Senin, 3 Agustus 2009 | 20:17 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Biaya operasional sekolah untuk siswa di SMP Terbuka yang umumnya berasal dari keluarga miskin mesti ditambah lagi untuk memacu peningkatan mutu pembelajaran. Selama ini, biaya operasional sekolah untuk siswa SMP Terbuka besarnya sama dengan hitungan siswa SMP biasa.
"SMP Terbuka itu kan melayani anak-anak yang tidak bisa masuk ke SMP reguler karena berbagai faktor, termasuk kondisi ekonomi. Jadi perlu dipikirkan untuk ada tambahan biaya BOS karena banyak siswa miskin di sana," kata Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo dalam acara pembukaan Lomba Motivasi Belajar Mandiri SMP Terbuka di Jakarta, Senin (3/8).
Bambang mengatkan perlu dihitung kembali peningkatan yang cukup signifikan untuk peningkatan layanan pendidikan di SMP Terbuka. Biaya operasional sekolah (BOS) siswa SMP di kota senilai Rp 575.000 per siswa per tahun, sedangkan di kabupaten Rp 570.000 per siswa per tahun.
Dari perbincangan dengan sejumlah pamong SMP Terbuka, fasilitas pendidikan yang diberikan kepada siswa sangat terbatas. Pembekalan keterampilan untuk membantu siswa itu mandiri jika tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya juga terbatas dan minim karena dana yang terbatas untuk menyediakan alat-alat keterampilan.
"Anak-anak yang sekolah di SMP Terbuka itu kebanyakn anak buruh harian, tukang cuci, yang untuk mengeluarkan biaya sekolah cukup berat. Jika dana BOS untuk siswa SMP Terbuka ditambah lagi, kami senang. Anak-anak butuh peningkatan fasilitas belajar," kata Suparmiati, pamong di SMP Terbuka Sambutan, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Saat ini ada 306 ribu lebih siswa usia SMP yang belajar di SMP Terbuka. Akibat kondisi ekonomi yang rendah, hanya sebagian kecil yang bisa melanjutkan ke SMA sederajat.
ELN
http://edukasi.kompas.com/read/xml/2009/08/03/20172910/bos.smp.terbuka.perlu.ditambah
Post a Comment