Jumat, 03 Juli 2009
DIBERITAKAN, King of Pop Michael Jackson meninggal dunia akibat cardiac arrest. Diduga, penyanyi yang memiliki tiga anak tersebut meninggal dunia setelah mengonsumsi aneka obat-obatan dalam waktu bersamaan. Di antaranya, obat yang tergolong penenang, opiod, penghilang cemas, pelemas otot, dan obat mag. Apa efek obat tersebut? Seberapa bahaya penggunaan obat-obatan itu secara bersamaan?
Menurut dr Heru Wiyono SpPD, obat penghilang rasa sakit jenis opiod memengaruhi susunan saraf. Obat jenis itu tak disarankan dikonsumsi bersamaan dengan obat jenis lain. Sebab, bisa menimbulkan efek sinergi yang membahayakan jiwa pasien. Mulai penurunan kesadaran, mood yang tak stabil, hingga gangguan fungsi jantung. ''Bagi pasien yang jantungnya tak sehat karena penyakit atau gangguan fungsi lainnya, sebaiknya tak minum obat golongan opiod ini,'' paparnya.
Begitu juga golongan analgesik narkotika yang dikonsumsi Jacko. Fungsi obat itu meringankan nyeri ringan hingga yang berat sekalipun. ''Obat ini berupa injeksi dan waktu kerjanya sangat pendek,'' ungkap spesialis penyakit dalam RS Spesialis Husada Utama, Surabaya, itu.
Karena waktu kerjanya pendek, obat tersebut kerap dikonsumsi jangka panjang. Hal itulah yang membuat pasien kecanduan. ''Pasien merasakan nyerinya berkurang setelah injeksi. Bila muncul nyeri, meski ringan, langsung konsumsi obat,'' lanjutnya.
Kondisi itulah yang harus diperhatikan oleh dokter. Terutama, dalam hal ketepatan pemberian dosis dan waktunya. Sebab, ungkap Heru, obat yang dikonsumsi jangka panjang akan menimbulkan efek samping bila dihentikan tiba-tiba. Di antaranya, pasien mengalami gangguan pencernaan, mengantuk, sulit buang air besar, denyut nadi cepat, gangguan mood, kejang, hingga pingsan. ''Obat tersebut sebaiknya tak diberikan bersamaan dengan obat antidepresi golongan MAO inhibitor, antihistamin, diazepam, dan obat kejang,'' tambahnya.
Selain itu, Jacko juga mendapatkan dilaudid, painkiller dosis tinggi. Heru mengatakan, efek samping obat tersebut adalah gangguan jantung dan pembuluh darah. Misalnya, gangguan irama jantung, pingsan, dan perubahan tekanan darah. Padahal, Jacko juga mendapatkan obat antidepresan. Juga obat pelemas otot dan terapi untuk mengurangi produksi asam lambung. Obat-obatan tersebut memiliki kontraindikasi. Bahkan, memberikan reaksi silang dengan berbagai obat.
Heru mencontohkan Carisoprodol, pelemas otot. Obat itu berinteraksi dengan obat yang menurunkan proses di otak. Misalnya, alkohol, barbiturate, benzodiazepine, dan narkotika. ''Efek sampingnya, pasien depresi,'' ungkapnya. Jadi, sedikit terkuak apa yang menimpa Jacko selama ini. Dia mengalami depresi karena kesepian dan rasa nyeri berkepanjangan pasca terkilirnya tulang punggung setelah latihan. Selain itu, konsumsi beberapa obat tersebut memberikan efek depresi plus gangguan pada jantung. ''Ini mungkin yang mengakibatkan Jacko mengalami cardiac arrest,'' kata Heru. (ai/nda)
http://batampos.co.id/Kolom/Bugar/Efek_Sinergi_Obat_Membahayakan_.html
Post a Comment