Jumat, 03 Juli 2009 10:19 WIB
Penulis : Heriyadi
JAKARTA--MI: Limbah cair rumah tangga masih mendominasi pencemaran sungai-sungai dan waduk-waduk di Jakarta. Kondisi itu, diperparah dengan tidak ketatnya pengawasan terhadap penanganan limbah oleh industri-industri yang membuang limbahnya ke sungai.
Di Jakarta Utara, lautan buih deterjen dari rumah tangga, misalnya, bisa disaksikan hampir setiap memenuhi Waduk Pluit, Waduk Papanggo, Kali Adem, Kali Sunter, dan lainnya. Bahkan buih-buih yang tidak terurai tersebut terus terbawa hingga ke laut Teluk Jakarta.
Kepala Kantor Badan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jakarta Utara Hotman Silaen membenarkan jika limbah rumah tangga masih menjadi pencemar utama di 13 sungai yang mengalir ke Teluk Jakarta maupun waduk-waduk di Jakarta.
"Komposisinya sekitar 75% untuk limbah rumah tangga dan 25% untuk limbah industri," ujar Hotman, Jumat (3/7). Hotman mengatakan buih-buih deterjen tersebut sulit terurai sehingga memenuhi terus memenuhi waduk-waduk maupun perairan di Teluk Jakarta.
Akibat pencemaran tersebut, kata Hotman, nelayan di Jakarta harus berlayar jauh ke laut untuk mencari ikan sebab ikan tidak bisa lagi hidup di sekitar perairan Teluk Jakarta. Selain itu, banyak petambak, seperti di Cilincing dan Marunda misalnya, yang harus mengalami kerugian besar akibat ikan-ikan banyak yang mati karena mereka tercemar limbah.
Namun ia mengingatkan pencemaran di wilayah Jakut merupakan akumulasi dari pencemaran di seluruh Jakarta, bukan seluruhnya dari rumah tangga di Jakut. sebagai wilayah yang berada di ujung Jakarta, Jakut hanya mau tidak mau harus menerima limpahan limbah tersebut. (Hde/OL-02)
http://www.mediaindonesia.com/read/2009/07/07/83374/38/5/Limbah-Cair-Rumah-Tangga-Dominan-Cemari-Sungai
Post a Comment