Jumat, 24 July 2009
Padang, Singgalang
Harapan besar bagi pemakai jalan, khususnya pemudik yang melewati jalan Padang-Bukittinggi. Lebaran Ied mendatang, tidak lagi mengalam kemacetan luar biasa melewati jalan tersebut. Pasalnya, jalan alternatif Sicincin-Malalak (JCM) sudah bisa dilewati.
Gubernur Sumbar Gamawan Fauzi kepada wartawan, Kamis (23/7) di gubernuran mengungkapkan, pekerjaan proyek itu kini dikebut dari arah Sicincin dan juga arah Malalak, sedang dikerjakan.
“Insya Allah, H-7 lebaran Id sudah bisa dilewati kendaraan. Jalan Padang-Bukittinggi yang selama ini dilewati, tak macet lagi. Apa yang menjadi harapan kita bersama untuk mengurangi kesesakan masyarakat Sumbar, termasuk pemudik, akan jadi kenyataan,”ujar Gamawan.
Sebelum menerima wartawan, Gamawan menerima Kepala Dinas Prasarana Jalan dan Tarkim Sumbar Ir. H.Dody Ruswandi, MSCE. Gamawan terus menanyakan perkembangan pembangunan JCM itu kepada Dody termasuk proyek strategis lain di Sumbar yang sedang dikerjakan.
Misalnya, jalan kelok 9 di perbatasan Payakumbuh-Riau itu juga akan beres di tahun 2010.
Dody yang ditanyai Singgalang membenarkan. Kata dia, harus diakui, ruas jalan Padang-Bukittinggi (terutama di Lembah Anai), tidak bisa dilebarkan. Kiri kanan hutan lindung. Padahal akselari jalan ini cukup tinggi dan padat. Akibatnya intensitas kemacetan di sepanjang jalan Padang Panjang-Bukittinggi tinggi. Pilihan bijak, jalan alternatif mesti dibuka.
JCM itu kini sedang dikerjakan pengaspalannya. Tak siang tak malam. Sebanyak enam paket kontrak pekerjaan sekaligus dilakukan. Empat diantaranya bersumber dari APBD Sumbar tahun 2009, tiga pengaspalan dan satu bangun jembatan, dengan total dana sekitar Rp84 miliar. Dua paket pekerjaan lagi, berasal dari APBN dengan total anggaran Rp56 miliar.
Tidak heran, kalau melewati jalan sepanjang 41 km itu, kini bak pasar malam. Orang bekerja untuk menyelesaikan jalan alternatif tersebut hingga bisa dilewati. Penerangan pun disiagakan.
JSM yang memiliki panjang 41,3 Km ini dan menelan dana sebesar Rp120 miliar (APBN) dan Rp75 miliar (APBD Sumbar), juga berasal dari keinginan masyarakat yang sudah lama mengkristal. Mereka ingin akses jalan lebih baik dan tentu saja memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Mulai dikerjakan sejak tahun 2006.
Pelebaran jalan sudah dikerjakan. Gantirugi juga sudah beres 92 persen. Sisanya masih proses. Jadi jalan barengan. Pengaspalan lapis satu dikerjakan, gantirugi yang belum final tapi tetap diupayakan.101
http://www.hariansinggalang.co.id/index.php?mod=detail_berita.php&id=2628
Post a Comment