Kamis, 23 Juli 2009
Palu – Perusahaan listrik negara (PLN) cabang Palu terus melakukan pemadaman menyusul kerusakan dua unit mesin diesel PLTD Silae. Pemadaman ini makin meluas dan tak terkendali. Interval waktu pemadaman 7 jam sesudah itu hidup kembali 3 jam, kemudian mati lagi 7 jam. PLN mengaku tak tahu waktu berakhirnya pemadaman ini.
Jurubicara PT PLN Cabang Palu, Petrus membenarkan hal tersebut, yang mengatakan bahwa pemadaman masih berlanjut dan belum diketahui kapan krisis pasokan listrik berakhir.
Ia menjelaskan, meluasnya tingkat pemadaman aliran listrik dikarenakan dua dari sejumlah mesin PLTD (Pembangkit Listrik tenaga Disel) milik PLN masih dalam tahap perbaikan. Juga salah satu dari dua unit mesin PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) milik PT PJPP (Pusaka Jaya Palu Power) saat ini mengalami gangguan pada bagian boilernya.
Akibat kerusakan mesin PLTU unit Satu yang berkapasitas 15 megawatt (MW) tersebut, praktis suplai daya listrik ke PLN berkurang drastis. Suplai daya listrik oleh PLTU Mpanau hanya sekitar 12-13 MW, padahal dalam kondisi normal, jika kedua mesin PLTU beroperasi bisa mensuplai daya listrik hingga 24-26 MW.
"Tapi dalam kurun beberapa hari terakhir, PLTU hanya mampu mensuplai daya ke PLN paling tinggi 13 MW," ujarnya. Kepada Antara.
Sementara sejumlah mesin PLTD yang selama ini memasok daya listrik untuk kebutuhan sekitar 170.000 pelanggan sistem Palu hanya sanggup mensuplai daya 20 MW. Sedangkan beban puncak pemakaian daya listrik sistem Palu pada malam hari mencapai 46-47 MW. Dengan demikian saat ini mengalami defisit daya listrik sekitar 14 MW.
Kepala bagian Operasi PT PJPP Palu Djati Nugorho mengatakan, pihaknya tengah berupaya memperbaiki boiler PLTU yang mengalami gangguan. "Kita usahakan mesin PLTU unit dua yang mengalami gangguan dan sedang dalam perbaikan itu sebelum puasa sudah beroperasi kembali," katanya. (Hamsing.)
http://mediaalkhairaat.com/index.php?option=com_content&task=view&id=2552&Itemid=1
Post a Comment