau tajam, berminyak, berlemak, atau berbumbu pedas.
Pasien juga jangan mengonsumsi makanan atau minuman yang terlalu panas dan beraroma sitrus. "Semua jenis makanan itu justru memperparah rasa mual," jelas Noorwati, di RS Dharmais, Jakarta, Selasa ( 14/7 ).
Yang seharusnya dikonsumsi, lanjut dia, adalah makanan yang dingin dan kering dengan suhu ruangan. Pasien juga dianjurkan untuk minum teh beroma mint atau jahe. Walaupun mengalami rasa mual yang hebat, perut pasien harus tetap terisi. "Makan dan minum sedikit tapi sering. Konsumsi makanan secara perlahan," terangnya.
Selain itu akupuntur, relaksasi otot atau musik terapi juga dapat mengurangi rasa mual, kegiatan-kegiatan itu membuat pikiran menjadi lebih tenang. "Pasien sebaiknya menggunakan pakaian yang longgar dan hindari berolahraga atau berbaring setelah makan," ujarnya.
RDI
http://www.kompas.com/read/xml/2009/07/14/13532698/Atasi.Mual.dan.Muntah.Setelah.Kemoterapi
Post a Comment