Senin, 27/07/2009, 18:58 WIB
PADANG--Ratusan petani yang tergabung dalam Forum Aliran Irigasi melakukan aksi demo ke DPRD Sumbar di Jalan Khatib Sulaiman, Padang, Senin (27/07/2009).
Mereka menuntut agar proyek pembangunan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Sicaung, Kabupaten Padangpariaman dihentikan karena mengganggu pengairan areal sawah petani. Setidaknya sekitar 1.400 hektar sawah di empat nagari yakni Kapalo Hilalang, Sungai Asam, Sicincin dan Lubuak Pandan.
Hal itu dikatakan Abel Tasman, juru bicara Forum Aliran Irigasi saat berdialog dengan Ketua DPRD Sumbar Leonardy Harmainy dan anggota komisi III. Bahkan menurut Abel, proyek tersebut telah menyebabkan 200 hektar sawah warga kekeringan.
Proyek yang didanai APBN senilai Rp12 miliar itu sumber airnya dari Lubuk Bonta yang juga menjadi sumber pengairan sawah petani di empat nagari itu. Para petani khawatir, PDAM akan menyedot sumber air sehingga sawah-sawah akan kekeringan.
Menurut Abel, proyek APBN tersebut telah dimulai sejak 1989, lalu dilanjutkan kembali pada 1995 dan dilanjutkan kembali pada 2009. Proyek tersebut mampu mengalirkan air 500 liter per detik. Hal ini yang dikhawatirkan petani.
Mendengar aspirasi perwakilan petani tersebut, Leonardy merekomendasikan agar Pemkab Padangpariaman menghentikan proyek PDAM tersebut. Selain itu DPRD akan melakukan investigasi ke lapangan.
Sementara Kepala Balai Sumber daya Air Wilayah V Sumatera Agus Setiawan mengatakan, pembangunan PDAM tersebut sudah berdasarkan hasil kajian PDAM setempat, sedangkan mereka hanya melanjutkan saja hasil kajian itu. "Berdasarkan hasil kajian, sumber air mencukupi," kata Agus di DPRD Sumbar.
Meski demikian, Agus menerima rekomendasi DPRD Sumbar untuk menghentikan proyek sampai investigasi dilakukan. "Kami juga akan ikut tim investigasi," katanya. (rd/o)
http://www.padangkini.com/berita/single.php?id=5612
Post a Comment