Senin, 13-07-09 | 20:17
Terancam Hanya Panen Sekali Setahun
MINASATE'NE -- Para petani di Kelurahan Biraeng, Kecamatan Minasate'ne dibuat gusar Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Pangkep. Pasalnya, PDAM kembali menambah dua pipa besar di Mata Air Leang Kassi. Padahal, sumber air Leang Kassi juga digunakan warga untuk mengairi padi saat musim kemarau.
Ketua Perkumpulan Petani Pemakai Air Kelurahan Biraeng, Nuhammad Zain, Minggu, 12 Juli, menolak keras penambahan dua pipa besar ke Mata Air Leang Kassi. Menurut dia, petani Biraeng dua kali panen setiap tahun. Namun, penambahan dua pipa PDAM, maka akan mengancam padi petani saat musim kemarau tiba.
"Mata air itu digunakan untuk mengairi sawah petani saat musim hujan. Jika dua pipa besar itu beroperasi, maka padi saat musim kemarau akan kekeringan dan gagal panen," kata Zain yang berharap kebijakan penambahan pipa ditinjau kembali.
Zain menambahkan, sumber air itu mengairi sedikitnya 200 hektare sawah petani di musim kemarau. Tanah seluas itu, kata dia, dikelola 300 petani. "Warga Biraeng tidak punya penghasilan yang lain selain bertani. Dua kali panen saja terkadang tidak cukup untuk hidup, apalagi kalau tinggal satu kali saat musim hujan,� tandasnya.
Menurut dia, instalasi PDAM yang beroperasi sekarang saja telah menjadikan 50 hektare tidak digarap lagi saat musim kemarau. "Sekarang hanya 150 hektare yang digarap, 50 hektare terpaksa memperoleh tambahan air di Mata Air Leang Lompoa," ujarnya.
Tokoh masyarakat Biraeng, Maudu, juga menyatakan, sebelum penambahan pipa masyarakat sebetulnya telah mengeluh. Dia mengaku telah menyarankan kepada PDAM agar menghentikan pengoperasiannya pada malam hari di musim kemarau.
�Tapi tidak pernah didengar, penambahan pipa ini juga tanpa melakukan komunikasi dengan warga. Petani sini juga mau hidup," keluhnya sambil meminta PDAM menghentikan proyek penambahan pipa di Mata Air Lelang Kassi.
Menanggapi hal ini, Direktur Utama PDAM Pangkep, Zulfadly, mengatakan, penambahan pipa pada sumber air tersebut untuk memperbaiki sistem instalasi jaringan exixting (pipa) yang telah berumur dua puluh tahun. Menurut dia, tidak ada tambahan pengambilan debit air pada mata air Leang Kassi.
"Itu tidak mengganggu debit air saat ini dan tidak mengurangi debit air untuk kebutuhan pengairan pertanian," terangnya. (slm)
http://www.fajar.co.id/index.php?option=news&id=64013
Post a Comment