Jumat, 3 Juli 2009 | 16:56 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Terkait dengan pasien miskin Budi Suyanto (46), yang mengaku ditelantarkan Rumah Sakit Sumber Waras (RSSW) karena tidak kunjung dioperasi walau sudah didiagnosis terdapat batu ginjal, pihak RSSW malah menyatakan kondisi Budi belum membahayakan.
"Kondisinya belum membahayakan. Jadi masih bisa dilakukan dengan obat-obatan. Dan belum harus segera dilaser," kata Kepala Hukum dan Masyakarat (Hukmas) RSSW Indah saat dikomfirmasi di kantornya, Jumat (3/7).
Sebelumnya, Budi memutuskan untuk dioperasi laser setelah disarankan dr Zainal, urolog RSSW, untuk segera diambil tindakan operasi. Namun, pihak keluarga Budi keberatan karena untuk operasi laser mereka harus sediakan dulu uang Rp 3 juta.
Di tempat terpisah, Direktur RSSW dr Hasan membenarkan bahwa dr Zainal melalui hasil pemeriksaan BNOIVP mengatakan bahwa Budi memang ada batu ginjalnya. "Untuk itu, ada 2 macam tindakan. Apakah obat-obatan apakah operasi ataukah laser. Jadi, boleh pulang dengan obat-obatan," ungkap Hasan.
Pernyataan itu terkait dengan ungkapan dr Zainal tadi pagi kepada Budi yang boleh pulang karena bisa dengan berobat jalan. Tidak harus dilaser. Keterangan ini berbeda dengan yang diterima Budi. "Pada waktu itu dokter memberi pilihan kepada saya, bisa operasi bisa melalui laser. Operasi biayanya Rp 15 juta, sedangkan laser Rp 6.333.000," kata Budi di bangsal di mana ia dirawat.
Budi sendiri pada akhirnya memutuskan untuk keluar dari RSSW pada siang tadi, Jumat (3/7). Terkait dengan hal ini, Hendra Pramesta (23), putra Budi, memberi keterangan. "Jika benar dilaser, kami khawatir ngerjainnya tidak 100 persen, dengan keterpaksaan. Kami berencana pulang dan pindah ke rumah sakit Cengkareng," tutur Hendra, yang beralamat di Jl Kapuk Raya Pasar Darurat Cengkareng. Budi adalah warga miskin asal Cengkareng.
ONE
http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/07/03/16563671/RS.Sumber.Waras.Belum.Kronis..Jadi.Berobat.Jalan.Saja
Post a Comment