Sabtu, 8 Agustus 2009 | 14:06 WITA
TAHUN 2011 merupakan era global bagi dunia kesehatan Indonesia. Di masa itu, profesionalisme dan kompetensi jadi satu-satunya ukuran "berjasa" tidaknya seorang dokter. Tidak ada lagi ruang pemisah antara dokter ahli kandungan Indonesia dengan dokter asal Nederland, Belanda.
Dokter asing tak ada halangan untuk masuk ke Indonesia. Sebaliknya dokter Indonesia yang punya kompetensi dan reputsasi internasional bisa praktek di Amerika, Australia, atau negara-negara yang meratifikasi aturan globaslisasi bidang medis.
"Kami sudah empat kali menunda kedatangan dokter-dokter asing, namum 2011 nanti sudah tidak bisa lagi, untuk itu dokter-dokter spesialis harus diberikan bekal" kata dr Siswanto Wahab SpKK selaku ketua panitia workshop dan simposium Basic Skin Surgery di Hotel Mercure, Jl Dg Tompo, Makassar, kemarin.
Olehnya itu, untuk menghadapi kondisi demikian, maka para dokter-dokter spesialis diberikan bekal guna bisa tampil menghadapi era keterbukaan mendatang.
Ketua Perdoski Cabang Makassar periode 2005 - 2008 ini menuturkan bahwa ada tiga hal yang menjadi tolak ukur adanya pengakuan, yaitu katalog dalam pendidikan, simposium/workshop oleh organisasi, serta pengakuan dari pemerintah.
Atas dasar tersebut, maka Bagian Ilmu kesehatan Kulit dan Kelamin FK Unhas/RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (PERDOSKI) Cabang Makassar menggelar workshop Basic Skin Surgery dan simposium Advanced Skin Surgery Sebagai Tuntutan Kompetensi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin selama tiga hari, 7 - 9 Agustus 2009, dimana untuk workshop 7 & 8 Agustus digelar di Ladokgi Jl Yos Sudarso Makassar, sedangkan simposium 9 Agustus digelar
Peserta workshop dibatasi hingga 80 orang, sedangkan untuk simposium juga diikuti oleh dokter umum. Namun dokter umum yang ikut bukan untuk melakukan tindakan, namun sekedar memahami dan mengetahui bedah kulit yang sifatnya superfisial dan jika menghadapi pasien, bisa diarahkan ke dokter spesialis.
Pembicara dalam workshop ini diantaranya dr Siswanto Wahab SpKK, dr Anis Irawan Anwar SpKK (K), Prof Dr dr Marwali Harahap SpKK (K), dan dr Asnawi Madjid SpKK MARS. Disamping itu, adapula pameran alat-alat kesehatan dan farmasi selama kegiatan berlangsung. (hasriyani)
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/42749
Post a Comment