Thursday, 23 July 2009 15:45

Peliput: Martha Pasla, Charencia Repi, Angel Rumeen

KAHADIRAN komite sekolah (KS) atau perhimpunan orang tua siswa seharusnya jadi penyambung lidah orang tua ke pihak sekolah. Kenyataan di lapangan, masih banyak komite sekolah yang justru menjadi alat legitimasi sekolah untuk memeras orang tua
Di beberapa sekolah di Manado, banyak orang tua mengeluhkan tingginya biaya untuk komite. Parman, salah satu orang tua menyatakan, di sekolah tempat anaknya menuntut ilmu biaya untuk komite besar sekali. Bahkan untuk membayarnya harus dilakukan secara bertahap. “Saya rela berkorban yang penting anak bisa sekolah sama seperti temannya yang lain dan menjadi anak yang berguna nantinya,” ujarnya.
Ia menambahkan, waktu rapat komite di sekolah, pengurus lebih mendukung program sekolah dibanding aspirasi orangtua. “Ya sebagai orang kecil takut bersuara banyak, padahal sungguh sangat memberatkan kami yang bekerja hanya sebagai tukang bangunan,”jelasnya.
Berbeda diungkapkan Hence. Komite di sekolah anaknya sangat mendukung program sekolah, meskipun harus menguras dana dari orangtua yang sangat besar. “Saya tak keberatan dengan biaya besar, asalkan kualitas pendidikan terjamin dan anak saya bisa menjadi orang yang berhasil,” katanya.
Kepala SMA N 3 Manado Drs Jimmy Kantele, MSi mengungkapkan, kehadiran komite di sekolah sangat dibutuhkan. Komunikasi dua arah antara orangtua dengan pihak sekolah akan terbina untuk mendukung program sekolah yang dilaksanakan. Ini demi kemajuan pendidikan di sekolah. “Sampai saat ini kehadiran komite sekolah sangat membantu program sekolah, apalagi yang menjadi ketua Drs Ruben Saerang yang juga sebagai wakil rakyat. Jadi kami rasa pemikirannya bersama pengurus sangat sehati dengan masyarakat sehingga, tidak memberatkan orangtua,” jelasnya.
Hal senada diungkapkan Kepala SMAN 4 Drs Johni Rompas. Menurutnya, kehadiran komite sekolah sangat membantu sekolah. “Komite merupakan partner sekolah, jadi kehadirannya sangat berarti. Tapi, harus dilakukan secara sinergis agar tidak ada pihak yang dirugikan, sehingga keberadaan mereka bukan sebagai beban,” katanya.(*)

http://www.mdopost.com/