Senin, 13 Juli 2009 | 13:19 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah kota Jakarta Barat bekerjasama dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk melakukan sweeping instalasi listrik. "Dengan sweeping tersebut, frekuensi kebakaran akibat instalansi listrik berkurang," kata Djoko Ramadhan, Walikota Jakarta Barat, di Balaikota, Senin (13/7).
Djoko mencontohkan di wilayah Bukit Duri yang sebelumnya sering terjadi kebakaran, menjadi berkurang. Djoko lalu mengungkapkan kebakaran mudah terjadi terutama di daerah padat. "Wilayah padat misalnya pada luasan satu hektar, penduduk mencampai 1500 jiwa, padahal seharusnya 300 jiwa. Apalagi rumah-rumah disana terbuat dari kayu yang mudah terbakar," kata dia.
Sebelumnya, Kepala Dinas kebakaran DKI Jakarta, Paimin Napitupulu mengungkapkan, kebakaran terjadi karena kelengahan warga sendiri yang memang kurang waspada. "Beberapa kejadian diakibatkan listrik kabel listrik yang tidak memenuhi standar, sambungan listrik asal jadi, sehingga mudah menimbulkan kebakaran," kata Paimin. Selain itu, lanjut dia, kebakaran juga terjadi akibat gas yang sering bocor.
Dinas kebakaran sendiri, kata Paimin sudah berupaya melakukan pencegahan kebakaran dengan bekerjasama dengan pihak terkait. "Kami sudah menandatangani nota kesepahaman dengan Pertamina untuk pencegahan kebakaran dengan memastikan produk mereka aman," kata dia.
Namun, kata Paimin, bila terjadi kebakaran juga, dinas pasti siap 24 jam. "Bila ada kebakaran, kami langsung ke lokasi," kata Paimin. Dia mencontohkan, misalnya, seperti kebakaran di Pasar Baru kemarin, karena mobil pemadam kebakaran tidak cukup dinas langsung mengerahkan bantuan mobil pemadam dari Jakarta Timur.
Paimin lalu mengungkapkan, mobil pemadam kebakaran yang dimiliki dinas memang masih belum cukup dari segi kuantitas. "Masih banyak mobil tua artinya yang umurnya 20 hingga 30 tahun mencapai 30 persen," kata Paimin.
Menurut Paimin, untuk penambahan sudah kendaraan pemadam sudah diajukan. "Untuk tahun ini, kami ajukan mobil tangga dengan tinggi 55 meter untuk mencapai gedung-gedung tinggi," kata dia.
Terkait kebakaran yang sering terjadi akibat hubungan pendek, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menghimbau masyarakat agar tidak merenovasi bangunan dengan bahan yang tidak diijjinkan. "Misalnya instalasi listrik dengan kabel, yang isolatornya sudah mengelupas," kata Foke. Jadi, kata dia, harus dengan bahan-bahan yang bersertifikasi.
Dia mencontohkan kebakaran seperti yang terjadi di Pasar Baru akhir pekan lalu. Dia menyebutkan banyak bangunan tua di Pasar Baru sudah direnovasi. "Kembali kepada mereka yang menggunakan listrik, harus dengan baik, harus bertanggungjawab" ujarnya. Misalnya, tidak menggunakan satu stop kontak dengan banyak sambungan.
Untuk pencegahan, kata Foke, pemerintah juga melakukan pengecekan instalasi listrik. "Tapi, pengecekan dilakukan secara acak, tidak semua," kata dia. Namun, lanjutnya, jika pengecekan dilakukan oleh pemerintah saja tidak efektif.
EKA UTAMI APRILIA
http://www.tempointeraktif.com/hg/jakarta/2009/07/13/brk,20090713-186821,id.html
Post a Comment