Jumat, 3 Juli 2009 | 19:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — SMAN ternama di ibu kota tidak lagi menjadi tujuan akhir para anak daerah. Sekolah gratis dan kejuruan masih menjadi daya tarik bagi warga kelas menengah ke bawah, terutama untuk anak-anak daerah itu.

Kekecewaan itu dimiliki oleh Mira. Siswi daerah ini bermaksud meminta surat pengantar SMAN gratis pada SMAN 68. Ironisnya, di hari terakhir pendaftaran, Jumat (3/7), mereka harus menelan pil pahit karena pendaftaran telah ditutup sejak tanggal 27 Juni lalu.

Kekecewaan itu semakin dalam saat dirinya mengetahui bahwa tidak akan ada gelombang kedua.

“Tadinya berencana masuk SMAK Garuda, tapi susah sebab surat pengantar harus didapat dari pusatnya yaitu di SMAN 68,” ujar Mira, Jumat.

Saat ditanya alasannya, dengan malu Mira mengakui tidak punya biaya. ”Kalau masuk SMAK lebih murah dan bisa langsung kerja, karena saya tidak punya biaya. Sayang nilai dan biayanya kalau harus masuk swasta,” jawab Mira, polos.

Hal serupa juga diakui oleh Eka, yang ikut mengantar adiknya mendaftar untuk SMAK 12. Eka mengatakan, pihak sekolah bilang percuma. Sebab, permintaan surat pengantar SMAN bebas biaya hanya berlaku dari tanggal 25-27 Juni.

"Buang-buang uang saja dan tidak bakal masuk, telat satu hari saja tidak bisa, apalagi telat satu minggu,” ujarnya, menirukan ucapan pihak sekolah tersebut.

Pak Penardi, selaku sekretaris panitia pendaftaran, mengakui hal serupa. “Untuk masuk SMAN di ibu kota bisa mendaftar melalui seluruh sekolah negeri yang ada. Namun, untuk meminta surat permohonan masuk SMAN bebas biaya memang harus melalui SMAN 68,” ujarnya. (AL-M2)

LTF

http://edukasi.kompas.com/read/xml/2009/07/03/19473993/pengantar.sekolah.bebas.biaya.duh.percuma.