Sabtu, 1 Agustus 2009 | 03:02 WITA

Makassar Rawan Banjir ; 13 Km Penuh Sendimen

Makassar, Tribun - Kota Makassar menjadi daerah rawan terjadi banjir. Kondisi tersebut terjadi karena kota ini rentang dengan pasang surut.

Letak permukaan kota ini berkisar 0,8 sampai 1,5 meter sedangkan dalam kondisi puncak pasang ketinggian air bisa mencapai 1,8 meter.
"Makassar punya masalah rentang pasang surut. Tanpa hujan lebat pun, sebagian wilayah bisa kebanjiran. Pengaruh global warming menyebabkan air permukaan sudah naik," kata Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin, Kamis (30/7).
Kondisi tersebut diperparah dengan terjadinya sendimen di kanal maupun drainase. Berdasarkan pantauan Tribun di sejumlah titik kanal dan drainase kian jorok.
Seperti tampak di kanal yang berada di sepanjang Jl Nuri Baru maupun sepanjang Pasar Pabaengbaeng hingga Jl Sungai Saddang Baru. Tidak hanya terlihat banyak sampah, kanal ini juga mulai mengeluarkan bau tidak sedap.
Ilham menyebut dari 13 kilometer (km) kanal yang dibangun pemerintah kota (pemkot) untuk pengendalian banjir sekitar 50 persen sudah dipenuhi sedimen.
"Ini yang harus dilakukan pengendalian dan peran serta masyarakat. Pemilik bangunan harus ikut menjaga kebersihan bangunan sampai bahu jalan. Menjaga kebersihan kanal," tambah Ilham di Restoran Himalaya Jl Gunung Latimojong, Makassar, kemarin.(axa)

Pemkot Berterima kasih ke TNI
PENDANGKALAN kanal hanyalah salah satu pemicu terjadinya banjir.Ini juga terkait perilaku masyarakat, dan saluran air yang berada di sekitar lingkungan warga.
Wali Kota mengakui problem pengelolaan banjir menjadi hal yang cukup sulit. Untuk mengangkat sedimen di kanal, misalnya, memerlukan biaya besar. "Angkat sendimentasi biayanya sama dengan anggaran pembangunan kanal," kata Ilham.
Wakil Wali Kota Makassar Supomo Guntur belum lama ini menegaskan pihaknya akan melakukan program gerakan bersih kanal bekerja sama dengan unsur TNI. "Kita berterima kasih sekali dengan TNI dan harap peran serta masyarakat," katanya. Seluruh aparatur pemerintahan bersama masyarakat dijadwalkan turun membersihkan kanal.(axa)

http://www.tribun-timur.com/read/artikel/41764