Juli 11, 2009 - 5:33
KALIDERES (Pos Koat) – Sudin Kesehatan Jakarta Barat, dibuat kewalahan nyamuk Demam Berdarah dengue (DBD) karena berbagai upaya membrantas nyamuk mematikan itu belum berhasil.
”Kami tidak akan pernah berhenti untuk menemukan akar masalah masih bercokolnya jenis nyamuk aedes agepty itu,” kata Kasudin Kesehatan Jakarta Barat, dr.Hj Yenuarti S Arfian, menanggapi pertanyaan wartawan, ketika PSN di Kelurahan Kalideres.
Menurutnya, periode Januari sampai minggu pertama Juli 2009, kasus DBD di Jakarta Barat 2.548 kasus, 2 orang di antaranya meninggal dunia. 593 kasus di antaranya di Kecamatan Kebon Jeruk, Palmerah 433 kasus dan Grogol Petamburan 312 kasus.
Wilayah kelurahan dinyatakan zona merah jika selama tiga minggu berturut-turut, kasus DBD terjadi 9 kasus/minggunya. Jika kasusnya hanya 1 – 8, dinyatakan garis kuning. Khusus di wilayah Kebon Jeruk, lebih dari 3 kasus dalam tiga minggu dan semuanya sudah kita fogging.
Sampai minggu pertama Juli 2009, Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Kebon Jeruk masih berstatus zona merah. Berbagai upaya untuk menangani kasus DBD di wilayah itu sudah dilakukan, pro aktifnya para jumantik, fogging, membuat kesepakan lokal bagi warga yang di rumahnya ditemukan jentik dikenakan sanksi.
Selain membuat pemetaan identifikasi atau peta tematik berdasarkan batas-batas RT RW di wilayah itu.”Tapi kasus itu masih tetap tinggi, meskipun dibanding dengan wilayah di luar Jakarta Barat, jumlah kasus DBD Jakarta Barat tergolong lebih rendah.” jelasnya.
Walikota Jakarta Barat, Ir HM.Djoko Ramadhan, pihaknya mengakui tidak akan kendor untuk menghapus Kelurahan Kebon Jeruk dari zona merah DBD. “Upaya menekan kasus DBD di Kebon Jeruk akan terus dilancarkan. Jika ada 4 kasus dalam satu RT selama tiga pekan berturut-turut, kita fogging,” tandas walikota, didampingi Asisten Kesmas H Firdaus Mansur dan Kasudin Kominfomas, H M Yusuf Mansyur.
(herman/sir)
http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2009/07/11/sudinkes-kewalahan-serangan-dbd
Post a Comment