Minggu, 12 Juli 2009 12:19 WIB

Penulis : Hendri Kremer

BATAM-MI: DPRD Kota Batam meminta Wali Kota Batam tegas dalam memberantas kasus demam berdarah dengue (DBD) di Batam karena semakin mengkhawatirkan warga Batam. Sebab hingga minggu ke dua Juli sudah ada 10 orang meninggal dunia ratusan yang di rawat di rumah sakit yang ada di daerah ini.

"Wali Kota harus segera bertindak cepat. Sudah banyak yang meninggal. Jangan kok malah dibilang biasa saja. Ada apa ini, apa mau menunggu lebih banyak korban lagi?" tukas anggota Komis B yang membidangi lingkungan dan kesehatan DPRD Kota Batam Yudhi Kurnain, Minggu (12/7).

Dari data yang diterima DPRD Kota Batam, jumlah kasus DBD yang ditangani selama Januari-Juli 2009 sebanyak 179 kasus. Paling tinggi Januari lalu sebanyak 46 kasus, kemudian Juni 39 kasus dan Maret 23 kasus.

Sedangkan wilayah yang rentan berkembangnya DBD adalah kecamatan, Sagulung dan Batuaji yang tertinggi. Masing-masing 87 kasus dan=C2=A0 30 kasus. Kemudian diikuti kecamatan Sekupang 24 kasus dan Galang 14 kasus.

"Sejumlah penanganan penyakit menular di Batam tidak pernah tuntas, bahkan semakin berkembang. Kemana dana yang disediakan untuk memberantas penyakit menular tersebut dialokasikan. Kami secepatnya akan memanggil instansi terkait di daerah ini untuk meminta keterangannya mengapa jumlah penyakit menular semakin tinggi di Batam," ujarnya.

Sementara itu, berdasarkan data di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Batam di Batuaji, dalam kurun waktu sepuluh hari, 1-10 Juli, penderita DBD sudah mencapai 19 orang. Di Rumah Sakit Budi Kemuliaan selama enam bulan terakhir korban yang masuk sebanyak 450 orang. Total yang meninggal sudah mencapai 10 orang, sebagian besar anak berusia dua hingga tiga tahun.(HK/OL-7)

http://www.mediaindonesia.com/read/2009/07/07/84874/126/101/DBD-di-Batam-Mengganas